Pelatihan Uji Traktor Roda 4

Bimbingan Teknis Uji Alat dan Mesin Pertanian di Balai Besar Pengembangan Meknisasi Pertanian (BBP Mektan), Serpong – Uji Traktor Roda 4

Traktor merupakan tenaga penggerak utama dalam kegiatan usaha tani. Boleh dikatakan bahwa traktor merupakan mesin utama untuk menggerakan sejumlah alat dan mesin pertanian, seperti alat pengolah tanah (bajak, garu, rotari), alat penanam, khususnya penanam biji-bijian (seeder), alat pengangkut hasil pertanian, pompa air irigasi, dan sebagainya. Traktor roda empat merupakan salah satu jenis traktor andalan untuk mekanisasi pertanian terutama pada lahan yang cukup luas. Saat ini, program mekanisasi dengan traktor sedang (berdaya 50 hp) sedang digalakan oleh pemerintah. Oleh karenanya, permintaan pengujian traktor kategori tersebut cukup banyak. Untuk itu, Sub Direktorat Pengujian dan Standarisasi Alsintan, BBP Mektan, Serpong mengadakan pelatihan pengujian traktor roda empat.

PTO dynamometer digandeng dengan PTO traktor roda empat yang diuji

Untuk memperkuat Lab. Uji Alsintan di Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB), Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada, dikirim Dosen sebagai tim penguji untuk mengikuti pelatihan yang diselenggarakan BBP Mektan tersebut. Dosen yang dikirim untuk mengikuti pelatihan tersebut adalah Dr. Joko Nugroho, STP., M.Eng. dan Dr. Radi, STP., M.Eng. Bersama dengan peserta dari Lab. Pengujian Alsintan BBP Mektan dan peserta dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) seluruh Indonesia, pelatihan diawali dengan pemaparan materi tentang traktor roda empat dan bagian-bagiannya, dilanjutkan dengan persyaratan mutu alsintan yang didasarkan pada SNI 7416-2013, peralatan pengujian serta bagian traktor yang harus diuji sesuai dengan SNI tersebut. Menurut SNI, pengujian traktor roda empat meliputi uji verifikasi, uji unjuk kerja, dan uji pelayanan. Uji verifikasi dimaksudkan untuk mengamati secara langsung spesifikasi dari traktor yang diuj dan hasilnya dibandingkan dengan spesifikasi yang diberikan pemohon uji. Sedangkan uji unjuk kerja dimaksudkan untuk melihat secara langsung kemampuan traktor ketika dioperasikan. Uji unjuk kerja dibedakan menjadi dua kategori yaitu uji laboratorium dan uji lapangan. Beberapa parameter yang diuji di laboratorium meliputi uji torsi Power Take Off (PTO), uji daya tarik Drawbar, dan uji beban berkesinambungan. Untuk pengujian lapang, parameter yang diuji meliputi kapasitas kerja lapang, efisiensi kerja lapang, kecepatan jalan aktual, slip roda, lebar kerja aktual serta kualitas hasil pengolahan seperti kedalaman olah tanah. Sementara uji pelayanan dimaksudkan untuk mengukur pelayanan yang diberikan untuk mengoperasikan traktor, meliputi kemudahan operator dalam mengendalikan traktor, getaran serta kebisingan mesin. Parameter tersebut diukur secara langsung, kemudian dianalisis dan hasilnya dituangkan dalam laporan uji.

Penjelasan pengoperasian PTO dynamometer dengan tombol-tombol pada panel pengontrol

Materi pengujian traktor roda empat serta praktek uji laboratorium diberikan selama sehari penuh, pada tanggal 25 September 2018 di Lab Pengujian Traktor Roda Empat, BBP Mektan Serpong. Pada praktek uji laboratorium, peserta dikenalkan dengan bagian traktor yang akan diuji seperti PTO dan drawbar serta dynamometer sebagai instrument utama untuk pengujian di laboratorium. Di laboratorium tersebut, terdapat beberapa jenis dynamometer dari yang berikuran kecil untuk menguji PTO traktor mini dengan daya dibawah 30 HP hingga yang berukuran besar untuk menguji PTO traktor dengan daya hingga 100 HP. Dynamometer tersebut dilengkapi dengan sejumlah sensor dan kontrol yang dikendalikan melalui sebuah panel pengontrol. Pengujian torsi PTO dimulai dengan penggandengan PTO dynamometer dengan PTO traktor. Dengan menghidupkan traktor pada putaran konstan, PTO traktor diberikan beban puntir yang terukur secara bertahap hingga PTO tersebut tidak mampu memutar beban puntir yang diberikan. Daya puntir poros PTO dianalisis dari putaran PTO dan torsi yang diberikan dan direpresentasikan dalam sebuah grafik 2D. Torsi maksimum traktor diperoleh dari analisis grafik tersebut, kemudian dicatat sebagai hasil uji dan digunakan sebagai dasar pengujian beban berkesinambungan. Setelah praktek pengukuran daya PTO, pelatihan dilanjutkan dengan praktek penentuan titik berat traktor (center of gravity). Titik berat traktor ditentukan dengan menimbang traktor pada berbagai posisi yang telah ditentukan untuk memproyeksikan gaya-gaya berat yang bekerja pada ke empat roda traktor. Berbasis data hasil penimbangan tersebut, posisi titik berat traktor dapat ditentukan.

Penentuan titik berat traktor (center of gravity)

Setelah pengujian unjuk kerja laboratorium dianggap selesai, peserta diajak untuk mengikuti praktek pengujian unjuk kerja lapang yang dilakukan pada hari berikutnya. Setelah mempersiapkan peralatan uji unjuk kerja lapang, peserta diarahkan menuju lahan pengujian yang terletak tidak jauh dari kantor utama BBP Mektan. Di lahan pengujian, tugas pengamatan dibagikan kepada peserta. Sebagian peserta bertugas untuk mengamati slip roda, kecepatan jalan actual, lebar kerja, kedalaman kerja, dan sebagainya. Setelah pengujian selesai, data-data hasil pengamatan ditabulasi dalam lembar pengamatan yang telah disiapkan. Setelah itu, semua peserta kembali ke ruang diskusi dan membahas analisis data pengamatan serta menuangkan hasil analisis pada laporan uji yang telah disiapkan.

Praktek uji lapangan traktor roda empat

 

Kontributor : Radi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.