Pelatihan Uji Sprayer

Bimbingan Teknis Uji Alat dan Mesin Pertanian di Balai Besar Pengembangan Meknisasi Pertanian (BBP Mektan), Serpong – Uji Sprayer

Sprayer merupakan salah satu jenis alat dan mesin pertanian yang digunakan untuk kegiatan pemberantasan hama dan penyakit tanaman. Karenanya perannya yang utama dalam kegiatan usaha tani, sprayer termasuk alat dan mesin yang banyak diminati oleh petani. Meskipun sprayer telah menjadi alat yang diperjualbelikan secara langsung ke petani, pemerintah masih banyak mengalokasikan anggaran pengadaan sprayer untuk petani yang belum dapat membeli secara mandiri. Hal ini yang menjadi pemicu banyaknya permintaan uji tarhadap produk sprayer di sejumlah laboratorium Uji Alsintan di Indonesia. Untuk menambah wawasan tata cara pengujian sprayer, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB), Fakultas Teknologi Pertanian, UGM mengirim salah satu Dosen untuk mengikuti pelatihan pengujian sprayer yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian (BBP Mektan) Serpong pada tanggal 24-28 September 2018). Dosen yang dikirim untuk mengikuti kegiatan pelatihan tersebut adalah Dr. Joko Nugroho, STP., M.Eng. dan Dr. Radi, STP., M.Eng. Keikutsertaan pada pelatihan ini dimaksudkan untuk mengembangkan lingkup pengujian pada Lab Uji Alsintan, DTPB FTP UGM, yang selama ini masih terbatas pada alat dan mesin pascapanen menjadi alat dan mesin pertanian secara umum mulai dari tahap penyiapan lahan, penanaman, pemerliharaan, pemanenan, hingga alat dan mesin pascapanen.

Papan semprot untuk uji unjuk kerja sprayer

Selama pelatihan, peserta dilatih tentang tata cara pengujian sprayer. Pelatihan dimulai dengan pemaparan materi pengujian dan dilanjutkan dengan praktek pengujian. Pemaparan materi pengujian dilakukan di raung diskusi, sedang praktek pengujian sprayer dilakukan di Lab. Sprayer. Materi pelatihan meliputi uji verifikasi dan uji unjuk kerja sprayer berdasar acuan pengujian yang digunakan. Pelatihan dimulai dengan materi jenis-jenis sprayer dan standard pengujian yang berlalu saat ini, yaitu Standard Nasional Indonesia (SNI). Uji unjuk kerja sprayer bertujuan untuk mengetahui kemampuan kerja sprayer, yang meliputi sejumlah aspek, seperti ketahanan korosi, kestabilan, skala isi tangki, volume tangki, debit penyemprotan, lebar kerja, laju pengisian, ketahanan sabuk gendong, ketahanan katub, ketahanan terhadap benturan, dan sebagainya berdasar SNI yang berlaku. Sebagaimana definisi bahwa sprayer adalah alat dan mesin pertanian yang berfungsi untuk memecah cairan atau larutan (campuran bahan kimia) menjadi partikel-partikel kecil (halus) dan menyebarkannya baik secara hidrolis, pneumatis, gravimetris atau kombinasi dari cara tersebut ke tanaman, maka lebar kerja actual menjadi poin utama pengujian. Penentuan lebar kerja penyemprotan dilakukan secara statistic dari data-data pengujian yang diambil secara langsung dari percobaan. Data-data yang terkumpul kemudian dianalisis untuk mendapatkan lebar kerja penyemprotan.

Peraga untuk uji ketahanan sabuk gendong
Peraga untuk uji ketahanan terhadap benturan

Selain kinerja penyemprotan, peserta juga dilatih bagaimana menguji ketahanan sabuk gendong dan ketahanan terhadap benturan. Untuk pengujian sabuk gendong, tangki sprayer diisi maksimal kemudian dijatuhkan pada peraga dengan ketinggian 20 cm secara berulang. Ketahanan sabuk dinilai dari ada tidaknya kerusakan pada sabut tersebut setelah uji dilakukan. Sementara untuk uji benturan, sprayer diisi penuh kemudian ditempatkan pada peraga uji bentur. Handle peraga dibuka sehingga sprayer jatuh dan membentur dinding serta alas peraga. Kerusakan pada bagian sprayer kemudian diinterpretasikan sebagai hasil uji benturan.

 

Kontributor : Radi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.