[:id]Bantuan Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem untuk Desa Selopamioro[:]

[:id]Curah hujan tinggi selama dua hari berturut-turut yang terjadi di Jawa khususnya seputar wilayah Yogyakarta mengakibatkan bencana yang terjadi di beberapa lokasi. Intensitas hujan lebih dari 100 mm/hari selama 2 hari berturut-turut menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa titik di Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satu desa terdampak bencana tersebut adalah Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul.

Desa Selopamioro berlokasi di sekitar sungai di hilir pertemuan sungai Opak dan Oyo. Sub DAS Opak dan Sub DAS Oyo masing-masing berbentuk memanjang sehingga banjir terjadi cepat di hilir DAS Opak-Oyo. Topografi Desa Selopamioro berbukit-bukit dengan kemiringan sedang sampai besar.
Kondisi alamiah Desa Selopamioro pada saat curah hujan tinggi menjadi rawan bencana. Berdasarkan penuturan Lurah Desa Selopamioro, Himawan, sampai dengan tanggal 29 November terjadi di beberapa titik di dusun Kajor Kulon, Lemah Rubuh, Siluk 1, Siluk 2, Lanteng 2, Nogosari, Kajor Wetan, dan Jetis mengakibatkan rumah roboh dan rumah rusak tertimpa longsoran. Banjir Sungai Oyo sendiri berdampak pada 7 dusun yaitu Siluk 1, Siluk 2, Lanteng 1, Lanteng 2, Lemah Rubuh, dan Kedung Jati. Banjir menimbulkan kerusakan rumah hanyut, hilangnya jembatan kuning, kerusakan infrastruktur, kerusakan rumah penduduk, dan isolasi pada RT 4 Kedung Jati dan RT 4 Jetis. Meskipun tidak ada korban jiwa, tanah longsor dan banjir menyebabkan warga kesulitan makanan dan air bersih serta kehilangan harta benda karena tersapu banjir. Sebagian tanah warga di sekitar sungai juga hilang terkena abrasi.

Salah satu rumah yang rusak di Desa Selopamioro

Departmen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Universitas Gadjah Mada merasa prihatin dengan bencana tersebut sehingga pada tanggal 2 Desember mengunjungi Desa Selopamioro untuk menyampaikan bantuan. Sumbangan berupa pakaian, selimut, lilin, dan sejumlah uang dimaksudkan untuk meringankan beban warga yang terkena musibah. Dosen DTPB yang terdiri dari Prof. Bambang Purwantana, Dr. Joko Nugroho, Dr. Sri Rahayoe, dan Dr. Murtiningrum mengunjungi Posko Bencana di Balai Desa Selopamioro untuk menyampaikan bantuan.

Dr. Sri Rahayoe menyampaikan bantuan
Dr. Murtiningrum menyampaikan bantuan

 

Kontributor: Murtiningrum

Foto: Joko Nugroho[:]

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.