Pembentukan dan Pertemuan Dewan Penasehat Program Studi Teknik Pertanian

[:id][Road to ABET] Program Studi (Prodi) S1 Teknik Pertanian sedang mempersiapkan kurikulum dan dokumen yang diperlukan untuk mendapatkan akreditasi internasional dari Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET). Akreditasi ABET memberikan jaminan bahwa Prodi menghasilkan lulusan yang memenuhi standar kualitas profesi. Salah satu syarat penting agar Prodi mendapatkan akreditasi ABET adalah kurikulum Prodi harus sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak (stakeholders) dalam penyusunan kurikulum Prodi. Stakeholders tersebut meliputi lulusan, pengguna lulusan, mitra pengguna teknologi, dan orang tua mahasiswa yang diwadahi dalam bentuk dewan penasehat (advisory board) yang secara rutin memberikan nasehat tentang aspek saat ini dan masa depan bidang teknis pertanian yang penting dikuasai oleh lulusan.

Pembentukan advisory board

alam penyusunan kurikulum 2021 menuju akreditasi ABET, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) membentuk dewan penasehat sekaligus pertemuan pertama Dewan Penasehat yang dilaksanakan tanggal 18 Februari 2019. Pertemuan dibuka oleh Sekretaris Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Dr. Murtiningrum yang menjelaskan tujuan pembentukan dewan penasehat. Acara pertemuan selanjutnya dipimpin oleh Dr. Rudiati Evi Masithoh dengan acara brainstorming tentang profil lulusan Teknik Pertanian yang diinginkan di dunia kerja.
Anggota dewan penasehat yang dibentuk berjumlah 10 orang yang mewakili lapangan kerja swasta, pemerintah, maupun wirausaha baik sebagai peneliti, manajer, maupun pengusaha. Masukan yang diberikan dewan penasehat pada pertemuan pertama ini meliputi kompetensi inti teknik pertanian, pengetahuan atau ketrampilan tambahan yang diperlukan, serta softskills yang diperlukan alumni teknik pertanian untuk memasuki dunia kerja.

Kontributor dan foto: Murtiningrum

Editor: Rudiati Evi Masithoh[:en][Road to ABET] Program Studi (Prodi) S1 Teknik Pertanian sedang mempersiapkan kurikulum dan dokumen yang diperlukan untuk mendapatkan akreditasi internasional dari Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET). Akreditasi ABET memberikan jaminan bahwa Prodi menghasilkan lulusan yang memenuhi standar kualitas profesi. Salah satu syarat penting agar Prodi mendapatkan akreditasi ABET adalah kurikulum Prodi harus sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak (stakeholders) dalam penyusunan kurikulum Prodi. Stakeholders tersebut meliputi lulusan, pengguna lulusan, mitra pengguna teknologi, dan orang tua mahasiswa yang diwadahi dalam bentuk dewan penasehat (advisory board) yang secara rutin memberikan nasehat tentang aspek saat ini dan masa depan bidang teknis pertanian yang penting dikuasai oleh lulusan.

Pembentukan advisory board

Dalam penyusunan kurikulum 2021 menuju akreditasi ABET, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) membentuk dewan penasehat sekaligus pertemuan pertama Dewan Penasehat yang dilaksanakan tanggal 18 Februari 2019. Pertemuan dibuka oleh Sekretaris Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Dr. Murtiningrum yang menjelaskan tujuan pembentukan dewan penasehat. Acara pertemuan selanjutnya dipimpin oleh Dr. Rudiati Evi Masithoh dengan acara brainstorming tentang profil lulusan Teknik Pertanian yang diinginkan di dunia kerja.
Anggota dewan penasehat yang dibentuk berjumlah 10 orang yang mewakili lapangan kerja swasta, pemerintah, maupun wirausaha baik sebagai peneliti, manajer, maupun pengusaha. Masukan yang diberikan dewan penasehat pada pertemuan pertama ini meliputi kompetensi inti teknik pertanian, pengetahuan atau ketrampilan tambahan yang diperlukan, serta softskills yang diperlukan alumni teknik pertanian untuk memasuki dunia kerja.

Kontributor dan foto: Murtiningrum

Editor: Rudiati Evi Masithoh[:]

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.