Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem bersama Center for Sustainable Agriculture Machinery (CSAM) Menyerahkan Alat dan Mesin Pertananian di Dusun Japuhan, Sidomulyo

Yogyakarta, 15 Januari 2023. Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada mengadakan serangkaian kegiatan di Japuhan, Dusun Plebengan Sidomulyo, Imogiri, Bantul. Hal ini merupakan rangkaian kegiatan yang sudah dilakukan dari pertengahan tahun 2022 kerjasama antara FTP UGM bersama Center for Sustainable Argiculture Machinery (CSAM), United Nations Economic and Social Commision for Asia and The Pacific (UN ESCAP). Sebagai salah satu dari tiga titik implementasi program, Dusun Japuhan menjadi lokasi pertama diadakannya serah terima alsintan, diseminasi hasil dan monitoring. Kegiatan ini merupakan penutupan dari program “Pertanian Berkelanjutan dan Cerdas Iklim di Indonesia melalui Solusi Mekanisasi untuk Pengelolaan Residu Jerami secara Terintegrasi”. Dalam mewujudkan tema besar dari program ini, kegiatan sudah diawali dari survei, pelatihan alsintan, fermentasi pakan ternak dan kompos dengan mempertimbangkan dimensi gender (kebermanfaatan program bagi perempuan) sehingga melibatkan Kelompok Wanita Tani juga. Untuk mengetahui hasil dari pelatihan yang sudah dilakukan kepada Kelompok (Tani, Ternak dan KWT) maka dilakukan kegiatan diseminasi hasil pelatihan dan monitoring evaluasi oleh narasumber dari Fakultas Peternakan UGM.


Kegiatan diawali dengan simbolisasi serah terima alsintan dan penandatanganan berita serah terima alat oleh Prof. Lilik Sutiarso (ketua pelaksana kegiatan), Dr. Radi (tim ahli), Ir. Handoyo (tim ahli), Susanto (Lurah Sidomulyo), Edi Gunarto (Dukuh Plebengan), Sudarman (Ketua Kelompok Tani Waris), Paijo (Ketua Kelompok Ternak Lembu Suro), Wiwik (Ketua KWT Tani Rukun) dan Listuti Parwindiati (BPP). Alsintan yang diserahterimakan ada 8 unit diantaranya adalah 1) pencacah hijauan/ chopper (1 unit); 2) Straw pressing (1 unit); 3) Straw cutter (1 unit); 4) Penggiling atau pencacah organik kompos (1 unit); 5) Pemipil jagung (1 unit); 6) Pengayak kompos (1 unit); 7) Sprayer elektrik (1 unit) dan 8) Trailer (1 unit).

Sesi yang kedua adalah diskusi terkait diseminasi hasil dan monitoring evaluasi, kegiatan ini dipandu oleh dua orang narasumber dari Fakultas Peternakan UGM yaitu Dimas Hand Vidya Paradipta, Ph.D. dan Viagian Pastawan, Ph.D. Diawali dengan penyampaian hasil pelatihan yang dilakukan oleh kelompok terkait pakan fermentasi dan kompos. Anggota kelompok terlihat sangat antusias dalam mengikuti acara disesi ini, mereka bergantian menyampaikan hasil dari pelatihan yang sudah didapatkan. Dari monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh dua narasumber tersebut, pakan fermentasi dan kompos yang sudah dibuat oleh kelompok dinilai sudah berhasil dan sudah bisa diaplikasikan ke ternak dan tanaman. Kelompok dinilai sudah mampu mandiri dalam melanjutkan pembuatan pakan fermentasi dan kompos dengan tetap dilakukan monitoring secara berkala. Selain itu, pada sesi tanya jawab kelompok berpartisipasi aktif baik ibu – ibu maupun bapak – bapak dengan menyampaikan pertanyaan yang ditujukan kepada narasumber. Pertanyaan berkaitan dengan kendala dan tantangan yang berkaitan dengan proses pembuatan pakan fermentasi dan kompos. Sesi akhir dalam acara ini adalah penilaian evaluasi dan dampak program dengan melakukan pengisian kuisioner oleh kelompok dengan didampingi tim lapangan. Dengan dibantu oleh pemandu acara (MC) Dr. Prieskarinda Lestari dan Vincentius Ferry bersama koordinator acara Umi Hapsari, STP. M.Sc., kelompok dibagi menjadi 3 yaitu kelompok ternak, Tani dan Wanita Tani. Tim pewawancara ini terdiri dari mahasiswa dan alumni DTPB, FTP UGM diantaranya Diza Rizky dan Riski Sri Mahanani sebagai PIC kelompok tani, Luthfi Fadillah Zamzami Hasibuan, M.Sc. dan Barokah, STP., M.Sc. sebagai PIC kelompok ternak dan Hertiya Nur Annisa, STP., M.Sc. , Noveria Anggi Nurrahmah, STP dan Hilda Maya sebagai PIC KWT. Dari hasil wawancara evaluasi dan dampak program secara umum dapat menggambarkan bahwa rangkaian acara yang sudah dilakukan di Dusun Japuhan ini mampu memberikan tambahan pemahaman dan ketrampilan kepada kelompok terkait manajemen pengolahan limbah bertanian yang berkelanjutan. Harapan kedepannya ada keberlanjutan terkait kegiatan dan dengan adanya bantuan alsintan mampu memberikan kemudahan dan kefektifan dalam pengolahan limbah pertanian. Selain itu, kelompok diharapkan mampu melakukan sharing knowledge kepada kelompok lain yang di sekitar lokasi.

Kontributor: Umi Hapsari

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.