
Yogyakarta, 21 Januari 2020. Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada mendapat kunjungan dari Kabupaten Nganjuk untuk meritis kerjasama dalam penerapan Pertanian Presisi – Smart Farming di Kabupaten Nganjuk. Rombongan diterima secara resmi oleh Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Prof. Dr. Eni Harmayani, M.Sc, didampingi Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Kerjasama, Dr. Sri Rahayoe.
Sesi diskusi teknis dipandu oleh Ketua Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem UGM, Prof. Dr. Ir. Bambang Purwantana, M.Agr. bertempat di ruang sidang Departemen, didampingi oleh peneliti Smart Agriculture, Prof. Dr. Lilik Soetiarso, Dr. Andri Prima Nugroho, dan Dr. Radi., STP., M.Eng.
Tim dari Kabupten Nganjuk diwakili oleh Bp. Purwo Bujono selaku Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Nganjuk, menyampaikan keinginan Kabupaten Nganjuk untuk bisa memberikan percontohan kepada masyarakat mengenai bagaimana Mengelola Pertanian yang mensejahterakan melalui penerapan teknologi dan mekanisasi pertanian. Dilanjutkan tambahan paparan dari Bp. Achsin Choliq dari Dewan Riset Daerah yang memberikan gambaran penerapan Pertanian Presisi (Precission Farming) untuk dapat membantu mengoptimalkan proses produksi pertanian. Konsep tersebut sudah berhasil diterapkan di Brazil, menurut paparan Pak Achsin yang pernah berpengalaman mengikuti proses penerapan PF di Brazil kala itu. Dukungan penuh juga disampaikan dari Dinas Pertanian untuk mendukung alat mesin pertanian melalui pemberdayaan Usaha Penyedia Jasa Alsintan (UPJA) di sekitaran Nganjuk.

Dr. Andri Prima Nugroho memaparkan presentasi dengan judul “Konsep dan Strategi Implementasi Pertanian Presisi pada Pertanian Tropis – Tropical Smart Farming System” yang merupakan gagasan adaptasi pertanian presisi dengan mengakomodasi kearifan lokal dengan adopsi teknologi sepadan sesuai dengan kondisi dan budaya lokal. Prof. Lilik Sutiarso dan Dr. Radi menambahkan mengenai strategi adaptasi serta proses pengelolaan UPJA terintegrasi yang mampu mendukung proses pengolahan tanah sampai dengan pasca panen.
Kedepannya, Tim UGM akan menyusun Blueprint penerapan konsep tersebut untuk dapat diadopsi sebagai percontohan. Survei lapangan dan pemetaan akan dilakukan di awal Februari agar segera dapat disusun Feasibility Study.
“Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi sarana kerjasama yang mutualisme, UGM dapat membumikan teknologi yang dikembangkan di Kampus, dan Masyarakat mendapatkan manfaat melalui peningkatan produksi pertanian yang bermuara pada kesejahteraan” tutup Pak Purwo di akhir diskusi.
Kontributor: AN.
[…] tindak lanjut rintisan kerjasama sebelumnya, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, FTP UGM mulai menyusun implementasi Smart Agriculture […]