Diskusi Pembina OP Irigasi Bahas Tantangan dan Solusi Pengelolaan Irigasi

Yogyakarta, 8 Juli 2024 – Diskusi informal pembina petugas operasi dan pemeliharaan (OP) irigasi Indonesia yang diadakan di ruang sidang Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem FTP UGM membahas tantangan dan solusi pengelolaan irigasi. Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah pakar dan praktisi, yaitu Prof. Sigit Supadmo Arif, Dr. Murtiningrum, Dr. Andri Prima Nugroho, Dr. Hanggar Ganara Mawandha dan Dr. Muhamad Khoiru Zaki dari PKMIP (Pusat Kajian Modernisasi Irigasi dan Pertanian) serta pemerhati OP Bu Theresia Sriwidati, MS., Ir. Djito, Sp1, dan Ir. Ari Rahardjo. Para peserta diskusi menggarisbawahi perlunya pemahaman yang lebih baik tentang peran petugas OP dan pentingnya monitoring serta evaluasi pelatihan irigasi.

Salah satu poin penting yang dibahas adalah penertiban jaringan irigasi dan peran desa dalam pengelolaan irigasi. Contoh dari Madiun menunjukkan bahwa pengelolaan oleh BUMDES dapat berjalan baik dengan dukungan kebijakan pemerintah setempat. Kesenjangan partisipasi masyarakat juga menjadi sorotan, di mana kewenangan pusat yang terlalu besar dinilai menurunkan semangat gotong royong masyarakat.

Teknologi menjadi fokus utama dalam diskusi ini, dengan perhatian khusus terhadap pemahaman petugas tentang teknologi baru. Teknologi sudah masuk ke desa-desa, akan tetapi pemahaman petugas masih dinilai kurang. Diperlukan forum untuk meningkatkan pemahaman teknologi dalam pelaksanaan irigasi. Tim Modernisasi Irigasi (MI) UGM juga sedang mengembangkan WRKMC dan SCADA untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan irigasi. Selain itu, para peserta menyoroti pentingnya penguatan peran petugas OP sebagai pengamanan aset. Penanggung jawab irigasi perlu memiliki kewenangan yang jelas untuk mengurangi kesenjangan dalam pengelolaan.

Diskusi ini relevan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 6 (air bersih dan sanitasi), SDG 9 (industri, inovasi, dan infrastruktur), SDG 11 (kota dan komunitas berkelanjutan), serta SDG 13 (penanganan perubahan iklim). Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan irigasi, mendukung keberlanjutan pertanian, dan memperkuat ketahanan pangan nasional, sejalan dengan SDG 2 (tanpa kelaparan).

Penulis: Arif Charis & Haryo P.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.