
Yogyakarta, 19 Maret 2025. Sebuah tonggak penting dicapai dalam kerjasama riset internasional antara Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Kyushu, Jepang. Puncak dari kemitraan ini ditandai dengan presentasi akhir Machika Shimizu, mahasiswa exchange research dari Universitas Kyushu, yang diadakan di Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (TPB), Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM. Program riset ini berlangsung dari 21 Februari hingga 26 Maret 2025, sebagai tindak lanjut dari Summer Course yang diselenggarakan oleh Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 2024.

Di bawah bimbingan Dr. Andri Prima Nugroho, Shimizu mengembangkan sistem pemantauan kesehatan tanaman menggunakan image processing dan kamera multispektral. Sistem inovatif ini diuji coba di Laboratorium Teknik Lingkungan dan Bangunan Pertanian (TLBP) dan Smart Agriculture Research Center (SARC) di FTP UGM. Sistem ini memiliki potensi untuk mendeteksi penyakit dan kekurangan nutrisi secara dini, yang secara signifikan dapat meningkatkan produktivitas pertanian.
Penerapan teknologi Internet of Things (IoT) memungkinkan pemantauan jarak jauh dan analisis data yang efisien, yang sangat penting untuk pertanian modern. Riset ini tidak hanya berkontribusi pada kemajuan teknologi pertanian tetapi juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan keberlanjutan.

Presentasi tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh terkemuka termasuk Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso (Ketua Departemen TPB), Dr. Arifin Dwi Saputro (Sekretaris Departemen TPB), Dr. Murtiningrum, Ardan Wiratmoko, M.Sc., Dr. Dwi Ayuni, Dr. Joko Nugroho, dan Dr. Andri Prima Nugroho. Selain itu, mahasiswa peneliti dari SARC dan mahasiswa yang mengikuti kelas bahasa Jepang di Fakultas Pertanian dan FTP juga hadir, menunjukkan semangat kolaboratif dari program ini.
Prof. Lilik Sutiarso menekankan pentingnya keberlanjutan program exchange student ini sebagai inisiasi kerjasama antara Departemen TPB UGM dan Fakultas Pertanian Universitas Kyushu. Ia menyoroti bahwa kolaborasi semacam ini sangat penting untuk mendorong inovasi dalam praktik pertanian dan meningkatkan pengalaman pendidikan bagi mahasiswa.
Dr. Andri Prima Nugroho menambahkan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada riset tetapi juga mempromosikan pertukaran budaya dan meningkatkan kemampuan berbahasa asing di kalangan mahasiswa UGM. Shimizu aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan departemen, termasuk mendampingi visitasi ASIIN dari asesor luar negeri, menerima kunjungan mahasiswa Jepang dari program SUIJI, mengikuti buka puasa bersama di Laboratorium Energi dan Mesin Pertanian, kelas bahasa Jepang, dan kunjungan lapangan ke Low-cost Smart Greenhouse di Sriharjo Imogiri Bantul.


Keberhasilan program ini menunjukkan potensi besar kolaborasi internasional dalam memajukan teknologi pertanian cerdas di Indonesia. Ini mencerminkan komitmen bersama UGM dan Universitas Kyushu dalam mengembangkan riset dan pendidikan serta pertukaran budaya akademik.
Kerjasama ini difasilitasi oleh Dr. Andri Prima Nugroho (UGM), Prof. Takashi Okayasu, Ph.D., dan Assoc. Prof. Takahiro Fujiwara, Ph.D. (Universitas Kyushu). Hasil dari riset ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi sektor pertanian, meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan sesuai dengan SDGs.