Teknik Pertanian dan BIosistem UGM dan BWS Papua Barat Kolaborasi Modernisasi Irigasi di Daerah Irigasi Oransbari, Dukung Ketahanan Pangan dan SDG

MANOKWARI, PAPUA BARAT – Tim peneliti dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menyelesaikan serangkaian kegiatan survei dan koordinasi di Manokwari, Papua Barat, pada 11-14 November 2025. Kunjungan ini merupakan bagian dari inisiatif implementasi Sistem Pengamatan Debit (SIPASI) untuk modernisasi irigasi di Daerah Irigasi Oransbari, sebuah langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan dan pengelolaan sumber daya air berkelanjutan.

Tim UGM yang membawa keahlian di bidang teknik pertanian dan biosistem, terdiri dari Prof. Sigit Supadmo Arif, Dr. Andri Prima Nugroho, Rohmad Basuki, STP., dan Yeste Sujut Triyanta, memulai perjalanan dari Yogyakarta pada Selasa sore, 11 November, menuju Manokwari melalui Makassar.

Meeting Bersama BWS Papua Barat

Pada hari Rabu, 12 November, agenda pertama tim adalah bertemu dengan Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Barat, Bapak Wempy Nauw, beserta jajaran teknis. Pertemuan ini menjadi langkah krusial untuk menyamakan persepsi terkait rencana implementasi SIPASI di Daerah Irigasi Oransbari. Kepala Balai BWS Papua Barat menyampaikan kondisi eksisting pengelolaan irigasi, tantangan teknis di lapangan, serta harapan terhadap peningkatan akurasi data debit melalui penerapan teknologi monitoring terkini. Tim UGM kemudian memaparkan konsep sistem yang meliputi integrasi sensor dan perangkat telemetri, mekanisme pengambilan dan pengelolaan data secara real-time, serta rencana Sistem Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management System). Kepala Balai memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif modernisasi ini, menekankan pentingnya kolaborasi antara institusi teknis, pengelola lapangan, dan juru irigasi.

Kegiatan dilanjutkan pada Kamis, 13 November, dengan survei lapangan komprehensif di Daerah Irigasi Oransbari, Manokwari Selatan. Tim dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem UGM, dengan fokus pada solusi teknologi untuk pertanian berkelanjutan, melakukan survei dari hulu hingga ke lahan pertanian untuk memperoleh gambaran teknis yang lengkap. Mereka meninjau Bendung Suplesi Oransbari, mengamati kondisi fisik bendung, mekanisme pengaturan debit, serta potensi lokasi pemasangan sensor debit, sensor bukaan pintu, dan aktuator otomatis. Penelusuran jaringan irigasi mencakup saluran primer, sekunder, bangunan bagi, dan bangunan sadap, dengan identifikasi titik-titik strategis untuk pengamatan aliran dan otomasi bersama juru irigasi.

Survei Penelusuran jaringan dan inventory bangunan irigasi

Selain itu, tim juga melakukan asesmen awal terhadap aspek pendukung modernisasi, seperti konektivitas jaringan seluler untuk telemetri, potensi pemanfaatan panel surya sebagai sumber energi, keamanan instalasi perangkat, dan aksesibilitas lokasi. Peninjauan lapangan berlanjut ke area persawahan di Warbiadi, di mana tim mengamati budaya lokal pengelolaan air, pola tanam, dan penggunaan alsintan modern yang telah umum digunakan petani.

Survei lapangan ini memberikan gambaran komprehensif mengenai kondisi yang akan menjadi dasar penyusunan rencana modernisasi irigasi yang presisi, efisien, dan sesuai konteks lokal Papua Barat. Inisiatif ini secara langsung berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 2 (Tanpa Kelaparan) melalui peningkatan produktivitas pertanian, SDG 6 (Air Bersih dan Sanitasi) dengan pengelolaan air yang lebih efisien, dan SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui pembangunan infrastruktur irigasi yang modern dan berketahanan.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses