Bandung, 3 November 2019. Tim Mahasiswa Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada berhasil meraih Juara 2 di ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional TEAR 2.0 yang mengambil tema besar “Revitalisasi Sungai Citarum dalam Perspektif Revolusi Industri 4.0”. Perlombaan ini diselenggarakan oleh Telkom University, Bandung pada 31 Oktober – 3 November 2019.
Tim yang beranggotakan Dwi Wiyantanu dan Muamar Arif Khuluqi masuk ke babak final dan menyabet gelar Juara 2 dengan mempresentasikan gagasan mengenai SMART AWLR (Automatic Water Level Recorder), yakni sistem monitoring ketinggian air terintegerasi cloud. Sistem ini dikembangkan di Smart Agriculture Research dibawah bimbingan Dr. Andri Prima Nugroho yang juga turut andil sebagai tim pengembangan sistem modernsasi irigasi nasional.
Sistem yang dirancang terdiri modul sensor ultrasonik, unit mikrokontroler yang dilengkapi dengan mini data logger dan mini solar panel untuk mengisi daya baterai. Sensor akan untuk mengestimasi ketinggian muka air melalui pengukuran jarak, kemudian data tersebut akan dikirimkan ke cloud dengan menggunakan koneksi internet via jaringan GSM. SMART AWLR mengukur ketinggian muka air dan mengirimkan datanya ke cloud secara real time.
Adapaun keunggulan dari peralatan yang dikembangkan ini antaralain bentuk yang ringkas dan dilengkapi dengan fitur swa-energi, memungkinkan untuk dipasang dilokasi yang jauh dari sumber listrik. Adanya fitur online-offline mode yang menunjang pengmatan kontinyu meskipun pada kondisi sinyal internet tidak stabil. Apabila koneksi internet terputus maka data akan secara otomatis disimpan di data logger, saat koneksi internet tersambung data yg tersimpan data akan dikirim ke cloud, sehingga kemungkinan data hilang dapat diminimalisir. Lebih lanjut, data ketinggian muka air akan di proses untuk kepentingan selanjutnya, misalkan untuk estimasi debit saluran sesuai dengan lokasi dan karakteristik bangunan ukur. Selain itu, penggunaan yang lebih praktis adalah untuk peringatan dini terjadinya banjir.
Wiyan bersyukur tidak menyangka peralatan yang diusulkan dalam karya tulis ini dapat lolos dan mendapat peringkat dua, kedepannya, dia akan fokus untuk penyempurnaan dan pengujian kinerja serta kehandalan dalam penerapan di lapangan.
Menurut dewan juri, SMART AWLR ini relevan dan dapat diterapkan sekaligus mendukung revolusi industri 4.0., Konsep integrasi dengan cloud dan desain peralatan yang kecil, ringkas serta dilengkapi solar panel akan lebih mempermudah dalam implementasinya di lapangan. Dalam kompetisi TEAR 2.0 ini, juga dipanggil finalis lain diantaranya tim dari UGM, UNSIKA, dan UNHAS.
Alhamdulillah. Selamat utk mhs TPB Dwi Wiyantanu, Muamar Arif K dan dosen pembimbing Dr. Andri Prima atas keberhasilan memperoleh Juara 2 LKTI Nasional. Semoga barokah..majuu terus. Congratulations!