Pengembangan Agroindustri Beras Modern di Kabupaten Siak, Provinsi Riau

Riau, 28 September 2024 – Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Dinas Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Riau sedang mengembangkan agroindustri beras modern di Kabupaten Siak. Program ini mencakup revitalisasi Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu (SP3T) di Kecamatan Bunga Raya, salah satu daerah utama penghasil padi di Riau.

Tahap pertama program ini dimulai dengan kunjungan tim UGM untuk berkoordinasi dan melakukan survei lapangan, dengan tujuan mengumpulkan data penting guna analisis kelayakan. Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem yang menjadi anggota tim UGM ini terdiri adalah Dr. Sri Rahayoe, S.T.P., MP., Dr. Joko Nugroho Wahyu Karyadi, S.T.P., M.Eng, Hanim Zuhrotul Amanah, S.T.P., MP., Ph.D., dan Sri Markumningsih, S.T.P., M.Sc., Ph.D. bersama anggota tim dari Departemen Teknik Industri Pertanian dan Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian.

Sosialisasi Program Kegiatan sosialisasi program diadakan di kantor Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Bunga Raya. Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pangan Provinsi Riau, Dinas Pertanian Kabupaten Siak, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Siak, dan para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Selain itu, pengelola Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) dan pengurus Kelompok Tani juga turut hadir.

Dr. Sri Rahayoe, ketua tim UGM, menyampaikan bahwa Kabupaten Siak memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pengembangan beras modern. Program ini akan dilakukan bertahap, dimulai dengan sosialisasi dan survei lapangan. Ia menekankan pentingnya data yang akurat dari semua pihak agar hasil analisis sesuai dengan kondisi nyata di lapangan.

Survei Lapangan Survei dilakukan menyeluruh, mencakup aspek hulu dan hilir dari proses pertanian.

  • Bagian Hulu: Tim berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk mendapatkan data terkait kebijakan produksi padi. Mereka juga mengunjungi lahan pertanian untuk mengamati penggunaan teknologi modern seperti paddy transplanter untuk penanaman dan combine harvester untuk panen. Fasilitas irigasi dan infrastruktur pertanian di Bunga Raya, termasuk jaringan pompa air dari Sungai Siak dan akses jalan yang baik, mendukung penuh mekanisasi pertanian.
  • Bagian Hilir: Tim bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Siak untuk memahami kebijakan pasca-panen, seperti pengolahan padi dan distribusi beras. Survei dilakukan di beberapa penggilingan padi, termasuk SP3T yang memiliki fasilitas pengering vertikal berkapasitas 10 ton per hari dan Rice Milling Unit (RMU). Fasilitas ini akan direvitalisasi untuk mendukung pengolahan beras premium.

Tujuan dan Harapan Pengembangan agroindustri beras modern ini merupakan bagian dari upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) nomor 1: Menghapus Kemiskinan, dan nomor 2: Mengakhiri Kelaparan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani, sekaligus memperkuat ketahanan pangan dengan menyediakan beras berkualitas yang aman dan terjangkau.

UGM berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi dalam pengembangan teknologi pertanian dan pangan di Indonesia, demi menghadirkan solusi inovatif bagi masalah-masalah yang ada.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.