Raih Beasiswa SUIJI-JPMS, Mahasiswa Magister Teknik Pertanian UGM Tempuh Riset di Jepang

Mu’tashimah Asshof, mahasiswa program magister Teknik Pertanian dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM), meraih prestasi membanggakan dengan terpilih sebagai penerima beasiswa Six University Initiative Japan-Indonesia Joint Program for Master Students (SUIJI-JPMS). Program ini berlangsung selama satu tahun, dimulai pada Januari 2025, dan memberikan kesempatan bagi mahasiswa terpilih untuk terlibat dalam riset kolaboratif internasional di Jepang.

Sebagai bagian dari program SUIJI-JPMS, Shofi (sapaan akrab Mu’tashimah) melakukan penelitian bertema “Pemodelan Deteksi Bahan Asing dalam Beras Menggunakan Spektroskopi dan Mikroskop Near-Infrared (NIR)”. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknologi pendeteksian cepat dan akurat terhadap kontaminan atau benda asing dalam beras, yang merupakan salah satu komoditas pangan utama di Asia. Teknologi berbasis spektroskopi NIR ini dinilai potensial dalam meningkatkan keamanan dan mutu pangan melalui pendekatan non-destruktif dan efisien.

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratory of Food Production Process, Faculty of Agriculture and Marine Science, Kochi University, Jepang. Selama pelaksanaan riset, Shofi berada di bawah bimbingan Prof. Kawano Toshio dari Universitas Kochi dan Dr. Rudiati Evi Masithoh, S.T.P., M.Dev.Tech. dari UGM

Partisipasi Shofi dalam program ini tidak hanya memperkuat kompetensinya dalam bidang teknologi pertanian, tetapi juga mencerminkan semangat kolaborasi internasional antara Indonesia dan Jepang dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Melalui kerja sama riset program SUIJI-JPMS ini turut berkontribusi dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 9: Industry, Innovation, and Infrastructure, SDG 12: Responsible Consumption & Production serta SDG 17: Partnerships for the Goals, dengan mendorong inovasi berbasis riset dan pertukaran akademis lintas negara.

Keikutsertaan mahasiswa Indonesia seperti Shofi dalam program riset internasional ini diharapkan mampu membuka jalan bagi pengembangan teknologi lokal yang lebih adaptif terhadap tantangan global, serta mempererat hubungan antara institusi pendidikan tinggi seara internasional.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses