
Yogyakarta, 18 September 2025 – Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, melalui Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), memulai langkah strategis dalam upaya penguatan industri alat dan mesin pertanian (alsintan) nasional. Dalam inisiatif penting ini, Kemenperin menjalin diskusi awal dengan Laboratorium Energi dan Mesin Pertanian (EMP) Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM, untuk mengkoordinasikan penyusunan peta jalan (roadmap) industri alsintan nasional yang komprehensif. Delegasi Kemenperin diwakili oleh Antonius Fernando Lumbantobing dan Nafis Ulin Nuha.
Kunjungan yang berlangsung di Ruang Departemen TPB – FTP UGM ini disambut hangat oleh jajaran pimpinan dan dosen ahli dari Laboratorium EMP. Kepala Laboratorium EMP, Dr. Andri Prima Nugroho, memimpin penyambutan bersama Prof. Bambang Purwantana, Dr. Radi, Dr. Rudiati Evi Masithoh, Dr. Sri Markumningsih, dan Dr. Makbul Hajad. Dukungan teknis juga diberikan oleh Marheri dan Suryatmi, menunjukkan kesiapan Lab EMP dalam kolaborasi ini.
Kehadiran perwakilan Direktorat Jenderal Kemenperin di Laboratorium EMP ini bukan tanpa alasan. Ini merupakan bentuk pengakuan nyata atas kompetensi dan rekam jejak panjang laboratorium dalam riset dan pengembangan alat dan mesin pertanian. Kemenperin memandang Lab EMP sebagai mitra strategis yang memiliki keahlian mendalam untuk berkontribusi dalam merumuskan arah pengembangan teknologi pertanian yang tidak hanya tepat guna, tetapi juga berdaya saing tinggi di kancah nasional maupun global. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi fondasi kuat bagi sinergi berkelanjutan antara sektor akademisi dan pemerintah.
Inisiatif penyusunan roadmap ini juga selaras dengan komitmen Indonesia terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Secara spesifik, kegiatan ini diharapkan dapat mendukung
– SDG 2 (Zero Hunger): Dengan mendorong inovasi dan peningkatan produktivitas pertanian melalui teknologi alsintan yang efisien.
– SDG 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure): Melalui penguatan riset, pengembangan, dan kapasitas industri mesin pertanian dalam negeri.
– SDG 17 (Partnerships for the Goals): Dengan memantapkan kolaborasi strategis antara institusi pendidikan tinggi dan kementerian sebagai pemangku kebijakan.
Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) FTP UGM menyatakan optimisme bahwa koordinasi awal ini akan menjadi tonggak penting dalam memperkuat pengembangan roadmap industri alat dan mesin pertanian nasional. Lebih dari itu, kolaborasi ini diharapkan mampu memberikan manfaat nyata dan berkelanjutan bagi para petani, pelaku industri, serta mendukung pembangunan ekonomi dan ketahanan pangan Indonesia secara keseluruhan.