Dari Nira Jadi Emas Manis: UGM Latih Pengrajin Gula Aren di Kutai Timur

Kutai Timur, 30 Oktober 2025 — Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (DTPB FTP UGM), Dr. Sri Rahayoe, S.T.P., M.P., diundang sebagai narasumber dalam Pelatihan Pengolahan Gula Semut yang diselenggarakan oleh Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari di Desa Teluk Singkama, Kecamatan Sangatta Selatan, dan diikuti oleh 25 peserta yang tergabung dalam Kelompok Tani Pada Idi, kelompok pengrajin gula aren yang telah menekuni usaha ini selama 3 hingga 15 tahun.

Gula Aren sebagai Alternatif Gula Pasir dan Potensi Ekonominya

Dalam beberapa tahun terakhir, gula aren menjadi salah satu alternatif gula alami yang semakin diminati masyarakat global karena dianggap lebih sehat dibandingkan gula pasir. Kandungan indeks glikemik yang lebih rendah, serta keberadaan mineral alami menjadikan gula aren pilihan tepat bagi konsumen yang peduli pada kesehatan.
Indonesia sendiri merupakan salah satu produsen gula aren terbesar di dunia, dengan sentra produksi tersebar di Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan. Permintaan pasar terhadap produk turunan gula aren seperti gula semut (palm sugar powder) juga terus meningkat, baik di pasar domestik maupun ekspor. Hal ini membuka peluang besar bagi masyarakat pedesaan untuk meningkatkan nilai tambah hasil produksi melalui inovasi teknologi pengolahan.

Pelaksanaan Pelatihan

Kegiatan pelatihan ini dibuka oleh SP, Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan, yang hadir mewakili Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kutai Timur, Dr. Ery Mulyadi, S.P., M.M. Turut hadir pula Kepala Desa Teluk Singkama, Asbar, serta perwakilan dari kecamatan. Pelatihan dilaksanakan di Rumah Ketua Kelompok Pada Idi, Bapak Page, yang juga menjadi tuan rumah kegiatan. Dalam kegiatan pelatihan ini para warga dipandu dan dibimbing oleh Hilbram Yanuarta, S.T.P. yang merupakan salah satu asisten penelitian bersama dengan Dr. Sri Rahayoe dalam penelitian terkait gula semut. Selama praktik pelatihan, warga mendapatkan pendampingan langsung dari Hilbram Yanuarta, S.T.P., asisten penelitian yang bekerja sama dengan Dr. Sri Rahayoe dalam riset pengembangan produk gula semut.

Kegiatan Pelatihan Materi Tentang Gula Semut Kepada Kelompok Tani Pada Idi

Pada hari pertama, peserta menerima materi mengenai prinsip pengolahan nira menjadi gula semut, dilanjutkan dengan praktik langsung pembuatan gula semut dari nira dan gula cetak.
Sementara pada hari kedua, peserta diperkenalkan dengan peralatan pengolahan gula semut yang merupakan hasil pengadaan dari Dinas Ketahanan Pangan Kutai Timur. Kegiatan dilanjutkan dengan praktik penggunaan alat meliputi proses evaporasi, kristalisasi, pengayakan, hingga pengeringan, serta penyampaian materi pengemasan produk gula semut untuk mendukung peningkatan kualitas dan daya saing produk di pasaran.

Rekognisi Kepakaran Dosen DTPB FTP UGM

Kegiatan Warga Mempraktikkan Pembuatan Gula Semut Setelah mendapatkan Pelatihan

Keterlibatan Dr. Sri Rahayoe dalam kegiatan ini mencerminkan rekognisi keilmuan dan kepakarannya dalam bidang teknologi pengolahan hasil pertanian dan pengembangan produk berbasis nira. Sebagai akademisi dan peneliti di bidang teknologi hasil pertanian, beliau telah banyak berkontribusi dalam riset inovasi pengolahan gula semut, termasuk peningkatan efisiensi proses kristalisasi dan pengeringan, serta pengembangan desain peralatan skala UMKM yang ramah lingkungan dan efisien energi.

Melalui pelatihan ini, para pengrajin gula aren diharapkan mampu meningkatkan kualitas produk gula semut secara konsisten, memperluas jaringan pasar, serta memperoleh nilai tambah ekonomi dari produk olahan lokal. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kemitraan antara pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat dalam mendorong pengembangan industri pangan lokal yang berkelanjutan.

Pelatihan ini turut berkontribusi dalam mendukung beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), antara lain:

  • SDG 2 (Tanpa Kelaparan): melalui peningkatan ketahanan pangan berbasis produk lokal;
  • SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi): dengan pemberdayaan pelaku usaha kecil pengrajin gula aren;
  • SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur): melalui penerapan teknologi tepat guna dalam pengolahan pangan; dan
  • SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab): dengan mendorong produksi pangan berkelanjutan berbasis sumber daya lokal.

Melalui kegiatan ini, DTPB FTP UGM terus menunjukkan komitmennya dalam mengimplementasikan hasil riset ke masyarakat, khususnya dalam pengembangan agroindustri lokal yang bernilai ekonomi tinggi dan mendukung keberlanjutan lingkungan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses