Dalam paparannya yang berjudul “Inovasi Smart Farming dan Agriculture 4.0: Kunci Peningkatan Efisiensi Produksi dan Ketahanan Pangan Nasional”, Dr. Andri Prima Nugroho mengupas tuntas konsep, potensi, serta implementasi teknologi canggih seperti Internet of Things (IoT), Kecerdasan Buatan (AI), Big Data Analytics, Otomasi, dan Robotika dalam konteks pertanian modern. Beliau menekankan bagaimana teknologi ini dapat menjadi solusi atas tantangan pertanian nasional saat ini, termasuk keterbatasan lahan, dampak perubahan iklim, dan kebutuhan mendesak akan peningkatan produktivitas. Peserta workshop, yang terdiri dari berbagai latar belakang, mendapatkan pemahaman mendalam mengenai pilar-pilar utama Agriculture 4.0 dan dampaknya terhadap efisiensi sumber daya, peningkatan produktivitas, serta pengurangan kerugian pasca panen.
Yogyakarta, 26 November 2025 – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) bekerjasama dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Kementerian Pertanian melalui Program YESS, sukses menyelenggarakan National Workshop Through Modern Agriculture. Kegiatan yang berlangsung di Hotel New Saphire Yogyakarta ini menghadirkan Ir. Andri Prima Nugroho, S.T.P., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., APEC Eng., dosen dan peneliti Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), sebagai narasumber utama pada sesi tanggal 26 November 2025.

Workshop nasional ini merupakan inisiatif strategis untuk mengakselerasi transformasi sektor pertanian Indonesia menuju era digital, dengan fokus pada integrasi inovasi Smart Farming dan Agriculture 4.0. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi produksi, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan memperkuat ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan dan berdaya saing global. Tema ini menjadi landasan bagi kolaborasi inovasi teknologi dan pengetahuan untuk membangun masa depan pertanian Indonesia yang tangguh dan adaptif
Sesi ini juga menyoroti studi kasus implementasi inovasi di Indonesia, termasuk proyek Smart Agriculture UGM, serta inisiatif pemerintah dan swasta dalam digitalisasi pertanian. Dr. Andri juga membahas tantangan utama dalam adopsi inovasi, seperti kesenjangan infrastruktur digital dan literasi teknis petani, serta strategi untuk mengatasinya melalui investasi infrastruktur, skema pembiayaan, dan program pelatihan komprehensif. Sesi diskusi dan tanya jawab berlangsung interaktif, menunjukkan antusiasme peserta terhadap topik ini.
Dukungan Terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
Kegiatan “National Workshop Through Modern Agriculture” ini secara langsung berkontribusi pada beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) PBB:
– SDG 2: Tanpa Kelaparan (Zero Hunger): Dengan mempromosikan Smart Farming dan Agriculture 4.0 untuk peningkatan efisiensi produksi, workshop ini mendukung upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional dan mengurangi kelaparan.
– SDG 4: Pendidikan Berkualitas (Quality Education): Melalui transfer pengetahuan tentang teknologi pertanian terkini, kegiatan ini meningkatkan kompetensi peserta dalam bidang digitalisasi pertanian, membekali mereka dengan keterampilan relevan untuk masa depan.
– SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur (Industry, Innovation, and Infrastructure): Fokus pada integrasi teknologi canggih dan inovasi dalam pertanian sejalan dengan tujuan membangun infrastruktur yang tangguh, mendorong industrialisasi inklusif dan berkelanjutan, serta memupuk inovasi.
– SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan (Partnerships for the Goals): Kolaborasi antara Universitas Gadjah Mada, Universitas Sebelas Maret, Kementerian Pertanian, dan Program YESS menunjukkan pentingnya kemitraan multi-pihak untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Melalui workshop ini, diharapkan para peserta dapat menjadi agen perubahan yang terinspirasi untuk mengadopsi dan mengembangkan inovasi pertanian 4.0, sehingga mampu mewujudkan pertanian Indonesia yang lebih modern, efisien, berkelanjutan, dan berdaya saing global demi ketahanan pangan nasional yang kokoh.