[:id]Dalam Rangka memperingati Hari Air Dunia dan Ulang Tahun ke-5 Gerakan Irigasi Bersih, diselenggarakan Gelar Budaya Mapag Toya yang dilaksanakan pada hari Minggu 25 Maret 2018. Gerakan Irigasi Bersih digagas oleh Guru Besar Teknik Pertanian dan Biosistem (TPB), Prof. Sigit Supadmo menanggapi persoalan irigasi pada saat itu dan terus berkembang hingga sekarang karena dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
Mapag toya dilaksanakan di Telaga Desa Potorono yang didahului kirab andong hias dan traktor hias dari Balai Desa Potorono menuju Telaga Desa Potorono. Gelar Budaya Mapag Toya terselenggara atas kerjasama Gerakan Irigasi Bersih ‘Merti Tirta Amartani’, Desa Potorono Kecamatan Banguntapan, Pemerintah Kabupaten Bantul, Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, KAGAMATP dan Fakultas Teknologi Pertanian UGM.
Mapag Toya merupakan upacara adat yang dilaksanakan menjelang musim tanam dengan harapan air akan lancar selama musim tanam. Kali ini mapag toya diawali dengan Kirab Budaya mengelilingi Telaga Desa Potorono yang dipimpin oleh Lurah Desa Potorono diiringi gending semar mantu. Peserta kirab budaya terdiri dari perangkat desa, unsur desa, serta 3 buah gunungan. Selanjutnya sesaji berupa hasil bumi dilarung di Kali Mruwe. Mapag toya disimbolkan dengan mengambil air dari Kali Mruwe dan dibawa ke tempat upacara.
Pada kesempatan ini, kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Kawasan Pemukiman (PUPKP) Kabupaten Bantul yang diwakili Kepala Bidang Sumber Daya Air Yitno, ST., MT. menyatakan dinasnya mendukung kegiatan GIB sesuai ketugasan untuk mengelola sumberdaya air serta mengharapkan agar embung Baru Potorono harap digunakan sebaik-baiknya untuk konservasi air maupun suplesi irigasi. Sambutan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWS SO) disampaikan oleh Kepala bidang Operasi dan Pemeliharaan Ir. John Sianipar menyambut baik GIB sebagai bagian kerjasama BBWS dengan masyarakat khususnya di Yogyakarta. Sambutan Dekan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) dan Ketua Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem disampaikan oleh Sekretaris Departemen TPB Dr. Murtiningrum menyampaikan bahwa FTP akan terus concern pada pengelolaan sumber daya air khususnya melalui berbagai pemikiran dan inovasi.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bantul Bambang Guritno, SH yang mewakili Pemerintah Kabupaten Bantul mengucapkan selamat hari air dan menekankan pada pentingnya pengelolaan sumberdaya air. Beliau juga menyampaikan bahwa budaya mapag toya menunjukkan pengelolaan SDA tidak lepas dari budaya masyarakat. Sambutan dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Asisten Perekonomian Kabupaten Bantul dan penerimaan potongan tumpeng oleh Lurah Desa Potorono.
Acara mapag toya diakhiri dengan perebutan gunungan oleh masyarakat. Dengan acara ini diharapkan semua warga masyarakat semakin menghargai keberadaan air.
[:]