Bimbingan Teknis Uji Alat dan Mesin Pertanian di Balai Besar Pengembangan Meknisasi Pertanian (BBP Mektan), Serpong – Uji Traktor Roda 2
Seperti halnya traktor roda empat, traktor roda dua juga merupakan peralatan utama untuk mendukung kegiatan usaha tani. Traktor roda dua merupakan tenaga penggerak untuk sejumlah alat dan mesin pertanian seperti bajak, garu, dan glebek. Traktor jenis ini banyak diminati oleh petani terutama untuk lahan-lahan yang relatif kecil ukurannya karena biaya operasinya yang murah. Seperti halnya traktor roda empat, traktor roda dua diuji sesuai dengan SNI 0738: 2014. Berdasar SNI tersebut, pengujian traktor roda dua dibedakan menjadi tiga, yaitu uji verifikasi, uji unjuk kerja, dan uji pelayanan. Secara umum, pengujian traktor roda dua dilakukan dengan cara yang sama seperti halnya traktor roda empat. Uji verifikasi dilakukan untuk mengukur secara langsung spesifikasi traktor roda dua dengan segenap bagian-bagiannya. Seperti halnya traktor roda empat, uji unjuk kerja traktor roda dua juga dibedakan menjadi dua yaitu uji unjuk kerja laboratorium dan lapangan. Sedangkan uji pelayanan merupakan bentuk penilaian terhadap kemudahan operator dalam mengoperasikan traktor serta kebisingan yang diterima ketika operator mengoperasikan traktor di lapangan.
Pada pelatihan yang diselenggarakan oleh BBP Mektan ini, peserta pelatihan diberikan materi terkait pengujian traktor roda dua dilanjutkan dengan praktek pengujian di Laboratorium. Dikarenakan keterbatasan waktu, pelatihan hanya difokuskan pada pemaparan materi pelatihan dilanjutkan dengan praktek pengujian laboratorium serta praktek pengukuran spesifikasi traktor roda dua. Bila pada traktor roda empat, PTO menjadi focus utama pengujian; pada traktor roda dua, pengujian unjuk kerja laboratorium difokuskan pada torsi poros roda traktor. Intrumen uji yang digunakan untuk pengujian torsi tersebut adalah axel dynamometer. Pengujian torsi poros roda traktor dilakukan dengan menginstal traktor pada peralatan axel dynamometer. Setelah diinstal, traktor dihidupkan dengan putaran konstan. Beban torsi diberikan pada poros roda secara bertahap. Besarnya torsi yang diberikan dan respon traktor terhadap pemberian beban dicatat sebagai hasil pengukuran, seperti putaran poros, putaran mesin, serta konsumsi bahan bakar. Data-data hasil pengujian dicatat dalam formulir uji yang telah disiapkan.
Setelah uji torsi poros roda selesai dilakukan, semua peserta diajak untuk melakukan spesifikasi terhadap traktor yang diuji. Untuk pengukuran dimesi, traktor ditempatkan pada tempat yang telah disediakan dengan posisi rangka utama rata air. Setelah itu, pengukuran dimensi traktor dan kelengkapannya dilakukan. Dimensi yang diukur meliputi panjang, lebar, dan tinggi traktor, serta bagian-bagian utama traktor. Setelah semua bagian traktor diukur, peserta pelatihan diajak kembali ke kelas dan dibimbing untuk mengolah data-data hasil pengujian sebelumnya. Hasil analisis tersebut kemudian dituangkan dalam laporan uji traktor roda dua.
Kontributor : Radi