[:id]Ikan merupakan salah satu sumber makanan berprotein tinggi yang dapat ditemui secara melimpah di Indonesia. Hal ini tidak lepas dari fakta bahwa sebagian besar wilayah Indonesia adalah lautan. Selain karena kandungan proteinnya, ikan juga sangat bermanfaat untuk kesehatan karena omega-3 yang dikandung di dalamnya. Oleh karena itu, pemerintah sangat gencar menggalakkan program “pentingnya makan ikan”. Hanya saja, ikan merupakan bahan pangan yang mudah sekali mengalami kerusakan. Hal ini disebabkan terutama oleh komposisi ikan yang banyak mengandung air dan protein. Hal ini memberikan tantangan yang berat untuk dapat memastikan bahwa ikan yang dikonsumsi oleh masyarakat adalah ikan yang masih berkualitas baik. Munculnya masa darurat ikan yang ditandai rendahnya konsumsi ikan nasional tak lepas dari permasalahan distribusi ikan segar di tingkat skala pedagang lokal. Akses peralatan pendingin sebagai solusi untuk memperpanjang umur simpan ikan masih kurang terjangkau oleh para nelayan dan pedagang ikan kecil yang menjadi garda terdepan distribusi ikan untuk masyarakat.
Selama ini, penyimpanan ikan pada suhu rendah dilakukan menggunakan peralatan dan mesin yang berukuran besar dengan harga yang mahal sehingga tidak cocok untuk nelayan dan pedagang ikan kecil. Untuk pendistribusiannya ke masyarakat, penggunaan es batu yang mudah leleh dan memakan space membuat metode ini kurang cocok untuk pedagang ikan keliling. Melihat persoalan ini, tiga orang mahasiswa Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, UGM, yaitu Afifah Nur Indah Kusumastuti, Ricky Sutomo, dan Baiti Salsabila Amir, berusaha menghadirkan solusi yang murah, mudah, dan tepat guna. Dibimbing oleh Dr. Ir. Nursigit Bintoro, M.Sc mahasiswa-mahasiswi tersebut menciptakan Kotak Pendingin produk ikan segar yang mudah dibawa (Portable Freezer) berbasis Thermoelectric Cooler. Portable Freezer memiliki potensi pemanfaatan yang besar karena memiliki sistem yang tidak rumit, murah, dan mudah dibawa kemana-mana. Berdasarkan hasil pengujian alat yang telah dilakukan, Portable Freezer mampu menghasilkan penurunan suhu hingga 8oC. Dengan sedikit modifikasi, alat ini dikatakan juga bisa digunakan untuk penyimpanan komoditas lain seperti buah-buah dan sayuran. Hingga saat berita ini ditulis, pengembangan Portable Freezer masih terus dilakukan dalam rangka penyempurnaan desain. Nantinya diharapkan, alat ini bisa dimanfaatkan sepenuhnya untuk mendukung pengembangan usaha ekonomi rakyat kecil.
Kontributor: Redika A. Kusuma[:en]Ikan merupakan salah satu sumber makanan berprotein tinggi yang dapat ditemui secara melimpah di Indonesia. Hal ini tidak lepas dari fakta bahwa sebagian besar wilayah Indonesia adalah lautan. Selain karena kandungan proteinnya, ikan juga sangat bermanfaat untuk kesehatan karena omega-3 yang dikandung di dalamnya. Oleh karena itu, pemerintah sangat gencar menggalakkan program “pentingnya makan ikan”. Hanya saja, ikan merupakan bahan pangan yang mudah sekali mengalami kerusakan. Hal ini disebabkan terutama oleh komposisi ikan yang banyak mengandung air dan protein. Hal ini memberikan tantangan yang berat untuk dapat memastikan bahwa ikan yang dikonsumsi oleh masyarakat adalah ikan yang masih berkualitas baik. Munculnya masa darurat ikan yang ditandai rendahnya konsumsi ikan nasional tak lepas dari permasalahan distribusi ikan segar di tingkat skala pedagang lokal. Akses peralatan pendingin sebagai solusi untuk memperpanjang umur simpan ikan masih kurang terjangkau oleh para nelayan dan pedagang ikan kecil yang menjadi garda terdepan distribusi ikan untuk masyarakat.
Selama ini, penyimpanan ikan pada suhu rendah dilakukan menggunakan peralatan dan mesin yang berukuran besar dengan harga yang mahal sehingga tidak cocok untuk nelayan dan pedagang ikan kecil. Untuk pendistribusiannya ke masyarakat, penggunaan es batu yang mudah leleh dan memakan space membuat metode ini kurang cocok untuk pedagang ikan keliling. Melihat persoalan ini, tiga orang mahasiswa Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian UGM, yaitu Afifah Nur Indah Kusumastuti, Ricky Sutomo, dan Baiti Salsabila Amir, berusaha menghadirkan solusi yang murah, mudah, dan tepat guna. Dibimbing oleh Dr. Ir. Nursigit Bintoro, M.Sc mahasiswa-mahasiswi tersebut menciptakan Kotak Pendingin produk ikan segar yang mudah dibawa (Portable Freezer) berbasis Thermoelectric Cooler. Portable Freezer memiliki potensi pemanfaatan yang besar karena memiliki sistem yang tidak rumit, murah, dan mudah dibawa kemana-mana. Berdasarkan hasil pengujian alat yang telah dilakukan, Portable Freezer mampu menghasilkan penurunan suhu hingga 8oC. Dengan sedikit modifikasi, alat ini dikatakan juga bisa digunakan untuk penyimpanan komoditas lain seperti buah-buah dan sayuran. Hingga saat berita ini ditulis, pengembangan Portable Freezer masih terus dilakukan dalam rangka penyempurnaan desain. Nantinya diharapkan, alat ini bisa dimanfaatkan sepenuhnya untuk mendukung pengembangan usaha ekonomi rakyat kecil.
Kontributor: Redika A. Kusuma[:]