Kunjungan Industri yang dilakukan oleh dosen JTEP dimaksudkan untuk mempromosikan jurusan, menjalin kerja-sama penelitian bersama dan kerja praktek bagi mahasiswa. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao di Jember merupakan tujuan pertama. Dr. Sri Mulato menyatakan bahwa lembaga ini telah mengembangkan berbagai teknologi untuk prosesing kopi dan kakao. Teknologi pengeringan, penyangraian, dan pengolahan kopi dan kakao menjadi siap konsumsi bisa dipelajari di sini. Pemanfaatn kulit kakao sebagai sumber energi dengan teknologi biogas juga terus dikembangkan melalui berbagai macam model digister. Selain itu teknologi pengkomposan dengan aerasi pasif juga diaplikasikan untuk berbagai limbah padat yang dihasilkan dari kopi dan kakao.
Sedangkan di Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, juga diipresentasikan bahwa peran Teknik Pertanian dalam pengelolaan wilayah DAS sangat penting. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan air dengan teknologi SRI diharapkan bisa menekan kebutuhan air dibandingkan dengan cara konvensional. Mengingat dimasa mendatang diperkirakan kebutuhan air akan menjadi semakin bertambah dengan bertambahnya populasi manusia sehingga pengaturan penggunaan air menjadi sangat urgen.
Sedangkan kunjungan ke tiga adalah di PT. Agrindo. Perusahaan ini telah berdiri sejak 1942, dengan dimulai dari usaha bengkel sepeda kecil yang berada di Malang. Selanjutnya perusahaan mengembangkan industrinya di Surabaya. Dr. Ing. Siswanto menyatakan bahwa perusahaan ini mengembangkan peralatan dari pra panen (pompa air, traktor, pemanen) dan pasca panen (pengering, penggiling, dan pemutih beras). Mesin pengiling padi terpadu dengan kapasitas 1-5 ton/jam sudah diproduksi. Mesin ini dikembangkan otomatis tanpa ada penyetelan jarak antar roda penggiling lagi oleh operator.
Kunjungan Industri yang dilakukan oleh dosen JTEP dimaksudkan untuk mempromosikan jurusan, menjalin kerja-sama penelitian bersama dan kerja praktek bagi mahasiswa. Pusat Penelitian Kopi dan Kakao di Jember merupakan tujuan pertama. Dr. Sri Mulato menyatakan bahwa lembaga ini telah mengembangkan berbagai teknologi untuk prosesing kopi dan kakao. Teknologi pengeringan, penyangraian, dan pengolahan kopi dan kakao menjadi siap konsumsi bisa dipelajari di sini. Pemanfaatn kulit kakao sebagai sumber energi dengan teknologi biogas juga terus dikembangkan melalui berbagai macam model digister. Selain itu teknologi pengkomposan dengan aerasi pasif juga diaplikasikan untuk berbagai limbah padat yang dihasilkan dari kopi dan kakao.
Sedangkan di Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, juga diipresentasikan bahwa peran Teknik Pertanian dalam pengelolaan wilayah DAS sangat penting. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggunaan air dengan teknologi SRI diharapkan bisa menekan kebutuhan air dibandingkan dengan cara konvensional. Mengingat dimasa mendatang diperkirakan kebutuhan air akan menjadi semakin bertambah dengan bertambahnya populasi manusia sehingga pengaturan penggunaan air menjadi sangat urgen.
Sedangkan kunjungan ke tiga adalah di PT. Agrindo. Perusahaan ini telah berdiri sejak 1942, dengan dimulai dari usaha bengkel sepeda kecil yang berada di Malang. Selanjutnya perusahaan mengembangkan industrinya di Surabaya. Dr. Ing. Siswanto menyatakan bahwa perusahaan ini mengembangkan peralatan dari pra panen (pompa air, traktor, pemanen) dan pasca panen (pengering, penggiling, dan pemutih beras). Mesin pengiling padi terpadu dengan kapasitas 1-5 ton/jam sudah diproduksi. Mesin ini dikembangkan otomatis tanpa ada penyetelan jarak antar roda penggiling lagi oleh operator.
