[:id]Air, energi dan pangan merupakan sektor yang sangat mendasar serta tidak dapat tergantikan perannya dalam menunjang kehidupan manusia. Pengelolaan dan penanganan yang baik terhadap tiga sektor tersebut sangatlah dibutuhkan demi terciptanya ketersediaan (availability), keterjangkauan (accessibility), dan kualitas (quality) yang baik.
Tantangan yang dihadapi dalam pemenuhan kebutuhan air masa mendatang adalah pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, munculnya fenomena perubahan iklim, serta desentralisasi sebagai enabler pembangunan. Pada masa kini dan mendatang, kebutuhan akan air bersifat mutlak dan tidak bisa ditunda. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah keterhubungan antara air, pangan, dan energi (Water-Food-Energy Nexus) yang bertujuan menciptakan pembangunan berkelanjutan dengan mengkolaborasikan air, pangan, dan energi.
Menghadapi berbagai permasalahan tersebut, diperlukan koordinasi dan konsolidasi yang bersifat intensif dengan melibatkan para pemangku kepentingan sumber daya air. Selain itu di Indonesia perlu disiapkan langkah-langkah strategis menghadapi tantangan dalam kurun waktu lima tahun kedepan (2020-2024). Untuk memberikan masukan bagi pemerintah dalam penyusunan background study RPJMN 2020-2024 dalam pengembangan dan pengelolaan irigasi, Direktorat Pengairan dan Irigasi, Bappenas telah menyelenggarakan Forum Irigasi Indonesia (FII) tahun 2018 yang dilaksanakan di Jakarta tanggal 30-31 Oktober 2018.
FII dibuka oleh Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Ir. Wismana Adi Suryabrata, MIA. FII menyampaikan 3 sesi pleno di awal dan akhir acara serta 4 sesi parallel masing-masing dengan 3 working grup untuk diskusi yang lebih mendalam.
Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB), Fakultas Teknologi Pertanian UGM menyampaikan paper sebagai masukan berdasarkan penelitian-penelitan terbaru dan mendasar. Paper yang disampaikan dosen-dosen DTPB menjadi masukan dalam diskusi di working group yang selanjutnya menjadi pertimbangan bagi penyusunan strategi pembangunan irigasi pada RPJM 2020-2024.
Dosen DTPB yang menyampaikan paper pada kesempatan tersebut adalah
- Prof. Dr. Sigit Supadmo Arif, dengan judul paper Teknologi dan Kelembagaan Irigasi Indonesia Menghadapi Industri 4.0
- Andri Prima Nugroho, Ph.D., dengan judul paper Konsep Teknologi Irigasi dalam City Farming
- Bayu Dwi Apri Nugroho, Ph.D. dengan judul paper Pengembangan Sensor Debit Air Realtime Berbasis Internet of Things (IOT) untuk Mendukung Modernisasi Irigasi
- Dr. Murtiningrum, dengan judul paper Membedah Persoalan OP Irigasi dengan Knowledge Management : Kasus DI Lodoyo
Kontributor : Murtiningrum[:en]Air, energi dan pangan merupakan sektor yang sangat mendasar serta tidak dapat tergantikan perannya dalam menunjang kehidupan manusia. Pengelolaan dan penanganan yang baik terhadap tiga sektor tersebut sangatlah dibutuhkan demi terciptanya ketersediaan (availability), keterjangkauan (accessibility), dan kualitas (quality) yang baik.
Tantangan yang dihadapi dalam pemenuhan kebutuhan air masa mendatang adalah pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, munculnya fenomena perubahan iklim, serta desentralisasi sebagai enabler pembangunan. Pada masa kini dan mendatang, kebutuhan akan air bersifat mutlak dan tidak bisa ditunda. Salah satu pendekatan yang digunakan adalah keterhubungan antara air, pangan, dan energi (Water-Food-Energy Nexus) yang bertujuan menciptakan pembangunan berkelanjutan dengan mengkolaborasikan air, pangan, dan energi.
Menghadapi berbagai permasalahan tersebut, diperlukan koordinasi dan konsolidasi yang bersifat intensif dengan melibatkan para pemangku kepentingan sumber daya air. Selain itu di Indonesia perlu disiapkan langkah-langkah strategis menghadapi tantangan dalam kurun waktu lima tahun kedepan (2020-2024). Untuk memberikan masukan bagi pemerintah dalam penyusunan background study RPJMN 2020-2024 dalam pengembangan dan pengelolaan irigasi, Direktorat Pengairan dan Irigasi, Bappenas telah menyelenggarakan Forum Irigasi Indonesia (FII) tahun 2018 yang dilaksanakan di Jakarta tanggal 30-31 Oktober 2018.
FII dibuka oleh Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Ir. Wismana Adi Suryabrata, MIA. FII menyampaikan 3 sesi pleno di awal dan akhir acara serta 4 sesi parallel masing-masing dengan 3 working grup untuk diskusi yang lebih mendalam.
Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB), Fakultas Teknologi Pertanian UGM menyampaikan paper sebagai masukan berdasarkan penelitian-penelitan terbaru dan mendasar. Paper yang disampaikan dosen-dosen DTPB menjadi masukan dalam diskusi di working group yang selanjutnya menjadi pertimbangan bagi penyusunan strategi pembangunan irigasi pada RPJM 2020-2024.
Dosen DTPB yang menyampaikan paper pada kesempatan tersebut adalah
- Prof. Dr. Sigit Supadmo Arif, dengan judul paper Teknologi dan Kelembagaan Irigasi Indonesia Menghadapi Industri 4.0
- Andri Prima Nugroho, Ph.D., dengan judul paper Konsep Teknologi Irigasi dalam City Farming
- Bayu Dwi Apri Nugroho, Ph.D. dengan judul paper Pengembangan Sensor Debit Air Realtime Berbasis Internet of Things (IOT) untuk Mendukung Modernisasi Irigasi
- Dr. Murtiningrum, dengan judul paper Membedah Persoalan OP Irigasi dengan Knowledge Management : Kasus DI Lodoyo
Kontributor : Murtiningrum[:]