Mahasiswa Teknik Pertanian UGM Kembangkan Mesin Peningkat Kelarutan Bubuk Kakao Instan

Kelompok Mahasiswa Teknik Pertanian UGM mengembangkan mesin continuous steam jet agglomerator yang terintegrasi dengan pengering. Pengembangan mesin ini dilakukan dalam rangka Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) kategori Karsa Cipta. Kelompok mahasiswa terdiri dari Catur Rizqi Shaumadesta, Putri Sadini, Muhammad Syafiq Ersa Mahendra, dan Ahmad Allan Dzulqarnain di bawah bimbingan Arifin Dwi Saputro, S.TP., M.Sc., Ph.D, Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB).

Anggota tim PKM-KC


Menurut Catur, latar belakang ide pembuatan alat ini berkaitan dengan peningkatan konsumsi cokelat nasional, khususnya pada produk minuman es cokelat. Survei sederhana yang telah dilaksanakan oleh 308 responden menunjukan 63% menyukai minuman dingin, kemudian sebanyak 38% dari responden menyatakan “suka” minuman cokelat dan 50% “sangat suka” minuman cokelat. Di sisi lain, kandungan lemak yang cukup tinggi pada bubuk kakao sebesar 10-25 persen mengganggu proses pembuatan minuman es cokelat. Alternatifnya, proses pembuatan minuman es cokelat membutuhkan air panas sebagai pelarut. Namun, penggunaan air panas dinilai kurang efektif. Peningkatan kelarutan juga dapat dilakukan menggunakan bahan stabilizer, namun tidak semua bahan tersebut aman bagi tubuh manusia.

Continuous steam jet agglomerator equipped with dryer


Pembuatan prototipe menerapkan konsep daur ulang dan pemanfaatan kembali barang-barang laboratorium yang sudah tidak terpakai namun masih layak. Pemilahan barang-barang bekas laboratorium mempertimbangkan bentuk serta kualitas material yang sesuai dengan rancangan desain dan keamanan pangan. Continuous steam jet agglomerator equipped with dryer merupakan mesin bertekanan tinggi yang memerlukan bahan material berkualitas. Pembuaatan prototipe melibatkan kerja sama dengan bengkel rekayasa dalam proses modifikasi dan perakitan. Modifikasi barang-barang bekas dilakukan untuk menyesuaikan komponen-komponen penting yang dapat dialih-fungsikan sesuai desain alat.

Diskusi dengan MItra UMKM Cokelat


Dalam rangka melihat potensi kebermanfaatan prototipe yang telah dikembangkan, dilakukan survei kepada pelaku usaha industri coklat. Diskusi telah dilakukan terhadap pelaku industri coklat di D.I. Yogyakarta, yaitu Ibu Martuti dari Won.dis Cokelat, Ibu Toyibah dari Griya Cokelat Nglanggeran, Ibu Tutik dari Taman Teknologi Pertanian (TTP) Nglanggeran, serta Bapak Rehan dari Chockles. Berdasarkan diskusi didapatkan bahwa prototipe ini merupakan sebuah inovasi yang berpotensi untuk diterapkan di industri coklat Indonesia.
Prototipe yang dikembangkan memiliki kelebihan yaitu terintegrasi dengan pengering sehingga setelah melalui proses aglomerasi, bubuk kakao langsung menuju proses pengeringan di mesin yang sama. Produk yang dihasilkan prototipe ini dapat langsung dikemas dan dipasarkan. Semoga pengembangan mesin ini dapat dilanjutkan untuk meningkatkan industri coklat Indonesia lebih baik.

Kontributor
Allan-Catur-Mahen-Putri

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Komentar (1)

  1. Tutik handayani 3 tahun lalu

    Luar biasa,, semoga alat ini bisa di sediakan , dipergunakan,di taman teknologi pertanian,,, kedepannya.