Serial Workshop Ketiga Belas dalam Rangka PKKM Teknik Pertanian dengan Tema Aplikasi Spektroskopi Visible (Vis) dan Infrared (IR) pada Produk Pertanian

[:id]

Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) FTP UGM menyelenggarakan workshop dalam rangka implementasi Program Kompetisi Kampus Merdeka dengan tema “Aplikasi spektroskopi visible (Vis) dan infrared (IR) pada produk pertanian”. Workshop diselenggarakan secara daring pada hari Senin 22 November 2021 dengan pemateri Prof. Dr. Abdul Rohman, S.F., Apt., M.Si. dosen Fakultas Farmasi, UGM dan Dr. Diding Suhandy, S.TP, M.Agr. dosen Jurusan Teknik Pertanian, UNILA. Bertindak sebagai moderator Dr. Rudiati Evi Masithoh, STP., M.Dev. Tech., Dosen DTPB, FTP UGM.

Poster kegiatan


Pembicara pertama Prof. Dr. Abdul Rohman menyatakan spektroskopi inframerah untuk analisis produk pertanian, dimulai dari pre-optimasi-model yang sudah baik digunakan spektroskopi adalah interaksi eletromagnetik dengan sampel. Beda UV dan IR terletak pada daerah wavelength (sumber sinya) sebagai sumer energinya. Daerah IR ada 3; inframerah dekat, tengah, jauh dengan sifat sumber sinyal dapat bersifat dikrit dan kontinu. Absorbsi dari IR akan menghasilkan vibrasi yang tergantung pada jumlah energi yang diradiasikan. Vibrasi ini yang akan menjadi bahan untuk spectroskopi.
IR spektroskopi berbasis pada interaksi antara EMR dan bahan di area IR. Kelebihan dari IR spectrokkopi di antaranya adalah cepat dan sensitive, non-destructive, mudah dalam penyiapan bahan, dapat digunakan untuk pengukuran kualitatif dan analisa kuantitatif.


Pembicara kedua Dr. Diding Suhandy menyampaikan instalasi NIR spectrometer umumnya terdiri dari computer, sumber cahaya, dan detector. Spectroscopy soft wave lengths (hingga 1100nm) cocok untuk sampel berupa buah dengan kadar air yang tinggi. Pada spectroscopy buah dapat menggunakan metode reflactan, interactan, dan transmittance. Pemilihan metoe pencahayaan (single atau double) dan jenis detector berpengaruh pada kualitas dari visualisasi gelombang yang dihasilkan. Salah satu sumber cahaya yang cocok untuk UV-Vis adalah Lampu Deterium, Xenon Lamp, dengan Dtector Dual Silicon Photobodies. Salah satu kelemahan dan keunikan dari UV-Vis adalah Sample vibrator di mana pada sampel holdernya berbasis kuvet. Salah satu kuvet yang biasa digunakan adalah standar 1cm atau 10 ml. akan tetapi kuvet ini tidak dapat langsung digunakan setelah diperoleh ekstrasi dari bahan sehingga digunakan alternatif kuvet jenis 1 ml yang lebih mahal. Untuk menekan biaya yang digunakan, digunakan metode pengenceran dan tetap digunakan kuvet 10 ml jenis kuvet kuarsa. Jika tidak menggunakan kuvet 1 ml dan pengenceran, dapat digunakan metode ATR (Attenuated Total Reflectance), sehingga meski objek pekat tetap dapat diukur.

[:en]

Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) FTP UGM menyelenggarakan workshop dalam rangka implementasi Program Kompetisi Kampus Merdeka dengan tema “Aplikasi spektroskopi visible (Vis) dan infrared (IR) pada produk pertanian”. Workshop diselenggarakan secara daring pada hari Senin 22 November 2021 dengan pemateri Prof. Dr. Abdul Rohman, S.F., Apt., M.Si. dosen Fakultas Farmasi, UGM dan Dr. Diding Suhandy, S.TP, M.Agr. dosen Jurusan Teknik Pertanian, UNILA. Bertindak sebagai moderator Dr. Rudiati Evi Masithoh, STP., M.Dev. Tech., Dosen DTPB, FTP UGM.

Poster kegiatan


Pembicara pertama Prof. Dr. Abdul Rohman menyatakan spektroskopi inframerah untuk analisis produk pertanian, dimulai dari pre-optimasi-model yang sudah baik digunakan spektroskopi adalah interaksi eletromagnetik dengan sampel. Beda UV dan IR terletak pada daerah wavelength (sumber sinya) sebagai sumer energinya. Daerah IR ada 3; inframerah dekat, tengah, jauh dengan sifat sumber sinyal dapat bersifat dikrit dan kontinu. Absorbsi dari IR akan menghasilkan vibrasi yang tergantung pada jumlah energi yang diradiasikan. Vibrasi ini yang akan menjadi bahan untuk spectroskopi.
IR spektroskopi berbasis pada interaksi antara EMR dan bahan di area IR. Kelebihan dari IR spectrokkopi di antaranya adalah cepat dan sensitive, non-destructive, mudah dalam penyiapan bahan, dapat digunakan untuk pengukuran kualitatif dan analisa kuantitatif.

 

Pembicara kedua Dr. Diding Suhandy menyampaikan instalasi NIR spectrometer umumnya terdiri dari computer, sumber cahaya, dan detector. Spectroscopy soft wave lengths (hingga 1100nm) cocok untuk sampel berupa buah dengan kadar air yang tinggi. Pada spectroscopy buah dapat menggunakan metode reflactan, interactan, dan transmittance. Pemilihan metoe pencahayaan (single atau double) dan jenis detector berpengaruh pada kualitas dari visualisasi gelombang yang dihasilkan. Salah satu sumber cahaya yang cocok untuk UV-Vis adalah Lampu Deterium, Xenon Lamp, dengan Dtector Dual Silicon Photobodies.
Salah satu kelemahan dan keunikan dari UV-Vis adalah Sample vibrator di mana pada sampel holdernya berbasis kuvet. Salah satu kuvet yang biasa digunakan adalah standar 1cm atau 10 ml. akan tetapi kuvet ini tidak dapat langsung digunakan setelah diperoleh ekstrasi dari bahan sehingga digunakan alternatif kuvet jenis 1 ml yang lebih mahal. Untuk menekan biaya yang digunakan, digunakan metode pengenceran dan tetap digunakan kuvet 10 ml jenis kuvet kuarsa. Jika tidak menggunakan kuvet 1 ml dan pengenceran, dapat digunakan metode ATR (Attenuated Total Reflectance), sehingga meski objek pekat tetap dapat diukur.

[:]

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.