
Singapura, 18 – 19 September 2025. Pencemaran plastik yang telah ditemukan di hampir seluruh kompartemen lingkungan telah menjadi isu lingkungan dan ancaman bagi kesehatan manusia dalam skala global. Hal ini terjadi seiring meningkatnya tren produksi dan konsumsi plastik, namun tidak diiringi dengan pengelolaan sampah yang mencukupi sehingga menyebabkan terlepasnya sampah plastik ke lingkungan. Seiring berjalannya waktu, sampah plastik terdegradasi dan terfragmentasi membentuk mikroplastik, partikel plastik berukuran kurang dari 5 mm. Pencemaran mikroplastik telah menjadi ancaman bukan hanya bagi lingkungan, namun hingga kesehatan manusia, bahkan telah ditetapkan sebagai emerging environmental contaminants. Oleh karena itu, National University of Singapore (NUS) Environmental Research Institute (NERI), the NUS Centre for Water Research, dan the SG Lab Forum secara berkolaborasi menyelenggarakan Symposium on Microplastics in the Environment and Water: Challenges, Research, and Mitigation Strategis (MP Symposium 2025) bertempat di NUS Shaw Foundation Alumni House, Singapore. Simposium ini bertujuan untuk menjawab tantangan pencemaran mikroplastik dengan kolaborasi dan sinergi bersama para akademisi, ilmuwan, peneliti, industri, pemangku kepentingan, hingga lembaga pemerintah. Fokus utama MP Symposium 2025 ini adalah memperkuat pemahaman, mendorong kolaborasi multidisiplin dan upaya kolaboratif untuk menangani dan meminimalisir dampak mikroplastik, hingga teknologi penyisihan mikroplastik. Pada kesempatan ini juga turut diselenggarakan demonstrasi instrumen-instrumen laboratorium (advanced instruments) terkini dalam mendukung riset mikroplastik yang efisien, efektif, dan akurat dari beberapa sponsor, seperti Agilent Tech., Frontier Laboratories, JEOL Asia Pte. Ltd., Thermo Fisher Scientific, Bruker Optics, Scientific Procurement Pte. Ltd.. Kegiatan MP Symposium 2025 ini juga didukung oleh NUS (Suzhou) Research Institute dan Singapore Oceanarium, dalam mendukung NUS Sustainability Connect.
Acara MP Symposium 2025 ini diikuti oleh lebih dari 90 peserta (oral and poster presenter) dari 14 negara (Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Jepang, Thailand, Malaysia, Indonesia, China, Philipina, India, Bangladesh, Italia, United Kingdom, Australia). Dalam kesempatan ini, Dr. Prieskarinda Lestari, Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB), Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada, mendapatkan kesempatan berharga untuk berpartisipasi sebagai Poster Presenter. Keikutsertaan Dr. Prieskarinda Lestari dalam MP Symposium 2025 menjadi satu-satunya peneliti mikroplastik berafiliasi Indonesia di forum ilmiah tersebut.
Dr. Prieskarinda mempresentasikan poster hasil riset bersama tim berjudul “Spatial Distribution of Microplastic Pollution in Juwana River, Central Java, Indonesia: An Analysis of Correlations with Water Pollution Index”. Hasil riset menunjukkan bahwa seluruh titik pengambilan sampel di Sungai Juwana telah ditemukan mikroplastik dengan berbagai kelimpahan partikel yang bervariasi dan didominasi oleh partikel mikroplastik dengan karakteristik berukuran besar (1 – 5 mm), berwarna transparan, berbentuk serat, dan teridentifikasi jenis polimer PET. Penelitian ini menunjukkan terdapat korelasi antara pencemaran mikroplastik terhadap indeks pencemaran di Sungai Juwana, dimana hal ini menjadi fokus permasalahan yang mengkhawatirkan, terutama karena fungsi Sungai Juwana sebagai sumber air bersih, irigasi, hingga budidaya akuakultur komersial. Kondisi temuan pencemaran mikroplastik ini tentunya akan berpotensi menimbulkan risiko ekologis, sejak kompartemen lingkungan dari badan air/sungai, lahan pertanian, hingga kesehatan manusia, dimana hal ini selaras dengan ruang lingkup teknik pertanian dan biosistem.
Pada Symposium MP 2025 ini, Dr. Prieskarinda berkesempatan berdiskusi singkat dan membangun jejaring kolaborasi dengan beberapa keynote speakers dan peserta lainnya. (Foto kiri), Dr. Prieskarinda Lestari bersama Prof. Jiangyong Hu – Director of the Research Cluster in Environmental Sustainability and Center for Water Research di Department of Civil and Environmental Engineering NUS, Director of Environmental Engineering Programme, dan Deputy Director of the NUS Environmental Research Institute, dan Yudha Dwi Prasetyatama, Ph.D (Cand.), Dosen DTPB yang sedang menempuh pendidikan doktoral di NUS. (Foto Tengah), Dr. Prieskarinda Lestari bersama dengan Prof. Atsuhiko Isobe – Kyushu University, Jepang yang menjadi keynote speaker pada Symposium MP 2025, serta Dr. Lai Yoke Lee – Senior Associate Director NUS Environmental Research Institute (foto kanan).

Kesempatan berharga dalam mengikuti MP Symposium 2025 ini telah memberikan berbagai pengetahuan terbaru, informasi terkini, potensi kolaborasi, motivasi, dan benchmarking kemajuan riset mikroplastik di tingkat internasional. Tentunya inisiasi kolaborasi dan networking dari kegiatan ini perlu ditindaklanjuti kedepannya guna memperluas jejaring kerja sama akademik lintas negara. Keikutsertaan Dr. Prieskarinda Lestari dalam agenda ini tidak hanya mencerminkan kontribusi aktif secara individu dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, namun juga turut memperkuat kontribusi akademisi dan peneliti dari DTPB FTP UGM di bidang pencemaran mikroplastik dan pengelolaan sumber daya air di tingkat internasional, sekaligus menegaskan kompetensi DTPB FTP UGM dalam menangani isu-isu strategis terkait lingkungan dan sumber daya air guna mengupayakan solusi kolaboratif dalam menghadapi tantangan global tersebut, serta memperkuat eksistensi Universitas Gadjah Mada – Indonesia dalam kolaborasi global untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), terutama dalam isu lingkungan, pendidikan, dan kemitraan internasional. Agenda ini selaras dengan SDGs No. 4 (Quality Education), SDGs No. 5 (Gender Equality), SDGs No. 6 (Clean Water and Sanitation), SDGs No. 12 (Responsible Consumption and Production), SDGs No. 13 (Climate Action), SDGs No. 14 (Life Below Water), dan SDGs No. 17 (Partnerships for the Goals).
Kontributor: Prieskarinda Lestari