Yogyakarta, 7 November 2025 — Peningkatan konsumsi produk hewani di Indonesia menunjukkan kesadaran masyarakat yang kian tinggi terhadap pentingnya asupan protein hewani bagi kesehatan. Namun, di balik tren tersebut, industri peternakan nasional masih menghadapi tantangan serius dalam hal perawatan ternak, manajemen kandang, hingga penerapan standar kesejahteraan hewan (animal welfare) dan kehalalan produk daging. Praktik penyembelihan yang belum sepenuhnya memperhatikan aspek etika dan standar halal juga menimbulkan kekhawatiran publik terhadap mutu dan keamanan pangan hewani di masyarakat.
Menanggapi isu tersebut, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (DTPB FTP UGM) menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk “Environmental Stress and Meat Quality” pada mata kuliah Fisika Hayati, yang merupakan lanjutan dari sesi sebelumnya pada 3 November 2025.
Acara ini menghadirkan dua narasumber dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yaitu Dr. Laila Rahmawati, S.T.P., pakar di bidang Teknologi Pascapanen dan Analisis Pangan, serta Diah Pratiwi, S.T., M.Eng., pakar Teknologi Hasil Ternak, dengan Dr. nat. techn. Rizki Maftukhah dari DTPB FTP UGM bertindak sebagai moderator.
Dalam sesi pertama, Diah Pratiwi, S.T., M.Eng. menjelaskan berbagai jenis environmental stress yang memengaruhi hewan ternak, antara lain thermal stress, nutritional stress, hydration stress, dan oxygen stress. Ia memaparkan bagaimana hewan merespons stres lingkungan secara fisiologis dan hormonal, serta dampaknya terhadap kualitas hasil panen, terutama pada daging sapi.

“Stres sebelum penyembelihan dapat menyebabkan kerusakan protein dan menurunkan integritas daging,” jelas Diah. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya menjaga kondisi hewan, lingkungan kandang, dan praktik penanganan yang baik sejak masa budidaya hingga proses penyembelihan. Pendekatan berbasis animal welfare menjadi kunci dalam menghasilkan daging yang tidak hanya aman dikonsumsi, tetapi juga etis dan berkualitas tinggi.
Melanjutkan sesi berikutnya, Dr. Laila Rahmawati, S.T.P. membahas hubungan antara kualitas pascapanen, kandungan nutrisi, dan standar halal pada produk daging. Ia menjelaskan perubahan fisik, kimia, dan nutrisi yang terjadi pada daging selama proses penyembelihan dan pengolahan, serta pentingnya menerapkan teknologi preservasi yang tepat untuk menjaga kesegaran dan mutu gizi.
Selain itu, Dr. Laila menegaskan bahwa pemenuhan standar halal bukan hanya sebatas prosedur keagamaan, tetapi juga mencerminkan praktik penyembelihan yang manusiawi dan higienis, sehingga selaras dengan prinsip keamanan pangan (food safety) dan aspek keberlanjutan sistem pangan.
Kegiatan kuliah tamu ini mendukung beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), di antaranya:
- SDG 2 (Zero Hunger): melalui peningkatan pemahaman tentang pengolahan pangan hewani yang aman dan bergizi,
- SDG 12 (Responsible Consumption and Production): dengan penerapan praktik produksi daging yang etis, efisien, dan ramah lingkungan, serta
- SDG 5 (Gender Equality): melalui peran aktif peneliti perempuan dalam bidang ini, yang berkontribusi pada pengembangan sains dan teknologi pangan berkelanjutan di Indonesia.
Melalui kuliah tamu ini, DTPB FTP UGM berharap mahasiswa dapat memahami keterkaitan antara biologi, teknologi, dan etika dalam sistem produksi pangan hewani. Pendekatan ilmiah yang berkeadilan terhadap hewan ternak diharapkan dapat menumbuhkan generasi profesional yang tidak hanya kompeten dalam teknologi pangan, tetapi juga memiliki kesadaran moral terhadap keberlanjutan ekosistem dan kesejahteraan makhluk hidup. Kualitas pangan tidak hanya diukur dari rasa dan nilai gizinya, tetapi juga dari bagaimana ia dihasilkan dengan memperhatikan keseimbangan lingkungan dan kesejahteraan makhluk hidup.
Melalui kuliah tamu ini, DTPB FTP UGM menegaskan komitmennya untuk terus menjembatani ilmu pengetahuan, teknologi, dan menanamkan nilai kemanusiaan dalam setiap lulusannya untuk mewujudkan sistem pangan yang berkelanjutan, etis, dan berkeadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.