Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, UGM menjalin kerjasama dengan Nuffic-Technische Universiteit (TU), National University of Singapore, Business Council for Sustainable Development Singapore Ltd (BCSD) Singapore, Borouge, and Loola Resort dalam implementasi program sanitasi lingkungan dengan penerapan sistem pengolahan limbah dengan Safw Water Garden (SWG). Program ini dilaksanakan di pulau Bintan dengan funding dari Nuffic di wilayah Kawal, Kec. Gunung Kijang, Kab. Bintan. Target pemasangan 55 buah instalasi di wilayah Bintan dan 2 unit di wilayah Kab. Bantul Yogyakarta. Sistem SWW mengolah limbah dengan sistem tanki anaerob 500 L dengan luas kebun 2 x 3 m2. Material koral dan pasir digunakan dalam sistem ini untuk menyaring dan media penyerapan unsur hara. Saat ini sedang dibangun 6 unit SWW dengan berbagai model untuk memperoleh sistem SWG yang optimal di wilayah tersebut.
Pengabdian Masyarakat
Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) menyelenggarakan pelatihan untuk Kelompok Wanita Tani Desa Selopamioro Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul yang bergerak pada bidang usaha pengolahan pangan. Pelatihan dilaksanakan di Laboratorium Inkubator pada hari Rabu tanggal 12 juli 2017 diikuti 15 ibu dari Kelompok wanita tani Selopamioro. Bidang usaha yang dijalankan peserta adalah pengolahan pangan berbasis singkong, antara lain: nastar singkong, tape pelangi, opak singkong, gethuk pelangi.

Pelatihan yang dilaksanakan dalam rangka Desa Binaan DTPB bertujuan untuk mengembangkan olahan pangan lokal untuk mendukung agrowisata di Selopamioro. Pelatihan dibuka oleh Kepala DTPB Prof. Dr. Bambang Purwantana bersama PIC Desa Binaan Dr. Ngadisih. Materi pelatihan meliputi pengembangan produk olahan singkong yang disampaikan oleh Dr. Prianto Triwitono dan Devi Yuni Susanti, M.Sc. Metode pelatihan dilaksanakan dengan praktek sehingga peserta dapat langsung melaksanakan di wilayahnya.
Ratusan petani yang tinggal di Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul harus menghadapi dampak negatif dari perubahan iklim terhadap mata pencaharian mereka. Pola curah hujan yang tidak teratur menyebabkan meluasnya gagal panen. Para petani secara tradisional menetapkan pola tanam berdasarkan curah hujan. Akan tetapi dalam beberapa tahun terakhir terjadi fenomena El Nino (tahun kering) dan El Nina (tahun basah) sehingga panen berkurang drastis.
Dalam hal ini petani mengalami ketidakpastian dalam waktu yang tepat untuk memulai musim tanam. Selama ini mereka mengandalkan pengetahuan tradisional untuk meramal cuaca yang dikenal “Pranata Mangsa”. Ramalan cuaca dari Badan Mereorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mulai dikenal dan diadopsi petani sebagai alat bantu kedua dalam menetapkan jadwal dan pola tanam. Saat ini, kearifan lokal “Pranata Mangsa” dan hasil prediksi hujan BMKG belum optimal dalam meminimalkan ketidakpastian lingkungan akibat perubahan iklim.
Bantul 10 Oktober 2016. Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Sriharjo, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Kegiatan ini bertajuk Pelatihan Jurnalisme Warga dan dihadiri oleh 30 orang yang berasal dari Kabupaten Bantul. Acara ini diselenggarakan atas kerjasama FTP UGM, UNESCO, Pemda Bantul, Kompas dan Gerakan Irigasi Bersih (GIB). Kegiatan yang dilaksanakan dari pukul 10:00 WIB s.d. 14:30 ini bertujuan untuk memberikan bekal ketrampilan menulis serta pemanfaatan media internet guna mengenalkan aktivitas dan kegiatan warga di Kabupaten Bantul.
“Penerapan metode SRI di Baumata unggul karena masyarakat dilibatkan dalam menganalisis ekologi dan perubahan iklim melalui analisis penerapan teknologi telemetri, sehingga masyarakat menjadi lebih memahami manajemen pertanian yang tangguh terhadap perubahan iklim”
Terletak kurang lebih 17 kilometer dari Kupang, ibu kota Nusa Tenggara Timur, Desa Baumata merupakan sebuah desa yang memiliki pesona wisata di kawasan timur Indonesia. Daerah ini memiliki sumber mata air alami, yang digunakan sebagai sumber air industri (air minum dan PDAM), serta untuk wisata yang mengaliri kolam renang Baumata yang tersohor akan keasriannya.Akan tetapi, semakin menjauh dari lokasi sumber mata air, akses terhadap air tersebut semakin sulit. Sebagaimana tampak di lokasi pelaksanaan kegiatan “Proyeksi Iklim dan Strategi Adaptasi Budidaya Padi SRI (System of Rice Intensification) terhadap Perubahan Iklim Regional dengan Pendekatan Model Integrasi Iklim-Tanaman-Tanah-Air di Nusa Tenggara Timur” di Desa Baumata dan Desa Tarus yang dilakukan oleh Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, FTP Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, melalui pendanaan Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF).
Bantul – Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Terong Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul pada hari Rabu, 5 Oktober 2016 pukul 09.00 – 15.00 WIB. Kegiatan yang berjudul Pelatihan Teknik Pascapanen umbi-umbian dan pengembangan irigasi di lahan kering ini bertempat di Balai Desa Terong dan diikuti oleh 30 orang (20 orang ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani “cabe rawit” dan 10 orang bapak-bapak anggota Gerakan Irigasi Bersih Desa Terong) .