Presentasi Akhir Mahasiswa Master Internasional ESIROI Prancis di FTP UGM: Studi Penyimpanan Salak dan Cabai

Yogyakarta, 18 Juli 2025 – Mahasiswa program Master Internasional dari ESIROI (École Supérieure d’Ingénieurs Réunion Océan Indien / Graduate School of Engineering Réunion Indian Ocean), Prancis, melaksanakan presentasi akhir magangnya di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (FTP UGM). Presentasi bertajuk “Effect of Storage Conditions on the Evolution of Chili and Salak” ini berlangsung di ruang diskusi Laboratorium Teknik Pangan dan Pascapanen FTP UGM.

Lea, mahasiswa asal Pulau Réunion, memaparkan hasil penelitiannya bersama kelompok riset CaPT (Computer-aided Postharvest Technology) terkait pengaruh berbagai kondisi penyimpanan terhadap kualitas dan ketahanan buah salak dan cabai. Tiga perlakuan penyimpanan yang diuji meliputi Controlled Atmosphere Storage (CAS), penyimpanan dalam tabung tertutup, dan penyimpanan suhu ruang biasa. Dalam pemaparannya, Lea menjelaskan metodologi yang digunakan, data hasil pengamatan, serta analisis perubahan mutu buah selama penyimpanan.

Mahasiswa Kelompok Penelitian CaPT Mendengarkan dan Mengamati Presentasi Hasil Akhir dari Lea Noel

Presentasi ini dihadiri langsung oleh Bayu Nugraha, S.T.P., M.Sc., Ph.D. sebagai dosen pembimbing selama program pertukaran berlangsung, serta mahasiswa Teknik Pertanian yang tergabung dalam kelompok riset CaPT (Computer-aided Postharvest Technology). Acara berlangsung dengan antusias, disertai sesi tanya jawab dan diskusi ilmiah yang mendorong pertukaran pengetahuan lintas budaya.

Foto Bersama Bapak Bayu Nugraha, Ph.D. , Lea Noel, dan Mahasiswa Kelompok Penelitian CaPT

Para peserta menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan kontribusi Lea dalam kegiatan riset ini. Diharapkan, hasil penelitian ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi pengembangan akademik, tetapi juga menjadi sarana pertukaran ilmu pengetahuan serta mempererat hubungan internasional antara FTP UGM dan berbagai institusi global di masa mendatang. Program ini turut mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs):

  • SDG 2 (Tanpa Kelaparan): melalui riset peningkatan ketahanan pangan pascapanen;
  • SDG 4 (Pendidikan Berkualitas): melalui pertukaran pengetahuan internasional;
  • SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab): lewat teknologi penyimpanan yang efisien;
  • SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan): melalui kolaborasi antar institusi pendidikan tinggi.

Dengan adanya agenda ini menjadi langkah awal bagi penguatan riset bersama dan pengembangan teknologi pascapanen yang berdampak positif secara global.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses