Tingkatkan Kualitas Kakao Kering di Madiun, DTPB FTP UGM Dampingi Petani Lakukan Fermentasi dan Pengeringan Biji Kakao

[:id]Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian (DTPB FTP) UGM melakukan pendampingan dan pelatihan fermentasi kakao di Desa Batok, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Kegiatan ini dilaksanakan Rabu, 02 Oktober 2019 yang diikuti oleh sedikitnya 20 orang petani yang tergabung dalam Gapoktan. Kegiatan ini merupakan rangkaian pendampingan petani kakao di Kab. Madiun yang sudah dilaksanakan sejak tahun sebelumnya.

Foto Bersama Peserta

Pendampingan dan pelatihan ini dibuka oleh Ir. Edy Bintarjo, MM sebagai Kepala BAPPEDA dan PLT Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Madiun. Dalam sambutannya, Edy menyampaikan bahwa pendampingan petani kakao dan produsen kakao skala kecil yang selama ini dilakukan oleh tim DTPB FTP UGM sangat bermanfaat mengingat Kab. Madiun merupakan pusat penghasil kakao di Jawa Timur. Edy berharap agar kegiatan ini bisa berlangsung terus secara kontinyu.
Sebelum pelatihan dimulai, Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng, dosen DTPB yang sudah banyak berkecimpung dipemberdayaan petani pada berbagai wilayah di Indonesia menyampaikan bahwa kegiatan pendampingan seperti ini akan berhasil dengan baik jika petani kakao bersemangat mengaplikasikan materi pelatihan. Sehingga dengan bekerja bersama dengan pemda Kab. Madiun, industri kakao-cokelat Kab. Madiun dapat terus dikembangkan. Hal ini akan berimbas pada peningkatan taraf ekonomi petani kakao di Madiun.

Praktek pengeringan dan fermentasi kakao

Pada kesempatan ini pakar pengolahan kakao-cokelat DTPB FTP UGM, Arifin Dwi Saputro, STP., M.Sc., PhD, memaparkan tentang metode-metode fermentasi yang dapat digunakan oleh petani. Beberapa metode, misalnya box, heap, tray fermentation dan juga penggunaan keranjang dibahas secara mendalam. Selanjutnya, proses dan metode pengeringan kakao dipaparkan oleh pakar pengeringan Dr. Joko Nugroho W.K, STP, M.Eng.
Selain sesi teori, pada pendampingan dan pelatihan ini juga dilakukan sesi praktek. Pada sesi ini, petani kakao mempraktekan beberapa hal yang sebelumnya sudah dibahas disesi teori, meliputi alat, metode dan waktu pembalikan. Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal, petani diajarkan untuk mengkontrol dan mengukur suhu fermentasi secara periodik menggunakan termometer.
Selama kegiatan dilakukan, petani terlihat sangat antusias mendengarkan setiap materi yang disampaikan. Sumadi selaku Ketua Gapoktan merasa kegiatan seperti ini sangat membantu bagi petani untuk menghasilkan kualitas biji kakao yang baik. Selain itu, petani menjadi paham tentang manfaat melakukan fermentasi pada biji kakao.

Kontributor: Umi Hapsari[:en]Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian (DTPB FTP) UGM melakukan pendampingan dan pelatihan fermentasi kakao di Desa Batok, Kecamatan Gemarang, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Kegiatan ini dilaksanakan Rabu, 02 Oktober 2019 yang diikuti oleh sedikitnya 20 orang petani yang tergabung dalam Gapoktan. Kegiatan ini merupakan rangkaian pendampingan petani kakao di Kab. Madiun yang sudah dilaksanakan sejak tahun sebelumnya. 

Foto Bersama Peserta

Pendampingan dan pelatihan ini dibuka oleh Ir. Edy Bintarjo, MM sebagai Kepala BAPPEDA dan PLT Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kab. Madiun. Dalam sambutannya, Edy menyampaikan bahwa pendampingan petani kakao dan produsen kakao skala kecil yang selama ini dilakukan oleh tim DTPB FTP UGM sangat bermanfaat mengingat Kab. Madiun merupakan pusat penghasil kakao di Jawa Timur. Edy berharap agar kegiatan ini bisa berlangsung terus secara kontinyu.
Sebelum pelatihan dimulai, Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng, dosen DTPB yang sudah banyak berkecimpung dipemberdayaan petani pada berbagai wilayah di Indonesia menyampaikan bahwa kegiatan pendampingan seperti ini akan berhasil dengan baik jika petani kakao bersemangat mengaplikasikan materi pelatihan. Sehingga dengan bekerja bersama dengan pemda Kab. Madiun, industri kakao-cokelat Kab. Madiun dapat terus dikembangkan. Hal ini akan berimbas pada peningkatan taraf ekonomi petani kakao di Madiun.

Praktek pengeringan dan fermentasi kakao

Pada kesempatan ini pakar pengolahan kakao-cokelat DTPB FTP UGM, Arifin Dwi Saputro, STP., M.Sc., PhD, memaparkan tentang metode-metode fermentasi yang dapat digunakan oleh petani. Beberapa metode, misalnya box, heap, tray fermentation dan juga penggunaan keranjang dibahas secara mendalam. Selanjutnya, proses dan metode pengeringan kakao dipaparkan oleh pakar pengeringan Dr. Joko Nugroho W.K, STP, M.Eng.
Selain sesi teori, pada pendampingan dan pelatihan ini juga dilakukan sesi praktek. Pada sesi ini, petani kakao mempraktekan beberapa hal yang sebelumnya sudah dibahas disesi teori, meliputi alat, metode dan waktu pembalikan. Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal, petani diajarkan untuk mengkontrol dan mengukur suhu fermentasi secara periodik menggunakan termometer.
Selama kegiatan dilakukan, petani terlihat sangat antusias mendengarkan setiap materi yang disampaikan. Sumadi selaku Ketua Gapoktan merasa kegiatan seperti ini sangat membantu bagi petani untuk menghasilkan kualitas biji kakao yang baik. Selain itu, petani menjadi paham tentang manfaat melakukan fermentasi pada biji kakao.

Kontributor: Umi Hapsari[:]

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.