Menopang Wisata Edukasi lewat Pengembangan Cokelat Bean to Bar Khas Griya Cokelat Nglanggeran, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem FTP UGM Gelar Pendampingan

Yogyakarta adalah salah satu kota budaya tujuan wisatawan lokal dan mancanegara. Banyak kegiatan perekonomian masyarakat tumbuh dengan dukungan sektor parwisata baik di dalam kota maupun di wilayah sekitarnya. Meskipun demikian, pandemi covid 19 telah nyata memukul sector pariwisata dan turut mempengaruhi perekonomian setempat.
Terletak sekitar 25 km arah tenggara kota Yogyakarta, tak jauh dari pintu gerbang wisata gunung api purba, berdiri Griya cokelat nglanggeran. UKM ini mengolah berbagai produk makanan dan minuman berbahan baku kakao yang merupakan hasil panen petani setempat. Produk utama UKM ini antara lain minuman bubuk cokelat, dodol cokelat, pisang salut cokelat, bakpia cokelat, dan cokelat batang. Sayangnya, berbagai produk tersebut masih diproduksi dalam jumlah terbatas, sehingga memerlukan teknologi pengolahan kakao-cokelat skala kecil yang bisa diandalkan. Di sisi lain, penerapan teknologi semacam ini justru dapat menjadi daya tarik yang kuat bagi para wisatawan. Wisatawan dapat diajak melihat secara langsung proses produksi dan memungkinkan mereka untuk terlibat langsung sehingga mampu menambah experience dalam berwisata. Hal ini tentu bisa berdampak baik bagi Griya Cokelat Nglanggeran teruatama saat gairah masyarakat untuk berwisata berkurang.

Penyerahan bantuan alat


Melihat kebutuhan ini, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, UGM sejak tahun 2020 melakukan pendampingan tentang penerapan
teknologi pengolahan kakao-cokelat skala kecil beserta pemberian hibah beberapa peralatan teknologi tersebut.
Pada Selasa, 26 Oktober 2021, kegiatan pendampingan serupa kembali dilaksanakan dan diketuai oleh Dr Arifin Dwi Saputro dan dihadiri oleh belasan Ibu ibu kelompok pengurus Griya Cokelat Nglanggeran. Pada acara tersebut didiskusikan tentang esensi pembuatan produk unggulan bean to bar cokelat untuk memperkokoh posisi griya cokelat ngelanggeran sebagai salah satu tujuan utama wisata edukasi tentang cokelat di Yogyakarta. Oleh karena itu, selain dijelaskan tentang prinsip produksi kakao-cokelat yang baik, seperti roasting, conching, tempering, dsb juga dikenalkan atraksi penyajian olahan cokelat yang bisa menarik wisatawan seperti penyajian cokelat dengan chocolate fontain.

Suasana Pendampingan


Dalam acara yang juga diikuti oleh Dr Arima Diah Setiowati, Dr Radi, dan Redika Ardi Kusuma MSi ini, turut dihibahkan berbagai sarana atraksi dan produksi kakao-cokelat skala kecil seperti peralatan cetak, vibrating table, oven listrik, chocolate fountain, dan apron untuk wisatawan anak-anak. Kegiatan pendampingan ini juga dlakukan dalam bentuk praktik roasting bersama memakai oven listrik dan pembuatan cokelat milky bar beraneka rasa dengan bantuan meja penggetar.

Foto bersama

 

Kontributor: Ardwisa

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.