Departemen Kejuruteraan Proses dan Makanan (Department of Process and Food Engineering) Fakultas Teknik Universiti Putra Malaysia bersama dengan Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem FTP UGM mengadakan kegiatan Pengabdian Masyarakat di Desa Selopamioro, Imogiri, Yogyakarta (16-19 Agustus 2022). Kegiatan yang diadakan berjudul pemindahan ilmu pemprosesan makanan TRANS-SEMPADAN (TRANSFOOD) ini dilaksanakan dalam dua kegiatan yaitu pembuatan biosorben dari kulit pisang dan pembuatan serbuk buah dengan metode foam mat drying.
Menurut Dr. Mohd Zuhair Mohd Nor (ketua tim pengabdian dari UPM), kedua topik pelatihan ini dilakukan untuk memberikan nilai tambah kepada bahan-bahan pertanian yang biasanya dibuang menjadi produk lain yang bisa dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari masyarakat, “Daripada dibuang, tapi sebetulnya bisa dimanfaatkan untuk bisa dijual,” imbuhnya.
Biosorben yang dibuat dari kulit pisang ini bisa dimanfaatkan sebagai pengganti arang aktif dalam kehidupan sehari-hari. “Bisa digunakan sebagai pembersih dari minyak yang tumpah tanpa meninggalkan lengket” kata Puan Zanariah Mohd Dom yang turut menjadi pemateri dari kegiatan tersebut.
Pembuatan serbuk buah yang didiseminasi kepada masyarakat adalah pembuatan serbuk buah dengan metode pengeringan tikar busa dengan menggunakan buah-buahan lewat masak yang biasanya dibuang. Pelatihan dilakukan dengan menggunakan buah alpukat, pisang dan durian yang merupakan sumber daya lokal dan memiliki potensi yang tinggi.
Tim dari UPM terdiri dari satu Professor yang juga ketua dari Malaysian Society of Agricultural and Food Engineers (Prof. Rosnah Shamsudin), 4 orang dosen, 1 teknisi laboratorium, dan 2 mahasiswa pasca sarjana. Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Prof. Dr. Eni Harmayani menyambut baik ide Trans Sempadan dan berharap ada sharing pengetahuan antar bangsa. Selanjutnya Prof. Lilik Soetiarso, M.Eng, Ph.D, Ketua Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada menyampaikan agar seluruh peserta bisa menyimak dan bertanya sampai tuntas mengenai materi pelatihan agar kemudian dapat mengaplikasikannya dengan lancar.
Seluruh peserta nampak antusias dan bersemangat selama perlatihan berlangsung, terutama pada saat praktek. “Meskipun teknologi yang digunakan dalam pembuatan adalah teknologi terkini, kami memastikan peralatan yang digunakan adalah peralatan rumah tangga dan bahan-bahan yang digunakan adalah bahan yang mudah ditemukan di kedai-kedai atau e-Commerce yang ada di Indonesia,” imbuh Dr. Zuhair.
Kontributor: Ngadisih