Dosen Teknik Pertanian dan Biosistem UGM Lakukan Inisiasi Kerjasama bidang Pengalengan Makanan dengan Dua Universitas di Thailand

Seiring dengan permintaan pasar yang semakin meningkat terhadap makanan awetan dalam kaleng, kebutuhan akan ilmu pengetahuan dan keahlian terkait dengan bidang ini menjadi sangat penting. Saat ini, produk makanan seperti ikan, daging, susu, buah dan bahkan gudeg sangat lazim di kemas dalam kaleng. Berbagai alasan seperti kepraktisan, umur simpan yang lebih lama, sebaran distribusi yang lebih jauh dan kemampuan kemasan menjaga kualitas makanan mendasari banyak orang untuk membeli dan mengkonsumsi makanan kaleng. Hal-hal inilah yang mendorong dua dosen dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB), yaitu Dr. Joko Nugroho WK dan Dr. Arifin Dwi Saputro melakukan studi banding dan inisiasi kerjasama ke Faculty of Science, Chulalongkorn University dan Faculty of Science, King Mongkut’s University of Technology Thonburi, Thailand.

Sebagian peralatan yang digunakan pada laboratorium pengalengan makanan

Pada hari Senin, 2 Desember 2019 dua dosen pengajar mata kuliah Teknik Pengolahan Pangan di DTPB tersebut mengawali kunjungan ke Faculty of Science, King Mongkut’s University of Technology Thonburi. Tujuan utama dari kunjungan kesini adalah untuk studi banding terkait dengan alat mesin yang dibutuhkan pada mini plant factory pengalengan makanan dan mini plant factory pengolahan dan pengemasan susu. Pada kesempatan ini, Dr. Joko Nugroho dan Dr. Arifin Dwi Saputro berkesempatan melihat dan belajar memahami sistem kerja mesin-mesin yang dibutukan dalam rangkaian proses pengalengan makanan dan pemrosesan susu yang berlangsung secara semi otomatis. Melalui kegiatan ini, peningkatan pengetahuan dan keahlian dosen dapat ditingkatkan untuk memperkaya pembelajaran di kelas. Selain itu, keahlian yang didapat juga dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas penelitian yang selama ini dilakukan.

Foto bersama

Setelah kunjungan pertama dilakukan, Dr. Joko Nugroho dan Dr Arifin Dwi Saputro melanjutkan kunjungan ke Faculty of Science, Chulalongkorn University. Disini, tidak hanya studi banding dan peningkatan keahlian terkait proses termal pengolahan makanan kaleng yang dilakukan. Namun, lebih jauh lagi, studi banding juga dilakukan pada sistem pengeringan dan pembelajaran berbasis aliran fluida. Pada akhir kunjungan di Chulalongkorn University, diskusi tentang rencana kolaborasi penelitian dan pertukaran pelajar serta staff dosen dilakukan. Harapan utama dari kerjasama ini adalah meningkatnya reputasi akademis kedua belah pihak.

Kontributor: ArdwisaSeiring dengan permintaan pasar yang semakin meningkat terhadap makanan awetan dalam kaleng, kebutuhan akan ilmu pengetahuan dan keahlian terkait dengan bidang ini menjadi sangat penting. Saat ini, produk makanan seperti ikan, daging, susu, buah dan bahkan gudeg sangat lazim di kemas dalam kaleng. Berbagai alasan seperti kepraktisan, umur simpan yang lebih lama, sebaran distribusi yang lebih jauh dan kemampuan kemasan menjaga kualitas makanan mendasari banyak orang untuk membeli dan mengkonsumsi makanan kaleng. Hal-hal inilah yang mendorong dua dosen dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB), yaitu Dr. Joko Nugroho WK dan Dr. Arifin Dwi Saputro melakukan studi banding dan inisiasi kerjasama ke Faculty of Science, Chulalongkorn University dan Faculty of Science, King Mongkut’s University of Technology Thonburi, Thailand.

Sebagian peralatan yang digunakan pada laboratorium pengalengan makanan

Pada hari Senin, 2 Desember 2019 dua dosen pengajar mata kuliah Teknik Pengolahan Pangan di DTPB tersebut mengawali kunjungan ke Faculty of Science, King Mongkut’s University of Technology Thonburi. Tujuan utama dari kunjungan kesini adalah untuk studi banding terkait dengan alat mesin yang dibutuhkan pada mini plant factory pengalengan makanan dan mini plant factory pengolahan dan pengemasan susu. Pada kesempatan ini, Dr. Joko Nugroho dan Dr. Arifin Dwi Saputro berkesempatan melihat dan belajar memahami sistem kerja mesin-mesin yang dibutukan dalam rangkaian proses pengalengan makanan dan pemrosesan susu yang berlangsung secara semi otomatis. Melalui kegiatan ini, peningkatan pengetahuan dan keahlian dosen dapat ditingkatkan untuk memperkaya pembelajaran di kelas. Selain itu, keahlian yang didapat juga dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas penelitian yang selama ini dilakukan.

Foto bersama

Setelah kunjungan pertama dilakukan, Dr. Joko Nugroho dan Dr Arifin Dwi Saputro melanjutkan kunjungan ke Faculty of Science, Chulalongkorn University. Disini, tidak hanya studi banding dan peningkatan keahlian terkait proses termal pengolahan makanan kaleng yang dilakukan. Namun, lebih jauh lagi, studi banding juga dilakukan pada sistem pengeringan dan pembelajaran berbasis aliran fluida. Pada akhir kunjungan di Chulalongkorn University, diskusi tentang rencana kolaborasi penelitian dan pertukaran pelajar serta staff dosen dilakukan. Harapan utama dari kerjasama ini adalah meningkatnya reputasi akademis kedua belah pihak.

Kontributor: Ardwisa

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.