Konser TETAVARIUM TETAVARIUM Music Concert

PERMATETA mengusung Hari Air Sedunia sebagai tema konser TETAVARIUM (Teknik Pertanian Various of Music) 2013. Konser ini terselenggara dengan meriah pada tanggal 25 Mei 2013 di Sportorium UMY. Konser ini menghadirkan variasi musik yang diusung oleh 4 band indie lokal antara lain Everyday Band, Batiga, Sriplecit, Plenthong Konslet dan 1 bintang tamu nasional yaitu RAN. Konser dimulai pukul 18.00 dengan pembukaan dari Odi Drummer Cilik dan IDC Percussion. Penampilan kumpulan anak-anak berbakat ini membuka pagelaran dengan meriah.

Penampilan selanjutnya adalah suguhan dari Plenthong Konslet yang diawali dengan lantunan lagu Indonesia Raya sebagai pembuka kemudian dilanjutkan dengan lagu-lagu modern yang diramu dengan gamelan Jawa yang menghentak dan rancak. Aksi loncat indah yang atraktif dari sang vokalis membuat jantung terpacu untuk ikut berdendang.

Penampilan selanjutnya datang dari Batiga yang mengusung tema anti galau untuk semakin memeriahkan suasana panggung. Band yang sudah malang melintang di berbagai panggung pentas seni ini sanggup memeriahkan konser. Awak muda pasti tahu siapa Batiga dan sepak terjangnya di blantika musik indie Jogja.

Pemutaran video tentang Teknik Pertanian dan Hari Air Sedunia menjadi esensi dalam pertunjukan musik Tetavarium ini. Video mengenai jurusan Teknik Pertanian ditampilkan dengan durasi 10 menit merupakan tampilan tentang minat ilmu dan penjelasan bidang yang digeluti mahasiswa Teknik Pertanian. Selanjutnya adalah pemutaran video tentang Hari Air Sedunia serta tampilan singkat mengenai daerah yang akan dibantu yaitu Dusun Kalitengah Lor. Tayangan ini menekankan pentingnya peduli dan konservasi air baik di wilayah sendiri maupun di daerah pasca bencana. Upaya pemulihan yang dilakukan oleh pemerintah dan pihak swasta masih kurang dalam memulihkan daerah pasca bencana lebih khusus pada penyediaan air.

Gambar 2. Penampilan Odi Drummer Cilik menggebrak panggung

Penampilan dari Everyday Band membawa suasana romantis dalam konser ini. Digawangi oleh Riri (Vokalis) dengan variasi musik yang dibawa turut memeriahkan konser Tetavarium. Alunan lagu Let’s Do It yang mendayu-dayu, kemudian berujung di lagu Kapan ke Jogja lagi yang dijamin kental rasa Jogjanya.

Menuju pertunjukan musik yang lebih rancak adalah Sriplecit dengan alunan ska yang asik. Band yang baru saja menelurkan album baru ini menghentak Sportorium UMY menjadi lebih ramai dan asik. Alunan saxophone yang ritmik turut memeriahkan goyang penonton konser.

Gambar 9. Penampilan RAN yang spektakuler menutup konser Tetavarium

Tak lupa penampilan puncak yang ditutup dengan 3 personil tampan yaitu Rayi, Asta, Nino dalam RAN. Mereka menutup konser Tetavarium dengan apik, meriah. Sorak sorai penonton yang menunggu kehadiran RAN pada malam yang hujan tersebut. Tidak sia-sia penonton hadir dan menunggu penampilan RAN yang spektakuler di malam itu. Sepuluh lagu mereka dendangkan khusus untuk penonton konser Tetavarium berikut dengan lagu dari album barunya. Di setiap penampilannya, RAN turut mengkampanyekan peduli terhadap penggunaan air serta peringatan Hari Air Sedunia.PERMATETA mengusung Hari Air Sedunia sebagai tema konser TETAVARIUM (Teknik Pertanian Various of Music) 2013. Konser ini terselenggara dengan meriah pada tanggal 25 Mei 2013 di Sportorium UMY. Konser ini menghadirkan variasi musik yang diusung oleh 4 band indie lokal antara lain Everyday Band, Batiga, Sriplecit, Plenthong Konslet dan 1 bintang tamu nasional yaitu RAN. Konser dimulai pukul 18.00 dengan pembukaan dari Odi Drummer Cilik dan IDC Percussion. Penampilan kumpulan anak-anak berbakat ini membuka pagelaran dengan meriah.

Penampilan selanjutnya adalah suguhan dari Plenthong Konslet yang diawali dengan lantunan lagu Indonesia Raya sebagai pembuka kemudian dilanjutkan dengan lagu-lagu modern yang diramu dengan gamelan Jawa yang menghentak dan rancak. Aksi loncat indah yang atraktif dari sang vokalis membuat jantung terpacu untuk ikut berdendang.

Penampilan selanjutnya datang dari Batiga yang mengusung tema anti galau untuk semakin memeriahkan suasana panggung. Band yang sudah malang melintang di berbagai panggung pentas seni ini sanggup memeriahkan konser. Awak muda pasti tahu siapa Batiga dan sepak terjangnya di blantika musik indie Jogja.

Gambar 2. Penampilan Odi Drummer Cilik menggebrak panggung

Pemutaran video tentang Teknik Pertanian dan Hari Air Sedunia menjadi esensi dalam pertunjukan musik Tetavarium ini. Video mengenai jurusan Teknik Pertanian ditampilkan dengan durasi 10 menit merupakan tampilan tentang minat ilmu dan penjelasan bidang yang digeluti mahasiswa Teknik Pertanian. Selanjutnya adalah pemutaran video tentang Hari Air Sedunia serta tampilan singkat mengenai daerah yang akan dibantu yaitu Dusun Kalitengah Lor. Tayangan ini menekankan pentingnya peduli dan konservasi air baik di wilayah sendiri maupun di daerah pasca bencana. Upaya pemulihan yang dilakukan oleh pemerintah dan pihak swasta masih kurang dalam memulihkan daerah pasca bencana lebih khusus pada penyediaan air.

Penampilan dari Everyday Band membawa suasana romantis dalam konser ini. Digawangi oleh Riri (Vokalis) dengan variasi musik yang dibawa turut memeriahkan konser Tetavarium. Alunan lagu Let’s Do It yang mendayu-dayu, kemudian berujung di lagu Kapan ke Jogja lagi yang dijamin kental rasa Jogjanya.

Menuju pertunjukan musik yang lebih rancak adalah Sriplecit dengan alunan ska yang asik. Band yang baru saja menelurkan album baru ini menghentak Sportorium UMY menjadi lebih ramai dan asik. Alunan saxophone yang ritmik turut memeriahkan goyang penonton konser.

Gambar 9. Penampilan RAN yang spektakuler menutup konser Tetavarium

Tak lupa penampilan puncak yang ditutup dengan 3 personil tampan yaitu Rayi, Asta, Nino dalam RAN. Mereka menutup konser Tetavarium dengan apik, meriah. Sorak sorai penonton yang menunggu kehadiran RAN pada malam yang hujan tersebut. Tidak sia-sia penonton hadir dan menunggu penampilan RAN yang spektakuler di malam itu. Sepuluh lagu mereka dendangkan khusus untuk penonton konser Tetavarium berikut dengan lagu dari album barunya. Di setiap penampilannya, RAN turut mengkampanyekan peduli terhadap penggunaan air serta peringatan Hari Air Sedunia.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.