[:id]
Yogyakarta. 10 Mei 2017. Pengetahuan adalah aset berharga dalam organisasi yang diperoleh dari proses belajar, berbagi, dan kolaborasi dari individu didalamnya. Pengetahuan yang ada dialam organisasi harus dipelihara, dikeloa, dan dikembangkan secara terpadu dan berkesinambungan agar dapat mendukung tujuan organisasi. Untuk mengelola pengetahuan tersebut, diperlukan pemahaman mengenai Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management) serta bagaimana penerapannya dalam pengelolaan pengetahuan di organisasi. Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem menyelenggarakan workshop Knowledge Management dengan judul “Pengenalan Knowledge Management untuk Pegelolaan Pengetahuan di Organisasi” pada Hari Rabu, 10 Mei 2017. Pematerinya adalah Hary Febriansyah, Ph.D., Direktur Center of Knowledge for Business Competitiveness (CK4BC), School of Business Management ITB.
Bertempat di ruang sidang Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, acara workshop dimulai pada pukul 13:00 WIB dan dibuka secara resmi oleh Ketua Departemen, Prof. Dr. Ir. Bambang Purwantana, M.Agr. Prof. Bambang menyambut baik diadakannya acara, selain memberikan pemahaman mengenai KM, workshop ini sebagai wahana peningkatan kompetensi dalam kaitannya dengan manajemen departemen dan sinergi keilmuan yang ada didalamnya. Selain itu, kerjasama antara dua institusi, Departemen Teknik Pertanian dan Sekolah Bisnis Manajemen ITB, diharapkan dapat berlanjut pada kegiatan-kegiatan lainnya. Peserta yang hadir sebanyak 15 orang dosen dan peneliti di departemen.
Pak Hary memberikan penjelasan mengenai konsep Knowledge Management, sejarah, penerapan dan juga studi kasus yang pernah dikerjakan. Definisi dari KM sendiri adalah pendekatan sistematik untuk mengelola (mencari, menangkap, menyimpan, menggunakan, dan menciptakan) aset pengetahuan untuk meraih tujuan organisasi dengan mengandalkan pada knowledge worker sebagai kapital organisasi utama, melalui kemampuan terbaiknya. Sedangkan di organisasi saat ini, tantangan yang dihadapi adalah bagaimana menjaga hilangnya pengetahuan misalnya pensiun/pergi/keluarnya staf yang sudah matang dengan pengetahuan yang melekat pada dirinya. Oleh karena itu, diperlukan suatu mekanisme pengelolaan pengetahuan untuk menjaga agar pengetahuan yang melekat pada individu tersebut masih menjadi aset organisasi. Peran pimpinan sebagai enabler kegiatan yang didukung oleh semua elemen organisasi serta didukung oleh infrastruktur sistem ICT (Information and communication technology) akan dapat mengurangi knowledge lost.
Knowledge Management bukanlah sebuah sistem komputer, melainkan sebuah pendekatan dengan 70% adalah cara berpikir dan perilaku manusia dan 30% dukungan teknologi. Oleh karena itu penerapan KM di organisasi akan sangat tergantung pada orang yang ada didalamnya, motiviasi, serta kesadaran individu dalam melestarikan pengetahuan yang dimilikinya. Terkait dengan penerapan KM, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem sendiri sudah menginisisasi sistem untuk penyebarluasan pengetahuan melalui projek Menara Ilmu yang sejalan dengan Progam Universitas. Kedepannya Menara ilmu ini akan diintegrasikan dengan Knowledge Managemenet System Departemen.
Kontributor: Andri Prima Nugroho, Ph.D
[:en]
Yogyakarta. 10 Mei 2017. Pengetahuan adalah aset berharga dalam organisasi yang diperoleh dari proses belajar, berbagi, dan kolaborasi dari individu didalamnya. Pengetahuan yang ada dialam organisasi harus dipelihara, dikeloa, dan dikembangkan secara terpadu dan berkesinambungan agar dapat mendukung tujuan organisasi. Untuk mengelola pengetahuan tersebut, diperlukan pemahaman mengenai Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management) serta bagaimana penerapannya dalam pengelolaan pengetahuan di organisasi. Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem menyelenggarakan workshop Knowledge Management dengan judul “Pengenalan Knowledge Management untuk Pegelolaan Pengetahuan di Organisasi” pada Hari Rabu, 10 Mei 2017. Pematerinya adalah Hary Febriansyah, Ph.D., Direktur Center of Knowledge for Business Competitiveness (CK4BC), School of Business Management ITB.
Bertempat di ruang sidang Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, acara workshop dimulai pada pukul 13:00 WIB dan dibuka secara resmi oleh Ketua Departemen, Prof. Dr. Ir. Bambang Purwantana, M.Agr. Prof. Bambang menyambut baik diadakannya acara, selain memberikan pemahaman mengenai KM, workshop ini sebagai wahana peningkatan kompetensi dalam kaitannya dengan manajemen departemen dan sinergi keilmuan yang ada didalamnya. Selain itu, kerjasama antara dua institusi, Departemen Teknik Pertanian dan Sekolah Bisnis Manajemen ITB, diharapkan dapat berlanjut pada kegiatan-kegiatan lainnya. Peserta yang hadir sebanyak 15 orang dosen dan peneliti di departemen.
Pak Hary memberikan penjelasan mengenai konsep Knowledge Management, sejarah, penerapan dan juga studi kasus yang pernah dikerjakan. Definisi dari KM sendiri adalah pendekatan sistematik untuk mengelola (mencari, menangkap, menyimpan, menggunakan, dan menciptakan) aset pengetahuan untuk meraih tujuan organisasi dengan mengandalkan pada knowledge worker sebagai kapital organisasi utama, melalui kemampuan terbaiknya. Sedangkan di organisasi saat ini, tantangan yang dihadapi adalah bagaimana menjaga hilangnya pengetahuan misalnya pensiun/pergi/keluarnya staf yang sudah matang dengan pengetahuan yang melekat pada dirinya. Oleh karena itu, diperlukan suatu mekanisme pengelolaan pengetahuan untuk menjaga agar pengetahuan yang melekat pada individu tersebut masih menjadi aset organisasi. Peran pimpinan sebagai enabler kegiatan yang didukung oleh semua elemen organisasi serta didukung oleh infrastruktur sistem ICT (Information and communication technology) akan dapat mengurangi knowledge lost.
Knowledge Management bukanlah sebuah sistem komputer, melainkan sebuah pendekatan dengan 70% adalah cara berpikir dan perilaku manusia dan 30% dukungan teknologi. Oleh karena itu penerapan KM di organisasi akan sangat tergantung pada orang yang ada didalamnya, motiviasi, serta kesadaran individu dalam melestarikan pengetahuan yang dimilikinya. Terkait dengan penerapan KM, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem sendiri sudah menginisisasi sistem untuk penyebarluasan pengetahuan melalui projek Menara Ilmu yang sejalan dengan Progam Universitas. Kedepannya Menara ilmu ini akan diintegrasikan dengan Knowledge Managemenet System Departemen.
Kontributor: Andri Prima Nugroho, Ph.D
[:]