[:id]Makassar, 6 Agustus 2019. Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM kembali menyelenggarakan Seminar Internasional bertajuk ISABE (International Symposium on Agricultural and Biosystem Engineering). Seminar ini adalah rangkaian Seminar Internasional yang pertama kali diselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1st ISABE 2013), Universitas Mataram, Lombok Nusa Tenggara Barat (2nd ISABE 2016), dan tahun ini, 3rd ISABE 2019 di Universitas Hasanuddin, Makassar. The 3rd ISABE dilaksanakan pada tanggal 6 – 8 Agustus di Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar yang diselenggarakan atas kerjasama DTPB FTP UGM dengan Departemen Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian UNHAS, dan didukung oleh Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia (PERTETA), dan Korean Society of Agricultural Machinery (KSAM).
Acara yang dihadiri oleh tidak kurang dari 180 peserta dari tujuh negara seperti: Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Australia, dan Belgia, mengambil tema besar Peran Teknik Pertanian dan Biosistem menuju Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030: Pangan, Air, Energi, dan Lingkungan. The Role of Agricultural and Biosystems Engineering towards Sustainable Development Goals 2030: Food, Water, Energy and Environment. Adapun sub-topik bidang kajian yang dibahas antara lain: Teknik Sumberdaya Lahan dan Air, Energi dan Mesin Pertanian, Teknik Lingkungan dan Bangunan Pertanian, Teknik Biofisik, dan Teknik pangan dan pascapanen.
Acara symposium melibatkan pembicara kunci dari Kementerian Pertanian yang diwakili oleh Prof. Dr. Sam Herodian, dan Pembicara tamu antara lain: Prof. Jong Hoon Chung (President of Korean Society For Agricultural Machinery), Prof. Bart Nicolai (Ku Leuven, Belgium), Prof. Armando Apan (University of Southern Queensland, Australia), Assoc. Prof. Katharina Keiblinger (University Of Natural Resources And Life Sciences, Austria), Prof. Yu Pin Lin (National Taiwan University, Taiwan), dan Assoc. Prof. Bayu Dwi Apri Nugroho (Agricultural And Biosystems Engineering, Universitas Gadjah Mada).
Arifin Dwi Saputro, Ph.D. sebagai ketua pantia mengatakan bahwa: “Seminar ini memberikan kesempatan kepada peneliti, akademisi, dan professional serta pemangku kebijakan untuk saling berbagi pengetahuan, memperluas jaringan, serta membuka kesempatan kerjasama diwaktu yang akan datang”.
Pada level yang lebih tinggi, hasil dari seminar ini dapat digunakan sebagai rujukan atau rekomendasi dalam pengambilan kebijakan terkait pencapaian Sustainable Development Goal 2030.
Sumber: panitia[:en]Makassar, 6 Agustus 2019. Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM kembali menyelenggarakan Seminar Internasional bertajuk ISABE (International Symposium on Agricultural and Biosystem Engineering). Seminar ini adalah rangkaian Seminar Internasional yang pertama kali diselenggarakan oleh Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1st ISABE 2013), Universitas Mataram, Lombok Nusa Tenggara Barat (2nd ISABE 2016), dan tahun ini, 3rd ISABE 2019 di Universitas Hasanuddin, Makassar. The 3rd ISABE dilaksanakan pada tanggal 6 – 8 Agustus di Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin, Makassar yang diselenggarakan atas kerjasama DTPB FTP UGM dengan Departemen Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian UNHAS, dan didukung oleh Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia (PERTETA), dan Korean Society of Agricultural Machinery (KSAM).
Acara yang dihadiri oleh tidak kurang dari 180 peserta dari tujuh negara seperti: Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Australia, dan Belgia, mengambil tema besar Peran Teknik Pertanian dan Biosistem menuju Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 2030: Pangan, Air, Energi, dan Lingkungan. The Role of Agricultural and Biosystems Engineering towards Sustainable Development Goals 2030: Food, Water, Energy and Environment.
Adapun sub-topik bidang kajian yang dibahas antara lain: Teknik Sumberdaya Lahan dan Air, Energi dan Mesin Pertanian, Teknik Lingkungan dan Bangunan Pertanian, Teknik Biofisik, dan Teknik pangan dan pascapanen.
Acara symposium melibatkan pembicara kunci dari Kementerian Pertanian yang diwakili oleh Prof. Dr. Sam Herodian, dan Pembicara tamu antara lain: Prof. Jong Hoon Chung (President of Korean Society For Agricultural Machinery), Prof. Bart Nicolai (Ku Leuven, Belgium), Prof. Armando Apan (University of Southern Queensland, Australia), Assoc. Prof. Katharina Keiblinger (University Of Natural Resources And Life Sciences, Austria), Prof. Yu Pin Lin (National Taiwan University, Taiwan), dan Assoc. Prof. Bayu Dwi Apri Nugroho (Agricultural And Biosystems Engineering, Universitas Gadjah Mada).
Arifin Dwi Saputro, Ph.D. sebagai ketua pantia mengatakan bahwa: “Seminar ini memberikan kesempatan kepada peneliti, akademisi, dan professional serta pemangku kebijakan untuk saling berbagi pengetahuan, memperluas jaringan, serta membuka kesempatan kerjasama diwaktu yang akan datang”.
Pada level yang lebih tinggi, hasil dari seminar ini dapat digunakan sebagai rujukan atau rekomendasi dalam pengambilan kebijakan terkait pencapaian Sustainable Development Goal 2030.
Sumber: panitia[:]