[:id]Pendidikan Lingkungan dan Kebencanaan bagi Masyarakat Desa Sedayu – Loano Purworejo Untuk Pengurangan Risiko Pembangunan Wisata Perbukitan Menoreh[:]

[:id]Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian UGM Dr. Ngadisih dan tim melakukan pengabdian masyarakat untuk melakukan pendidikan lingkungan dan kebencanaan. Tim pengabdian masyarakat beranggotakan Dr. Joko Nugroho, M.Eng  dan Dr. Andri Prima Nugroho, STP., M.Agr dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem UGM, Nur Ainun Harlin Jennie Pulungan S.Si., M.Sc., PhD dari Fakultas Pertanian UGM, dan Dr. Hatma Suryatmojo, S.Hut., M.Si dari Fakultas Kehutanan UGM. Rangkaian kegiatan lapangan dilaksanakan  27 Mei 2021 dengan Pemetaaan stakeholder dan pengisian kuisioner kebencanaan secara online selanjutnya 8 Agustus 2021  dengan acara pendidikan kebencanaan, pelatihan peningkatan nilai tanaman konservasi tanah dan air, dan penyerahan alat irat bambu mekanis.

Pemanfaatan lahan di lereng-lereng perbukitan terutama lereng berbentuk cembung dapat mengganggu kestabilan lereng. Bentuk pemenuhan kebutuhan terhadap lahan yang marak saat ini adalah pengembangan wilayah menjadi tempat wisata. Akan tetapi, kegiatan pengembangan wilayah ini sudah semestinya dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi lingkungan setempat agar tidak memicu terjadinya bencana, salah satunya longsor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sedayu menempati urutan ke-5 sebagai desa dengan tingkat kerawanan longsor tinggi dari 21 desa yang ada di Kecamatan Loano. Pada program pengabdian ini dilakukan beberapa kegiatan yaitu pengisian kuisioner kebencanaan, mekanisasi pengolahan tanaman konservasi (bambu), dan FGD kebencanaan. Diharapkan dari kegiatan tersebut dapat meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan perilaku masyarakat terhadap kondisi lingkungan yang rawan bencana longsor tetapi padat dengan pembangunan wisata serta adanya peningkatan motivasi masyarakat dalam konservasi tanah dan air melalui peningkatan nilai ekonomi produk tanaman konservasi tanah dan air melalui teknologi pengolahan, pengemasan, dan pemasaran.

 

Kontributor: Teguh T.[:]

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.