Mahasiswa Teknik Pertanian UGM Menggagas Ide Futuristik Untuk Mewujudkan Ketersediaan Air Bersih

[:id]Kelompok Mahasiswa Teknik Pertanian UGM merancang gagasan futuristik dan konstruktif yang berjudul “Crop-Waste Hydrogel Factory Management System (Crofasi)”. Kelompok mahasiswa ini terdiri dari Ignatius Jovantheo, Meutia Cahya Kusuma, dan Nadya Hafidzatun Nisa dari Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Esti Krisjulianingrum dari Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian, serta Muhammad Ananta Ramadhan dari Program Studi Ilmu dan Industri Peternakan, Fakultas Peternakan. Perancangan gagasan futuristik dilakukan dalam rangka Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) kategori Gagasan Futuristik dan Konstruktif (GFK). Perancangan gagasan futuristik dilaksanakan dibawah bimbingan Aryanis Mutia Zahra S.TP., M.Si., Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) UGM.

Tim PKM-GFK Crofasi

Jovan selaku ketua tim pelaksana menyebutkan bahwa latar belakang gagasan ini adalah perubahan iklim yang mempengaruhi ketersediaan air serta peningkatan jumlah penduduk yang akan meningkatkan kebutuhan pangan dan air bersih. Proses produksi pertanian yang terus meningkat seiring meningkatnya kebutuhan pangan, juga akan membuat jumlah limbah yang dihasilkan pun akan semakin banyak dan tak termanfaatkan. Pengembangan teknologi berbasis rekayasa biopolimer limbah pertanian menjadi hidrogel, menjadi solusi yang tepat untuk dapat diterapkan dalam mengatasi permasalahan kompleks mengenai krisis air, pangan, dan lingkungan. Kemampuan hidrogel dalam melakukan penyerapan air dapat difungsikan sebagai pengganti irigasi tanaman yang umumnya menggunakan air yang melimpah. Namun, pembuatan hidrogel limbah pertanian masih memiliki beberapa kekurangan karena memerlukan proses yang panjang sehingga belum bisa diterapkan secara maksimal. Oleh karena itu, tim Crofasi menyusun gagasan futuristik yakni suatu sistem yang diperlukan untuk mengatur dan memudahkan baik dalam pengolahan, distribusi, maupun penggunaan hidrogel.

Crop-Waste Hydrogel Factory Management System (Crofasi) merupakan sistem pabrik masa depan yang dirancang untuk memproduksi hidrogel limbah pertanian secara massal dengan menerapkan Artificial Intelligence (AI) yang terintegrasi pada suatu aplikasi yang dapat diunduh melalui smartphone. Pengolahan hidrogel limbah pertanian yang dilakukan menggunakan teknologi Crofasi nantinya akan didistribusikan langsung ke lahan untuk membantu proses irigasi. Sistem manajemen pabrik pintar akan terintegrasi dengan AI. Sistem di mulai dari pemetaan lahan pertanian yang terdapat limbah pertanian, robot yang mengambil limbah pertanian, lalu produksi hidrogel pada pabrik dan penyebaran hidrogel alami dengan drone. 

Skema Sistem Crofasi

Gagasan futuristik dan konstruktif “Crofasi” dikemas dalam bentuk video berdurasi 6 menit 29 detik. Video tersebut terdiri atas 20% video yang diambil secara langsung melalui proses shooting, 65% editing animasi, serta 15% lainnya didapatkan dari internet (courtesy). Adapun video yang diambil secara langsung melalui proses shooting yaitu opening video oleh talent yang memaparkan latar belakang munculnya ide Crofasi, footage pada hamparan lahan pertanian yang luas di lahan pertanian Godean, Sleman, serta closing. Pada kegiatan editing dilakukan dengan perangkat lunak Adobe Illustrator, Adobe Premiere Pro, dan Adobe After Effects. Adobe After Effects digunakan untuk menganimasikan gambar-gambar ilustrasi yang telah disunting untuk dapat menginterpretasikan storyboard yang telah dibuat.

Crofasi diharapkan dapat mempermudah pengolahan dan pengaplikasian hidrogel limbah pertanian di masyarakat. Adanya hidrogel limbah pertanian ini nantinya akan mengurangi krisis air akibat irigasi yang kurang efektif, krisis pangan, dan permasalahan lingkungan terkait limbah pertanian, sehingga tercapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau disebut Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 2, 6, 13, dan 15 yaitu, tanpa kelaparan, tersedianya air bersih dan sanitasi layak, penanganan perubahan iklim, dan terjaganya ekosistem darat.
Save Water, Save Agriculture ![:en]Kelompok Mahasiswa Teknik Pertanian UGM merancang gagasan futuristik dan konstruktif yang berjudul “Crop-Waste Hydrogel Factory Management System (Crofasi)”. Kelompok mahasiswa ini terdiri dari Ignatius Jovantheo, Meutia Cahya Kusuma, dan Nadya Hafidzatun Nisa dari Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Esti Krisjulianingrum dari Program Studi Agronomi, Fakultas Pertanian, serta Muhammad Ananta Ramadhan dari Program Studi Ilmu dan Industri Peternakan, Fakultas Peternakan. Perancangan gagasan futuristik dilakukan dalam rangka Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) kategori Gagasan Futuristik dan Konstruktif (GFK). Perancangan gagasan futuristik dilaksanakan dibawah bimbingan Aryanis Mutia Zahra S.TP., M.Si., Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) UGM.

Tim PKM-GFK Crofasi

Jovan selaku ketua tim pelaksana menyebutkan bahwa latar belakang gagasan ini adalah perubahan iklim yang mempengaruhi ketersediaan air serta peningkatan jumlah penduduk yang akan meningkatkan kebutuhan pangan dan air bersih. Proses produksi pertanian yang terus meningkat seiring meningkatnya kebutuhan pangan, juga akan membuat jumlah limbah yang dihasilkan pun akan semakin banyak dan tak termanfaatkan. Pengembangan teknologi berbasis rekayasa biopolimer limbah pertanian menjadi hidrogel, menjadi solusi yang tepat untuk dapat diterapkan dalam mengatasi permasalahan kompleks mengenai krisis air, pangan, dan lingkungan. Kemampuan hidrogel dalam melakukan penyerapan air dapat difungsikan sebagai pengganti irigasi tanaman yang umumnya menggunakan air yang melimpah. Namun, pembuatan hidrogel limbah pertanian masih memiliki beberapa kekurangan karena memerlukan proses yang panjang sehingga belum bisa diterapkan secara maksimal. Oleh karena itu, tim Crofasi menyusun gagasan futuristik yakni suatu sistem yang diperlukan untuk mengatur dan memudahkan baik dalam pengolahan, distribusi, maupun penggunaan hidrogel.

Crop-Waste Hydrogel Factory Management System (Crofasi) merupakan sistem pabrik masa depan yang dirancang untuk memproduksi hidrogel limbah pertanian secara massal dengan menerapkan Artificial Intelligence (AI) yang terintegrasi pada suatu aplikasi yang dapat diunduh melalui smartphone. Pengolahan hidrogel limbah pertanian yang dilakukan menggunakan teknologi Crofasi nantinya akan didistribusikan langsung ke lahan untuk membantu proses irigasi. Sistem manajemen pabrik pintar akan terintegrasi dengan AI. Sistem di mulai dari pemetaan lahan pertanian yang terdapat limbah pertanian, robot yang mengambil limbah pertanian, lalu produksi hidrogel pada pabrik dan penyebaran hidrogel alami dengan drone. 

Skema Sistem Crofasi

Gagasan futuristik dan konstruktif “Crofasi” dikemas dalam bentuk video berdurasi 6 menit 29 detik. Video tersebut terdiri atas 20% video yang diambil secara langsung melalui proses shooting, 65% editing animasi, serta 15% lainnya didapatkan dari internet (courtesy). Adapun video yang diambil secara langsung melalui proses shooting yaitu opening video oleh talent yang memaparkan latar belakang munculnya ide Crofasi, footage pada hamparan lahan pertanian yang luas di lahan pertanian Godean, Sleman, serta closing. Pada kegiatan editing dilakukan dengan perangkat lunak Adobe Illustrator, Adobe Premiere Pro, dan Adobe After Effects. Adobe After Effects digunakan untuk menganimasikan gambar-gambar ilustrasi yang telah disunting untuk dapat menginterpretasikan storyboard yang telah dibuat.

Crofasi diharapkan dapat mempermudah pengolahan dan pengaplikasian hidrogel limbah pertanian di masyarakat. Adanya hidrogel limbah pertanian ini nantinya akan mengurangi krisis air akibat irigasi yang kurang efektif, krisis pangan, dan permasalahan lingkungan terkait limbah pertanian, sehingga tercapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau disebut Sustainable Development Goals (SDGs) nomor 2, 6, 13, dan 15 yaitu, tanpa kelaparan, tersedianya air bersih dan sanitasi layak, penanganan perubahan iklim, dan terjaganya ekosistem darat.
Save Water, Save Agriculture !

Kontributor: Nadya[:]

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Komentar (1)

  1. Wahyu Sylvitria 1 tahun lalu

    Ide bagus, tapi coba dikaji kelayakan ekonominya, karena biasanya perlu skala tertentu untuk kelayakan secara finansial dan ekonominya…