[:id]International Cocoa and Chocolate Workshop (ICCW) merupakan acara yang diselenggarakan oleh Departemen Ilmu Teknologi Pangan, Universitas Sebelas Maret, Indonesia bekerja sama dengan Laboratorium Food Structure and Function, Ghent University, Belgia dan Cacaolab bv, Belgia. Workshop ini memberikan pengetahuan teoritis tentang tren terkini dalam teknologi pengolahan kakao dan cokelat. Seluruh rantai agroindustri kakao, dari petani hingga konsumen tercakup dalam workshop ini.
ICCW 2021 adalah program pelatihan online yang diranang khusus untuk memperkaya kapasitas profesional dan akademisi yang bekerja di bidangnya masing-masing. Acara ini diselenggarakan dengan menggunakan Bahasa Inggris dan diiisi dengan diskusi interaktif dengan pakar internasional. Topik yang diusung acara ini yaitu “ The whole chain of cocoa agro-industry”. Totalnya ada 14 pembicara berasal dari pakar nasional dan internasional.
Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem yang berpartisipasi dalam acara ini yaitu: Dr. Rudiati Evi Masithoh STP., M.Dev.Tech., Dr. Devi Yuni Susanti, S.T.P., M.Sc., Redika Ardi Kusuma, S.T.P., M.Si., Makbul Hajad, S.T.P., M.Eng., Ph.D. dan Siti Mariyam, S.T.P., M.Sc. Keikut sertaan pada acara workshop ini didukung dengan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PK-KM) tahun 2021. Acara diselenggarakan secara daring pada 18-21 Oktober 2021. Peserta berasal dari beberapa negara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Belgia. Latar belakang peserta juga bervariasi, mulai dari akademisi, wirausahawan, pelaku industri, karyawan swasta dan pelajar.
Keynote speech disampaikan oleh Prof. Koen Dewettinck – Ghent University, Belgia. Belaiu memberikan paparan tentang “Added value creation in cocoa-derived products”. Salah satu poin yang disampaikan oleh Prof. Koen Dewettinck yaitu pentingnya proses fermentasi untuk meningkatkan kualitas kakao sebagai bahan pembuatan cokelat. Proses fermentasi dapat membentuk prekusor aroma dan cita rasa khas pada kakao. Pengujian cut test dapat dilakukan untuk melihat tingkat fermentasio dari biji kakao. Selain itu metode modern spektroscopy juga dapat digunakan untuk melakukan analisa kualitas biji kakao. Setelah fermentasi, proses roasting merupakan tahapan selanjutnya. Analisa hasil senyawa volatil yang terbentuk dapat dilakukan dengan GC-MS. Kondisi roasting yang berbeda akan berpengaruh pada hasil senyawa volatil yang dibentuk.
Selanjutnya, workshop ini dibagi dalam 12 modul pembelajaran. Pembicara yang memberikan materi diantaranya: Dr. John Edem Kongor – Food Research Institute Ghana), (Dr. Danar Praseptiangga – Universitas Sebelas Maret, Indonesia), (Dr. Dimas Rahadian Aji Muhammad – Universitas Sebelas Maret, Indonesia), Dr. Arifin Dwi Saputro – Universitas Gadjah Mada, Indonesia), Ir. Claudia Delbaere – Cacaolab bv), Sangeeta Prakash –Queensland University, Australia), Hendy Firmanto, M.Sc. – Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute (ICCRI), Indonesia), Wednes Yudha – Cokelat nDalem, Indonesia), Prof. Dr. Nevzat Konar – Eskisehir Osmangazi University, Turkey), M.Sc. Aditya Sanjaya – Universitas Sebelas Maret, Indonesia), Sabrina Mustopo – Krakakoa, Indonesia), Dr. Dwi Larasatie Nur Fibri – Universitas Gadjah Mada, Indonesia) & Dr. Gusti Fauza – Universitas Sebelas Maret, Indonesia).
Kontributor: Siti Mariyam
[:en]International Cocoa and Chocolate Workshop (ICCW) merupakan acara yang diselenggarakan oleh Departemen Ilmu Teknologi Pangan, Universitas Sebelas Maret, Indonesia bekerja sama dengan Laboratorium Food Structure and Function, Ghent University, Belgia dan Cacaolab bv, Belgia. Workshop ini memberikan pengetahuan teoritis tentang tren terkini dalam teknologi pengolahan kakao dan cokelat. Seluruh rantai agroindustri kakao, dari petani hingga konsumen tercakup dalam workshop ini.
ICCW 2021 adalah program pelatihan online yang diranang khusus untuk memperkaya kapasitas profesional dan akademisi yang bekerja di bidangnya masing-masing. Acara ini diselenggarakan dengan menggunakan Bahasa Inggris dan diiisi dengan diskusi interaktif dengan pakar internasional. Topik yang diusung acara ini yaitu “ The whole chain of cocoa agro-industry”. Totalnya ada 14 pembicara berasal dari pakar nasional dan internasional.
Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem yang berpartisipasi dalam acara ini yaitu: Dr. Rudiati Evi Masithoh STP., M.Dev.Tech., Dr. Devi Yuni Susanti, S.T.P., M.Sc., Redika Ardi Kusuma, S.T.P., M.Si., Makbul Hajad, S.T.P., M.Eng., Ph.D. dan Siti Mariyam, S.T.P., M.Sc. Keikut sertaan pada acara workshop ini didukung dengan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PK-KM) tahun 2021. Acara diselenggarakan secara daring pada 18-21 Oktober 2021. Peserta berasal dari beberapa negara seperti Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Belgia. Latar belakang peserta juga bervariasi, mulai dari akademisi, wirausahawan, pelaku industri, karyawan swasta dan pelajar.
Keynote speech disampaikan oleh Prof. Koen Dewettinck – Ghent University, Belgia. Belaiu memberikan paparan tentang “Added value creation in cocoa-derived products”. Salah satu poin yang disampaikan oleh Prof. Koen Dewettinck yaitu pentingnya proses fermentasi untuk meningkatkan kualitas kakao sebagai bahan pembuatan cokelat. Proses fermentasi dapat membentuk prekusor aroma dan cita rasa khas pada kakao. Pengujian cut test dapat dilakukan untuk melihat tingkat fermentasio dari biji kakao. Selain itu metode modern spektroscopy juga dapat digunakan untuk melakukan analisa kualitas biji kakao. Setelah fermentasi, proses roasting merupakan tahapan selanjutnya. Analisa hasil senyawa volatil yang terbentuk dapat dilakukan dengan GC-MS. Kondisi roasting yang berbeda akan berpengaruh pada hasil senyawa volatil yang dibentuk.
Selanjutnya, workshop ini dibagi dalam 12 modul pembelajaran. Pembicara yang memberikan materi diantaranya: Dr. John Edem Kongor – Food Research Institute Ghana), (Dr. Danar Praseptiangga – Universitas Sebelas Maret, Indonesia), (Dr. Dimas Rahadian Aji Muhammad – Universitas Sebelas Maret, Indonesia), Dr. Arifin Dwi Saputro – Universitas Gadjah Mada, Indonesia), Ir. Claudia Delbaere – Cacaolab bv), Sangeeta Prakash –Queensland University, Australia), Hendy Firmanto, M.Sc. – Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute (ICCRI), Indonesia), Wednes Yudha – Cokelat nDalem, Indonesia), Prof. Dr. Nevzat Konar – Eskisehir Osmangazi University, Turkey), M.Sc. Aditya Sanjaya – Universitas Sebelas Maret, Indonesia), Sabrina Mustopo – Krakakoa, Indonesia), Dr. Dwi Larasatie Nur Fibri – Universitas Gadjah Mada, Indonesia) & Dr. Gusti Fauza – Universitas Sebelas Maret, Indonesia).
Kontributor: Aryanis Mutia
[:]