Tahun Ketiga Kerja Sama DTPB FTP UGM dan YESSA untuk Desa Sambak Menuju Pembangunan Berkelanjutan

Yogyakarta, 30 Agustus 2024 – Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (FTP UGM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dengan melaksanakan Grand Ceremony tahun ketiga bersama Yanmar Environmental Sustainability Support (YESSA). Acara ini berlangsung di Ruang Operating Room FTP UGM.

Grand Ceremony Permulaan Tahun Ketiga Kerja Sama antara DTPB FTP UGM dan YESSA

Penandatanganan MoU ini menandai berlanjutnya kerja sama antara DTPB FTP UGM, FTP UGM, dan YESSA di tahun ketiga dalam upaya mengembangkan dan memajukan Desa Sambak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sebagai salah satu desa Program Kampung Iklim (Proklim). Kerja sama ini bertujuan untuk menciptakan model pembangunan desa berkelanjutan yang dapat direplikasi di wilayah lain.

Penyerahan Dana Hibah dari YESSA kepada FTP UGM untuk Program Tahun Ketiga

Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari tiga direktorat utama Universitas Gadjah Mada, yaitu Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat, Direktorat Kajian dan Inovasi Akademik, serta Direktorat Penelitian. Selain itu, hadir pula perwakilan dari berbagai instansi pemerintahan terkait, mulai dari tingkat provinsi hingga desa, termasuk Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Magelang, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Magelang, Camat Kajoran, serta Pemerintah Desa Sambak.

Acara dibuka dengan sambutan dari Dekan FTP UGM, Prof. Dr. Eni Harmayani, yang menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Hiroyasu Yukino, Senior Officer dari YESSA, dalam sambutannya menyatakan kebanggaannya atas kemajuan program di Desa Sambak yang telah dicapai dalam selama dua tahun terakhir.

Prof. Lilik Soetiarso menyampaikan kemajuan program kerja sama di tahun kedua

Selanjutnya, tim DTPB UGM yang dipimpin oleh Prof. Lilik Soetiarso mempresentasikan kemajuan yang telah dicapai pada tahun kedua kerja sama ini. Dalam presentasinya, Prof. Lilik menekankan bahwa keberhasilan pembangunan Desa Sambak tidak dapat dicapai secara individual, tetapi membutuhkan sinergi dan kolaborasi berbagai sumber daya dari berbagai pihak.

Respon positif datang dari para tamu undangan, khususnya dari perwakilan instansi pemerintahan. Mereka menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif ini dan siap untuk terus berkontribusi dalam pengembangan Desa Sambak sebagai desa Proklim yang mandiri dan berkelanjutan.

Seremoni awal tahun ketiga kerja sama ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Desa Sambak menuju desa yang adaptif terhadap perubahan iklim dan lingkungan. Melalui kolaborasi ini, diharapkan Desa Sambak dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya di Indonesia dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.

Sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), kemitraan ini menekankan pekerjaan yang layak untuk semua, aksi iklim, dan adaptasi iklim. Kerja sama ini juga menyoroti pentingnya kemitraan masyarakat sipil dan kemitraan global dalam mencapai tujuan-tujuan ini. Dengan membangun lingkungan kolaboratif, para pemangku kepentingan bertujuan untuk menciptakan komunitas yang tangguh yang dapat berkembang meskipun menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.

Bapak Dahlan, Kepala Desa Sambak, Kajoran menyampaikan kemajuan dan perkembangan Desa Sambak

Seiring dengan berjalannya tahun ketiga kemitraan ini, fokus akan diberikan pada penerapan solusi inovatif yang tidak hanya mengatasi masalah lingkungan lokal tetapi juga mempromosikan peluang ekonomi bagi penduduk Desa Sambak. Pendekatan holistik ini bertujuan untuk memastikan bahwa manfaat pembangunan berkelanjutan dibagikan secara adil di antara semua anggota komunitas.

Sebagai kesimpulan, kolaborasi yang berkelanjutan antara DTPB FTP UGM dan YESSA merupakan langkah signifikan menuju pencapaian pembangunan berkelanjutan di Desa Sambak. Dengan dukungan yang terus menerus dari berbagai pemangku kepentingan, desa ini siap untuk menjadi model bagi komunitas lain yang berusaha mencapai keberlanjutan di tengah tantangan perubahan iklim.

Foto bersama Dekanat FTP UGM, DTPB UGM dan Perwakilan YESSA beserta para tamu undangan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.