
Yogyakarta, Minggu, 20 Juli 2025 — Dr. Arifin Dwi Saputro, S.T.P., M.Sc., dosen dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB), Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada (FTP UGM), turut berperan aktif sebagai moderator dalam Talkshow Dialog Kebijakan dan Diskusi memperingati Hari Koperasi Nasional ke-78. Acara bergengsi ini mengusung tema “Koperasi Inklusif dan Inovatif: Pilar Kesejahteraan Rakyat dan Ekonomi Berkelanjutan”, dan diselenggarakan atas kerja sama Dinas Koperasi dan UKM Provinsi DIY, Forum Komunikasi Koperasi Indonesia (Forkopi), serta Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat UGM.
Acara ini berlangsung di Ballroom Hotel Grand Keisha Yogyakarta dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Wakil Menteri Koperasi sekaligus Koordinator Ketua Pelaksana Harian Satgas Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih Ferry Juliantono, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Sekretaris Daerah DIY Aria Nugrahadi, S.T., M.Eng., serta Wakil Rektor Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM Dr. Arie Sudjito, S.Sos., M.Si.
Kegiatan dimulai dengan sesi talkshow dialog kebijakan yang dimoderatori oleh Martha Sasongko, menyoroti pentingnya kebijakan publik yang mendukung tumbuhnya koperasi sebagai institusi ekonomi rakyat. Diskusi juga menggambarkan bagaimana koperasi dapat menjadi lokomotif pembangunan inklusif dan berkelanjutan.
Selanjutnya, sesi panel diskusi dan tanya jawab dipandu oleh Dr. Arifin Dwi Saputro, dengan mengangkat tiga topik utama yang relevan dengan pengembangan koperasi desa:
1. Strategi Usaha Kopdes Merah Putih: Mendorong Hilirisasi Pertanian Desa
Narasumber: Prof. Dr. Jamhari, S.P., M.P. (Fakultas Pertanian UGM)
Diskusi ini membahas bagaimana koperasi desa dapat menjadi motor penggerak hilirisasi pertanian melalui penguatan rantai pasok, pemanfaatan teknologi pascapanen, dan penciptaan nilai tambah produk lokal di tingkat desa.
2. Sinergi Pentahelix termasuk Koperasi Eksisting: Kunci Sukses Kopdes Merah Putih untuk Kesejahteraan Rakyat
Narasumber: Amirullah Setya Hardi, S.E., Cand.Oecon., Ph.D. (Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM)
Dalam sesi ini, ditekankan pentingnya kolaborasi antara unsur pemerintah, akademisi, bisnis, komunitas, dan media dalam memperkuat struktur kelembagaan koperasi, meningkatkan daya saing, dan memastikan keberlanjutan usaha koperasi berbasis desa.
3. Menyusun Peta Jalan: Strategi Sukses Kopdes Merah Putih
Narasumber: Cahyadi Joko Sukmono (Ketua DPN ABDSI)
Sesi ini menyoroti pentingnya roadmap atau peta jalan dalam pengembangan koperasi desa, mencakup strategi pembinaan kelembagaan, penguatan SDM, digitalisasi, dan pendampingan usaha agar koperasi desa mampu tumbuh secara mandiri dan kompetitif.
Kehadiran Dr. Arifin sebagai moderator mencerminkan komitmen akademisi DTPB FTP UGM dalam membangun ruang dialog yang produktif antara akademik dan praktisi. Lewat peran ini, Dosen DTPB turut mendorong pengembangan koperasi desa yang berbasis pada pendekatan ilmiah, keberlanjutan, dan kebutuhan nyata masyarakat.
Melalui diskusi ini, diharapkan terbangun sinergi yang lebih kuat antara akademisi dan pemangku kepentingan dalam mendukung model koperasi desa yang inklusif, inovatif, dan adaptif terhadap perubahan zaman. Inspirasi dari forum ini juga dapat menjadi masukan berharga bagi pengembangan riset terapan di DTPB FTP UGM, khususnya pada bidang pengelolaan sumber daya lokal, pertanian presisi, agroindustri pedesaan, dan ekonomi sirkular.
Kegiatan ini secara langsung mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals), yaitu:
• SDG 1 (Tanpa Kemiskinan) melalui penguatan ekonomi desa,
• SDG 2 (Tanpa Kelaparan) melalui hilirisasi produk pertanian desa,
• SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi),
• SDG 10 (Berkurangnya Kesenjangan), serta
• SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan) melalui kolaborasi lintas sektor.
Dengan partisipasi aktif dalam forum seperti ini, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem FTP UGM terus menunjukkan kontribusi nyatanya dalam pembangunan berbasis pengetahuan dan pemberdayaan masyarakat desa secara berkelanjutan.