
Yogyakarta, 21 November 2024 – Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB), Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM) berkolaborasi dengan Universitas Ehime, Jepang, menyelenggarakan kuliah tamu yang menghadirkan Assoc. Prof. Mohammad Parvez Islam. Acara ini dibuka dan dimoderatori oleh Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng, IPU, ASEAN Eng., yang membahas penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam pertanian tropis, khususnya terkait strategi pengembangan dataset yang valid dan implementasi sistem AI di lingkungan pertanian tropis.
Assoc. Prof. Parvez Islam, seorang pakar di bidang AI dan pertanian, berbagi pengalaman dan keahliannya dalam membangun sistem AI berbasis data. Diskusi interaktif yang melibatkan peserta dari berbagai latar belakang akademik menghasilkan wawasan berharga tentang tantangan dan peluang dalam pengembangan AI untuk pertanian. Salah satu poin penting yang dibahas adalah pentingnya validasi data dan strategi untuk mendapatkan dataset yang berkualitas tinggi untuk mendukung pengembangan sistem AI yang handal.

Kehadiran Dr. Arief Abdurrakhman dari Universitas Ehime dan ITS Surabaya, serta para dosen dan peneliti UGM, termasuk Prof. Lilik Sutiarso dan Dr. Andri Prima Nugroho, memperkaya diskusi dan kolaborasi dalam upaya pengembangan teknologi pertanian yang berkelanjutan. Kuliah tamu ini merupakan bagian dari upaya UGM untuk meningkatkan kualitas penelitian dan pendidikan di bidang pertanian presisi.
Selama kuliah, Assoc. Prof. Islam menekankan peran penting produktivitas pertanian dalam memastikan ketahanan pangan, terutama di daerah tropis di mana perubahan iklim menghadirkan tantangan signifikan. Ia menyoroti bagaimana AI dapat mengoptimalkan praktik pertanian, meningkatkan hasil panen, dan mengurangi pemborosan sumber daya, sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) yang bertujuan mengakhiri kelaparan dan mempromosikan pertanian yang berkelanjutan.

Diskusi juga membahas integrasi AI dengan metode pertanian tradisional, menunjukkan bagaimana teknologi dapat melengkapi praktik yang ada daripada menggantikannya. Peserta didorong untuk berpikir kreatif tentang bagaimana AI dapat disesuaikan dengan konteks pertanian lokal, memastikan bahwa inovasi dapat diakses dan bermanfaat bagi petani kecil.
Lebih lanjut, kuliah ini membahas pertimbangan etis seputar AI dalam pertanian, termasuk privasi data dan potensi bias dalam algoritma AI. Assoc. Prof. Islam mendesak para peneliti dan praktisi untuk memprioritaskan standar etika dalam pengembangan dan penerapan teknologi AI, memastikan bahwa teknologi tersebut melayani kepentingan semua pemangku kepentingan di sektor pertanian.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab, di mana peserta mengajukan pertanyaan tentang aplikasi praktis AI di bidang mereka masing-masing. Antusiasme dan keterlibatan dari audiens menegaskan minat yang berkembang dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian.
Sebagai kesimpulan, kuliah tamu oleh Assoc. Prof. Parvez Islam memberikan platform untuk pertukaran pengetahuan dan kolaborasi di antara akademisi, peneliti, dan praktisi di bidang pertanian. Ini menyoroti potensi AI untuk mentransformasi pertanian tropis, membuka jalan bagi solusi inovatif untuk tantangan pertanian yang mendesak.
Seiring UGM terus menjalin kemitraan dengan institusi internasional seperti Universitas Ehime, universitas ini bertujuan untuk tetap berada di garis depan penelitian dan pendidikan pertanian, berkontribusi pada upaya global dalam mencapai SDGs terkait pertanian dan ketahanan pangan.