
Yogyakarta, 20 Februari 2025 – Prof. Sigit Supadmo Arif dan Dr. Andri Prima Nugroho, dosen dari Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem di Universitas Gadjah Mada (UGM), menjadi pembicara utama dalam webinar internasional yang diselenggarakan oleh HATHI (Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia). Webinar yang bertema “Optimasi AI dalam Praktik Sumber Daya Air” ini mempertemukan para ahli dari Indonesia, Malaysia, dan China untuk membahas peran kecerdasan buatan (AI) dalam mencapai ketahanan pangan, air, dan energi.
Dalam acara tersebut, Prof. Arif dan Dr. Nugroho mempresentasikan makalah berjudul “Kecerdasan Buatan dan Pengambilan Keputusan Cepat untuk Manajemen Irigasi dan Peningkatan Produksi Pertanian.” Presentasi mereka menyoroti SIPASI 2.0, sebuah sistem manajemen irigasi cerdas yang dikembangkan oleh UGM. SIPASI 2.0 memanfaatkan AI untuk meningkatkan prediksi kebutuhan air dan penjadwalan irigasi, sehingga meningkatkan efisiensi dan kemudahan penggunaan. Sistem ini saat ini sedang diuji coba di berbagai lokasi untuk mengoptimalkan kinerjanya dan kemampuan adaptasinya untuk diseminasi yang lebih luas.

Fitur utama SIPASI 2.0 adalah Pusat Manajemen Pengetahuan, yang menyediakan akses bagi pengguna terhadap informasi yang relevan dan sistem query berbasis AI untuk jawaban yang cepat dan akurat. Inovasi ini sangat penting dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim, yang secara signifikan mempengaruhi produktivitas pertanian dan manajemen sumber daya air.
Webinar ini membahas isu-isu penting terkait nexus air-pangan-energi dan pembangunan berkelanjutan. Diskusi mengeksplorasi tantangan dan peluang implementasi AI dalam manajemen sumber daya air, termasuk aksesibilitas data dan kebutuhan akan solusi yang kuat dan adaptif. Kontribusi Prof. Arif dan Dr. Nugroho menunjukkan komitmen UGM dalam mengembangkan teknologi inovatif untuk praktik pertanian yang lebih baik dan ketahanan pangan yang meningkat.

Acara ini mendorong pertukaran pengetahuan dan kolaborasi antar ahli internasional, membuka jalan bagi kemajuan di masa depan dalam manajemen sumber daya air berbasis AI. Para peserta terlibat dalam diskusi yang hidup, berbagi wawasan tentang bagaimana AI dapat dimanfaatkan untuk melawan dampak negatif perubahan iklim terhadap pertanian dan sistem pangan.
Saat dunia berjuang menghadapi dampak perubahan iklim, integrasi AI dalam praktik pertanian menjadi semakin penting. Wawasan yang dibagikan selama webinar menyoroti potensi AI untuk mengubah metode pertanian tradisional, menjadikannya lebih tangguh dan berkelanjutan. Dengan mengoptimalkan produktivitas pertanian melalui sistem irigasi cerdas, petani dapat lebih baik beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berubah.
Lebih jauh lagi, kolaborasi antara para ahli dari berbagai negara menekankan pentingnya pendekatan kolektif dalam menghadapi tantangan global. Pertukaran ide dan pengalaman dapat menghasilkan solusi inovatif yang tidak hanya menguntungkan negara-negara individu tetapi juga komunitas global.
Sebagai kesimpulan, webinar HATHI berfungsi sebagai platform untuk membahas persimpangan antara teknologi, pertanian, dan keberlanjutan. Wawasan yang diberikan oleh para ahli UGM adalah bukti peran universitas dalam memajukan penelitian dan pengembangan di bidang teknik pertanian. Saat kita melangkah ke depan, integrasi AI dalam pertanian akan menjadi kunci dalam memastikan ketahanan pangan dan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan di tengah perubahan iklim.