
Yogyakarta, 25 Februari 2025 – Machika Shimizu, mahasiswi dari Kyushu University Jepang, telah memulai program pertukaran riset selama satu bulan di Laboratorium Teknik Lingkungan dan Bangunan Pertanian (TLBP) di Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (TPB) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM). Program ini berlangsung dari 21 Februari hingga 26 Maret 2025 dan merupakan tindak lanjut dari Summer Course yang diselenggarakan oleh Fakultas Kehutanan UGM pada tahun 2024.
Selama di UGM, Shimizu fokus pada perancangan sistem untuk memantau kesehatan tanaman menggunakan pemrosesan citra dan kamera multispektral. Penelitian ini dilakukan di bawah bimbingan Dr. Andri Prima Nugroho di Laboratorium TLBP dan Smart Agriculture Research Center (SARC) FTP UGM. Shimizu mempelajari penerapan teknologi Internet of Things (IoT) dan mengembangkan sistem yang dapat menganalisis citra tanaman untuk mendeteksi gejala penyakit atau kekurangan nutrisi secara dini.

Kedatangan Shimizu disambut dengan acara penyambutan yang diadakan oleh anggota Laboratorium TLBP pada 25 Februari 2025. Dalam acara tersebut, Shimizu memperkenalkan diri, universitasnya, serta rencana penelitiannya di UGM. Acara ini dihadiri oleh Dr. Joko Nugroho, Kepala Laboratorium Teknik Lingkungan dan Bangunan Pertanian, serta seluruh anggota lab dan peneliti dari Pusat Riset Pertanian Cerdas.

Program pertukaran riset ini merupakan bagian dari kerjasama antara UGM dan Kyushu University yang difasilitasi oleh Dr. Andri Prima Nugroho dari FTP UGM, Prof. Takashi Okayasu, Ph.D., dan Assoc. Prof. Takahiro Fujiwara, Ph.D., dari Kyushu University. Program ini diharapkan dapat memperkuat kerjasama riset dan pendidikan antara kedua universitas serta memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam mempelajari isu-isu pertanian di Indonesia.
Fokus pada pertanian cerdas sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan mempromosikan praktik pertanian yang berkelanjutan. Dengan mengintegrasikan teknologi canggih seperti IoT dan pemrosesan citra, penelitian yang dilakukan oleh Shimizu diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan praktik pertanian di Indonesia.

Sebagai bagian dari penelitiannya, Shimizu akan mengeksplorasi berbagai metodologi untuk pemantauan kesehatan tanaman, yang sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Kemampuan untuk mendeteksi penyakit dan kekurangan nutrisi secara dini dapat mengarah pada intervensi yang tepat waktu, yang pada akhirnya meningkatkan hasil panen dan keberlanjutan.
Kerjasama antara UGM dan Kyushu University tidak hanya mendorong pertukaran akademik tetapi juga mendorong inovasi dalam teknologi pertanian. Dengan berbagi pengetahuan dan keahlian, kedua institusi bertujuan untuk mengatasi tantangan mendesak yang dihadapi oleh sektor pertanian di Indonesia dan sekitarnya.
Sebagai kesimpulan, program pertukaran riset ini merupakan langkah signifikan menuju pembangunan kemitraan yang kokoh antara UGM dan Kyushu University. Ini menyoroti pentingnya kolaborasi internasional dalam memajukan penelitian dan pendidikan pertanian, yang pada akhirnya berkontribusi pada pencapaian SDGs.