
Kulonprogo, 24 April 2025 — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan pendampingan bagi Industri Kecil dan Menengah (IKM) Gula Semut “Nyawiji Mulyo” di Kulonprogo. Kegiatan bertema “Sosialisasi Fasilitasi Penerapan GMP” ini menghadirkan Dr. Devi Yuni Susanti, dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian UGM, sebagai narasumber.

Kegiatan dimoderatori oleh Setiani Kartika Wati, S.T (Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan Muda) dari Disperindag DIY, yang menyampaikan pentingnya peningkatan kapasitas pelaku IKM melalui pembinaan berkelanjutan, terutama dalam hal kualitas dan keamanan produk. Dalam sesi pemaparan, Dr. Devi Yuni Susanti membawakan materi berjudul Optimalisasi Produksi Gula Semut dengan Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP): Standardisasi Bahan Baku, Proses, Peralatan, dan Lingkungan Produksi. Ia menekankan bahwa pentingnya penerapan GMP secara konsisten akan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, aman dikonsumsi, serta mampu memenuhi standar pasar nasional dan ekspor. Kualitas produk dimulai dari proses yang baik. Penerapan GMP membantu pelaku IKM memastikan setiap tahap produksi berjalan sesuai standar.

Materi yang disampaikan meliputi pentingnya pemilihan bahan baku yang sesuai standar mutu, pengelolaan proses produksi yang higienis, penggunaan peralatan yang memenuhi syarat sanitasi, pengaturan lingkungan produksi yang bersih dan aman, hingga pada Sumber Daya Manusia yang memperhatikan higientitas, kesehatan dan pencegahan kontaminasi.
Materi kedua diberikan oleh Dwi Prastiti, S.T.P. dari BPOM DIY dengan tema “Prosedur dan Tata Cara Pengajuan Ijin Penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang baik”. Pada kesempatan ini juga dihadiri perwakilan dari PT. Sucofindo membawakan materi dengan tema “Strategi Penerapan Sertifikasi GMP pada industri Gula Semut”. Setelah pemaparan, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi antara peserta dan narasumber. Dalam diskusi ini, para pelaku IKM menyampaikan berbagai tantangan teknis yang mereka hadapi dalam proses produksi gula semut, dan bersama-sama mencari solusi aplikatif berdasarkan prinsip GMP.
Kegiatan ini sejalan dengan upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama poin 8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta poin 12 mengenai konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab. Pendampingan ini diharapkan dapat mendorong transformasi industri kecil ke arah yang lebih profesional, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Kontributor: Devi