Diskusi Kolaboratif DTPB UGM dengan Wilmar International Plantation: Sinergi Riset, Mekanisasi Kelapa Sawit, dan Evaluasi Program MBKM

Yogyakarta, 07 Agustus 2025 – Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB), Fakultas Teknologi Pertanian UGM menerima kunjungan diskusi dari Dr. Sukarman, S.ST., M.M., M.Si., praktisi perkebunan kelapa sawit serta peneliti program postdoctoral di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng., IPU., ASEAN Eng., APEC Eng. Diskusi yang berlangsung di ruang Smart Agriculture Creative Space ini mengangkat topik utama mengenai sistem deteksi cepat kandungan pupuk, yang menjadi fokus penelitian postdoctoral Dr. Sukarman, serta evaluasi pelaksanaan program magang industri – Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Wilmar International Plantation.

Diskusi ini melibatkan dosen-dosen dari Kelompok Bidang Keahlian Teknik Mesin Biosistem, antara lain Ir. Andri Prima Nugroho, S.T.P., M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., APEC Eng., selaku Kepala Laboratorium Energi dan Mesin Pertanian, Dr. Ir. Rudiati Evi Masithoh, S.T.P., M.Dev.Tech., IPU., ASEAN Eng., APEC Eng., Sri Markumningsih, S.T.P., M.Sc., Ph.D., Ardan Wiratmoko, S.T.P., M.Sc., dan Ibu Suryatmi. Turut hadir pula beberapa asisten peneliti dari Smart Agriculture Research Center.

Dalam penyampaiannya, Dr. Sukarman menjelaskan bahwa sistem deteksi cepat kandungan pupuk berbasis sensor dan teknologi kecerdasan buatan yang tengah dikembangkan bertujuan untuk menjawab tantangan di lapangan, khususnya dalam meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk di sektor perkebunan. “Wilmar sebagai mitra industri telah memberikan banyak masukan mengenai kebutuhan lapangan, terutama bagaimana teknologi ini dapat membantu kegiatan agronomi secara lebih presisi dan real-time,” ujar Dr. Sukarman.

Sementara itu, Ir. Andri Prima Nugroho, Ph.D., selaku Kepala Laboratorium Energi dan Mesin Pertanian, menyoroti pentingnya mekanisasi dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas perkebunan kelapa sawit. “Isu utama dalam sektor perkebunan saat ini adalah keterbatasan tenaga kerja dan efisiensi operasional. Mekanisasi tidak bisa dihindari, mulai dari pemupukan hingga panen. Kami melihat peluang besar untuk pengembangan sistem terintegrasi yang relevan untuk diterapkan di perkebunan kelapa sawit seperti yang dikelola Wilmar” ujarnya.

Diskusi ini juga menjadi ajang refleksi dan evaluasi terhadap implementasi program magang MBKM di Wilmar International Plantation yang telah dilaksanakan oleh mahasiswa DTPB UGM sejak Februari hingga Juli 2025. Evaluasi dilakukan untuk melihat dampak pembelajaran dan kontribusi nyata mahasiswa terhadap kegiatan operasional di perkebunan. Melalui kegiatan ini, DTPB UGM terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pengembangan teknologi pertanian modern serta memperkuat kolaborasi strategis antara akademisi dan praktisi industri guna menjawab tantangan ketahanan pangan dan keberlanjutan sektor agribisnis nasional.

Kontributor: Ardan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses