Dosen Teknik Pertanian dan Biosistem UGM Menjadi Panelis di KSTI 2025: Soroti Implementasi Smart Agriculture 4.0 untuk Ketahanan Pangan

Bandung, 7-9 Agustus 2025 – Dr. Andri Prima Nugroho, dosen dan peneliti di Smart Agriculture Research Center, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM), berpartisipasi aktif sebagai narasumber panelis dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025. Acara bergengsi ini diselenggarakan di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB, Bandung, dari tanggal 7 hingga 9 Agustus 2025. KSTI 2025 merupakan inisiatif langsung dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto untuk mengumpulkan para peneliti, khususnya di bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM), demi menggalang kontribusi ilmuwan bagi kemajuan bangsa. Konvensi ini juga akan menjadi momentum penting dalam penyusunan peta jalan riset dan inovasi teknologi nasional. Mengusung tema besar Astacita yang mencakup delapan bidang riset prioritas nasional, KSTI 2025 menjadi forum strategis yang mempertemukan akademisi, peneliti, pelaku industri, dan pemangku kebijakan. Tujuannya adalah membahas arah pengembangan riset dan inovasi demi memperkuat kemandirian bangsa sekaligus memastikan keberlanjutan lingkungan, selaras dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs).

Partisipasi Dr. Andri menegaskan komitmen UGM, khususnya Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, dalam memajukan sektor pertanian melalui inovasi teknologi. Sebagai narasumber panelis, Dr. Andri membagikan wawasan mendalam mengenai implementasi dan prospek “Smart Agriculture 4.0” di Indonesia. Diskusi panel juga menyoroti berbagai aspek krusial terkait pemanfaatan Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), big data, dan otomatisasi untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, serta keberlanjutan pertanian, sekaligus membahas tantangan dan peluang dalam mengadopsi teknologi ini di tengah kondisi pertanian Indonesia yang beragam.

Foto bersama Dr. Andri Prima Nugroho (ketiga dari kiri) bersama moderator dan para pembicara pada sesi SMART FARMING (Pertanian 4.0) di Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025, yang diselenggarakan di Sasana Budaya Ganesa, Institut Teknologi Bandung.

Dalam sesi panel, Dr. Andri menekankan bahwa Smart Agriculture 4.0 bukan hanya tentang penggunaan teknologi canggih, tetapi juga tentang transformasi ekosistem pertanian secara menyeluruh. Hal ini mencakup peningkatan kapasitas petani, pengembangan infrastruktur pendukung, serta perumusan kebijakan yang adaptif. Ia juga menyoroti bagaimana penerapan pertanian cerdas ini secara langsung mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 2: Zero Hunger melalui peningkatan produksi dan efisiensi pangan, serta SDG 13: Climate Action dengan mendorong praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan dan adaptif terhadap perubahan iklim.

Kehadiran Dr. Andri Prima Nugroho sebagai narasumber panelis di KSTI 2025 menunjukkan peran strategis perguruan tinggi dalam mendorong inovasi dan kolaborasi lintas sektor. KSTI sendiri memiliki peran vital sebagai platform pertukaran pengetahuan dan kolaborasi, yang diharapkan dapat menginspirasi solusi-solusi inovatif dan berkelanjutan untuk mewujudkan pertanian Indonesia yang lebih maju, berdaya saing global, dan berkontribusi pada ketahanan pangan serta mitigasi dampak perubahan iklim.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses