DTPB FTP UGM dan Yanmar Indonesia Inisiasi Kolaborasi Strategis di Sektor Alat dan Mesin Pertanian

Yogyakarta, 17 September 2025 – Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (DTPB FTP UGM) menerima kunjungan dari delegasi Yanmar Indonesia, perusahaan  produsen alat dan mesin pertanian. Delegasi Yanmar Indonesia yang diwakili oleh Bapak Ronald dan Bapak Dimas diterima di ruang sidang 1, Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) FTP UGM.

Diskusi inisiasi kerjasama di Ruang Sidang 1 DTPB FTP UGM

Pertemuan ini menjadi langkah awal untuk inisiasi kerjasama yang diharapkan dapat mendorong inovasi serta pengembangan alat & mesin pertanian. Diskusi turut dihadiri oleh Sekretaris Departemen DTPB, Dr. Arifin Dwi Saputro, bersama para dosen DTPB lainnya, antara lain Dr. Devi Yuni Susanti, Dr. Radi, dan Sri Markumningsih, Ph.D., serta dihadiri oleh teknisi laboratorium, Bapak Marheri dan Ibu Suryatmi.

Kunjungan Delegasi YESSA ke Laboratorium Energi & Mesin Pertanian

Dr. Radi menyampaikan harapannya bahwa kerja sama ini tidak hanya sebatas kolaborasi institusional, namun juga dapat memberikan pengalaman baru yang berharga. “Kami berharap, melalui kerja sama ini, DTPB FTP UGM, terutama para mahasiswa, bisa mendapatkan pengetahuan baru yang lebih mendalam tentang komponen-komponen alat dan mesin pertanian,” ujarnya. Hal ini dinilai penting untuk menjembatani pengetahuan teoritis dengan aplikasi praktis di industri.

Inisiasi kerja sama antara FTP UGM dan Yanmar Indonesia sejalan dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Inisiatif ini mendukung:

  • SDG 2: Zero Hunger melalui peningkatan produktivitas pertanian,
  • SDG 8: Decent Work and Economic Growth dengan membuka peluang kerja di sektor pertanian,
  • SDG 9: Industry, Innovation, and Infrastructure melalui pengembangan inovasi teknologi mesin pertanian.

DTPB FTP UGM dan YANMAR Indonesia berharap Kerjasama ini dapat  terwujud dan membawa manfaat nyata bagi sektor pertanian. Sinergi antara akademisi dan industri seperti ini sangat penting untuk menjembatani kesenjangan antara penelitian di laboratorium dan praktik di lapangan, sekaligus mendorong pertanian Indonesia menjadi lebih modern, berdaya saing, dan berkelanjutan.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses