DTPB FTP UGM dan Universitas Ciputra Bersinergi dalam Riset Konsorsium Kopi Skala Kecil Menengah

Yogyakarta, 19 September 2025 — Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) FTP UGM mengadakan rapat koordinasi dengan delegasi Universitas Ciputra Surabaya sebagai tindak lanjut dari Riset Konsorsium Unggulan Berdampak (RIKUB). Pertemuan ini menandai dimulainya kolaborasi strategis antara kedua institusi di bawah payung program unggulan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek). Program RIKUB sendiri dirancang untuk mendanai riset kolaboratif yang mampu menghasilkan inovasi nyata dan berdampak bagi masyarakat serta industri.

Riset konsorsium ini, yang diketuai oleh Dr. Joko Nugroho Wahyu Karyadi yang sekaligus menjadi Ketua 1, mengusung judul “Strategi Keberlanjutan dan Penerapan Teknologi sebagai Pendorong Inovasi dan Efisiensi dalam Industri Kopi Skala Kecil Menengah”. Rapat koordinasi ini menjadi forum penting untuk menyamakan langkah dan menyusun jadwal pengerjaan proyek secara detail.

Dari tim DTPB FTP UGM, hadir Dr. Bayu Dwi Apri Nugroho yang bertugas sebagai Ketua Tim 3 dalam riset konsorsium ini, Dr. Chandra Setyawan, Dr. Makbul Hajad, Dr. Ngadisih, Dr. Ansita Gupitakingkin Pradipta, dan Dr. Dwi Ayuni. Sementara itu, dari Universitas Ciputra, delegasi diwakili oleh Yoseva Maria Pujirahayu, MBA., Dr. Teofilus yang juga bertugas sebagai Ketua Tim 2 dalam riset konsorsium ini, dan Dr. Fahrul Riza. Dalam rapat, para anggota tim mendiskusikan berbagai aspek riset, mulai dari metodologi penelitian, alokasi tugas, hingga penentuan target waktu untuk setiap tahapan proyek. Penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan keahlian dari kedua institusi untuk mengembangkan teknologi pascapanen, meningkatkan kualitas produk, serta menyusun model bisnis yang berkelanjutan bagi para petani dan pengolah kopi skala kecil.

Riset ini memiliki kaitan yang erat dengan beberapa poin dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya yang berfokus pada pembangunan ekonomi dan industri yang inklusif. Secara spesifik, penelitian ini mendukung SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan meningkatkan efisiensi dan nilai tambah bagi para pelaku industri kopi skala kecil menengah, yang pada gilirannya akan menciptakan lapangan kerja yang lebih baik dan pertumbuhan ekonomi lokal. Selain itu, riset ini juga sejalan dengan SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) melalui pengembangan dan penerapan teknologi baru yang akan meningkatkan daya saing industri kopi nasional. Dengan fokus pada keberlanjutan, riset ini turut berkontribusi pada SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), mendorong praktik produksi yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Melalui riset ini, para peneliti berharap dapat menghasilkan inovasi yang tidak hanya berhenti di tingkat publikasi ilmiah, tetapi juga dapat diimplementasikan langsung di lapangan untuk memberikan dampak nyata. Riset ini diharapkan bisa menjadi solusi konkret bagi tantangan yang dihadapi oleh industri kopi skala kecil menengah, mulai dari keterbatasan teknologi, efisiensi rendah, hingga masalah keberlanjutan. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi pemerintah, industri, dan masyarakat dalam mengembangkan ekosistem kopi yang lebih kuat dan berdaya saing global.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses