
Yogyakarta, 23 September 2025 — Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB), Fakultas Teknologi Pertanian UGM, menyelenggarakan Kuliah Tamu daring menghadirkan Prof. Rosnah Shamsudin dari Department of Process and Food Engineering, Faculty of Engineering, Universiti Putra Malaysia. Acara ini dibuka oleh Dr. Arifin Dwi Saputro dan menjadi bagian dari mata kuliah Pengetahuan Bahan Pangan.
Dalam kesempatan ini, Prof. Rosnah membawakan materi berjudul “Formulation & Quality Evaluation of Cookies Enriched with Durian Seed Flour”. Beliau memaparkan bahwa biji durian, yang selama ini dianggap limbah dan jarang dimanfaatkan dalam pengolahan pangan, dapat diolah menjadi tepung dengan nilai gizi yang menjanjikan.
Sebagai contoh penerapan, Prof. Rosnah meneliti dengan membuat kukis dengan formulasi sebagian bahannya menggunakan tepung biji durian. Dari hasil kajian, tepung ini memiliki keunggulan dibandingkan tepung terigu serbaguna, antara lain lebih tinggi serat, lebih rendah karbohidrat, serta tidak lagi beraroma durian sehingga tidak memengaruhi cita rasa produk olahan.
Sesi tanya jawab berlangsung interaktif, di mana mahasiswa menanyakan prospek pemanfaatan tepung biji durian untuk produk pangan lain, potensi pemasaran, serta bagaimana respon masyarakat terhadap konsumsi produk berbasis tepung biji durian.
Melalui kuliah tamu ini, DTPB FTP UGM menghadirkan suasana internasional dalam proses pembelajaran, sekaligus membuka wawasan mahasiswa mengenai inovasi teknologi pangan berkelanjutan. Kegiatan ini juga sejalan dengan SDG 2 (Zero Hunger) melalui pengembangan sumber pangan alternatif, SDG 4 (Quality Education) melalui penyelenggaraan kuliah tamu internasional untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, SDG 12 (Responsible Consumption and Production) dengan pemanfaatan limbah pangan, serta SDG 13 (Climate Action) melalui kontribusi pengurangan limbah organik.
Dengan terselenggaranya kuliah tamu ini, diharapkan mahasiswa semakin terdorong untuk mengembangkan riset-riset inovatif berbasis pemanfaatan sumber daya lokal, sekaligus memperluas jejaring akademik internasional yang dapat mendukung ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan.