Yogyakarta, 31 Oktober 2025 — Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Gadjah Mada (DTPB FTP UGM) menerima kunjungan dari Perum Badan Urusan Logistik (BULOG) dalam rangka pembahasan lanjut inisiasi dan pembahasan kerjasama pengembangan teknologi penyimpanan bahan pangan untuk mendukung Ketahanan Pangan Nasional khususnya dalam penyimpanan gabah dan jagung. Pertemuan ini merupakan pertemuan lanjutan inisiasi kerja sama pada tanggal 28 Oktober 2025.
Pertemuan yang berlangsung di lingkungan DTPB FTP UGM ini dihadiri oleh Prof. Dr. Ir. Nursigit Bintoro, Dr. Arifin Dwi Saputro, Dr. Devi Yuni Susanti, Dr. Chandra Setyawan, Dr. Andri Prima Nugroho, Dr. Sri Markumningsih dan Dr. Dwi Ayuni dari pihak DTPB FTP UGM. Sementara itu, Perum BULOG diwakili oleh Bapak Andy Nugroho, General Manager Unit Bisnis (UB) Industri BULOG, beserta jajaran tim teknisnya.
Dalam sambutannya, Dr. Devi Yuni Susanti menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan kepercayaan BULOG kepada DTPB FTP UGM dalam mendukung pengembangan sistem penyimpanan pangan nasional. Pertemuan ini menjadi tindak lanjut dari rencana sinergi riset tentang teknologi penyimpanan bahan pangan yang lebih efisien, aman, dan berkelanjutan. Beberapa hal yang dapat dituangkan dalam kerjasama meliputi evaluasi dan uji kinerja system proses penyimpanan, desain proses penyimpanan dalam Gudang dan silo serta penyusunan SOP penyimpanan. Selain itu terbuka juga peluang kerjasama dalam bidang akademik seperti program magang dan peningkatan kompetensi SDM.
Diskusi Teknis dan Evaluasi Sistem Penyimpanan Silo
Dalam sesi diskusi, Prof. Nursigit Bintoro menyoroti sejumlah permasalahan teknis yang dihadapi dalam pengoperasian silo, seperti suhu internal yang terlalu tinggi, ketidakakuratan dalam pengukuran volume gabah, serta proses penyortiran yang belum sepenuhnya terstandar. Beliau juga menekankan pentingnya inspeksi performa terhadap peralatan pendukung, seperti husker, alat penyortiran beras, serta sistem penimbangan, yang memerlukan pengujian ulang untuk memastikan semua perangkat bekerja sesuai standar teknis dan mutu pangan.

Lebih lanjut, Prof. Nursigit mengungkapkan harapannya agar ke depan penggunaan silo dapat dioptimalkan sebagai sistem penyimpanan utama, karena dinilai lebih efisien dan ekonomis dibandingkan penyimpanan konvensional di gudang, terutama dalam menekan biaya operasional dan menjaga mutu gabah dalam jangka panjang.
DTPB FTP UGM memiliki kompetensi unggul dalam bidang teknologi pascapanen dan rekayasa penyimpanan bahan pangan, termasuk pengembangan sistem ventilasi, pengendalian suhu dan kelembapan, serta instrumentasi digital untuk monitoring kualitas produk pertanian. Keterlibatan DTPB dalam kolaborasi ini menunjukkan pengakuan (rekognisi) terhadap keahlian akademisi FTP UGM dalam mendukung penerapan teknologi tepat guna yang berorientasi pada efisiensi rantai pasok pangan nasional.
Inisiatif kerja sama ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya:
- SDG 2 (Tanpa Kelaparan) — melalui peningkatan ketahanan pangan dan sistem penyimpanan yang efisien,
- SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) — dengan penguatan inovasi teknologi pertanian dan logistik, serta
- SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab) — melalui penerapan sistem penyimpanan berkelanjutan yang meminimalkan kehilangan hasil (losses).
DTPB FTP UGM berharap bahwa hasil kolaborasi dengan BULOG ini dapat menghasilkan standar operasional dan sistem teknologi penyimpanan pangan nasional termasuk penerapan teknologi silo dan pergudangan yang lebih efisien, terukur, dan mampu menjamin mutu komoditas pangan strategis Indonesia.
Kerja sama ini juga menjadi langkah penting dalam memperkuat peran akademisi dalam inovasi kebijakan dan teknologi untuk mendukung ketahanan pangan nasional yang tangguh dan berkelanjutan.
