Dosen DTPB Dr. Ngadisih menjadi Narasumber Nobar dan Talkshow Film Orang Serayu

[:id]Film merupakan salah satu media komunikasi untuk menyampaikan pesan secara visual dan audio. Saat ini film dapat digunakan sebagai media penyebarluasan hasil penelitian sehingga tidak terbatas pada media tertulis seperti laporan, buku, atau jurnal. Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Dr. Ngadisih, bersama dengan Dr. Hatma Suryatmojo dari Fakultas Kehutanan mulai menggunakan film untuk menyebarluaskan hasil penelitian tentang tata guna lahan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan kaitannya dengan bencana yang mengambil lokasi di DAS Serayu, Kabupaten Banjarnegara. Film ini diberi judul “Orang Serayu”.

Dr. Ngadisih sebagai Narasumber pada Talkshow “Orang Serayu”

Perpustakaan merupakan tempat untuk berbagi pengetahuan, tidak hanya dalam bentuk buku, namun juga dalam bentuk audio visual seperti film. Perpustakaan UGM menyelenggarakan nonton bareng dan talkshow film “Orang Serayu” di Ruang Seminar Perpustakaan UGM pada tanggal 20 September 2018. Acara nobar dan talkshow “Orang Serayu” dibuka oleh Drs. Arif Surahman MBA, Kabid Database dan Jaringan, Perpustakaan Universitas Gadjah Mada (UGM). Acara diikuti oleh dosen maupun mahasiswa UGM termasuk mahasiswa DTPB. Drs. Arif Surahman MBA menyatakan bencana meteorologi yang banyak terjadi bisa merupakan akibat dari perilaku manusia di DAS. Dengan nobar dan talkshow ini menjadi tempat diskusi dan diseminasi pengetahuan tentang bagaimana manusia berperilaku terhadap DAS.

Film “Orang Serayu” menceritakan tentang dua desa di Kabupaten Banjarnegara yang sangat berbeda karakteristik yaitu Desa Penanggungan dan Desa Leksana. Desa Penanggungan terletak di hulu DAS Serayu dengan aktivitas pertanian intensif terutama kentang. Desa Leksana terletak di wilayah tengah DAS Serayu dengan aktifitas agroforestry atau campuran kehutanan dan pertanian.

Sebagian Mahasiswa Teknik Pertanian dan Biosistem Mengikuti Nobar dan Talkshow

Talkshow dipimpin oleh moderator Wahyu Supriyanto, SE., M.Si yang sehari-harinya adalah Kabid Layanan Perpustakaan UGM. Narasumber Dr. Ngadisih dan Dr. Hatma Suryatmojo menyampaikan review terhadap film tersebut dilanjutkan diskusi yang membahas pendapat dan pertanyaan dari peserta. Dr. Ngadisih menegaskan bahwa aktivitas manusia di DAS akan mempengaruhi kesehatan DAS, apalagi di DAS Serayu terdapat Waduk PB Sudirman yang memiliki pembangkit listrik. Bila DAS Serayu tidak sehat maka akan mempercepat pendangkalan waduk. Namun demikian aktivitas konservasi sering dibenturkan dengan ekonomi, dimana aktivitas pertanian yang menguntungkan dianggap berlawanan dengan konservasi. Nobar dan diskusi ini memberikan pencerahan bahwa bisa diciptakan aktivitas konservasi yang juga menguntungan secara ekonomi.

 

Kontributor: Murtiningrum[:en]Film merupakan salah satu media komunikasi untuk menyampaikan pesan secara visual dan audio. Saat ini film dapat digunakan sebagai media penyebarluasan hasil penelitian sehingga tidak terbatas pada media tertulis seperti laporan, buku, atau jurnal. Dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Dr. Ngadisih, bersama dengan Dr. Hatma Suryatmojo dari Fakultas Kehutanan mulai menggunakan film untuk menyebarluaskan hasil penelitian tentang tata guna lahan dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan kaitannya dengan bencana yang mengambil lokasi di DAS Serayu, Kabupaten Banjarnegara. Film ini diberi judul “Orang Serayu”.

Dr. Ngadisih sebagai Narasumber pada Talkshow “Orang Serayu”

Perpustakaan merupakan tempat untuk berbagi pengetahuan, tidak hanya dalam bentuk buku, namunjuga dalam bentuk audio visual seperti film. Perpustakaan UGM menyelenggarakan nontonbareng dan talkshow film “Orang Serayu” di Ruang Seminar Perpustakaan UGM pada tanggal 20 September 2018. Acara nobar dan talkshow “Orang Serayu” dibuka oleh Drs. Arif Surahman MBA, Kabid Database dan Jaringan, Perpustakaan Universitas Gadjah Mada (UGM). Acara diikuti oleh dosen maupun mahasiswa UGM termasuk mahasiswa DTPB. Drs. Arif Surahman MBA menyatakan bencana meteorologi yang banyak terjadi bisa merupakan akibat dari perilaku manusia di DAS. Dengan nobar dan talkshow ini menjadi tempat diskusi dan diseminasi pengetahuan tentang bagaimana manusia berperilaku terhadap DAS.

Film “Orang Serayu” menceritakan tentang dua desa di Kabupaten Banjarnegara yang sangat berbeda karakteristik yaitu Desa Penanggungan dan Desa Leksana. Desa Penanggungan terletak di hulu DAS Serayu dengan aktivitas pertanian intensif terutama kentang. Desa Leksana terletak di wilayah tengah DAS Serayu dengan aktifitas agroforestry atau campuran kehutanan dan pertanian.

Sebagian Mahasiswa Teknik Pertanian dan Biosistem Mengikuti Nobar dan Talkshow

Talkshow dipimpin oleh moderator Wahyu Supriyanto, SE., M.Si yang sehari-harinya adalah Kabid Layanan Perpustakaan UGM. Narasumber Dr. Ngadisih dan Dr. Hatma Suryatmojo menyampaikan review terhadap film tersebut dilanjutkan diskusi yang membahas pendapat dan pertanyaan dari peserta. Dr. Ngadisih menegaskan bahwa aktivitas manusia di DAS akan mempengaruhi kesehatan DAS, apalagi di DAS Serayu terdapat Waduk PB Sudirman yang memiliki pembangkit listrik. Bila DAS Serayu tidak sehat maka akan mempercepat pendangkalan waduk. Namun demikian aktivitas konservasi sering dibenturkan dengan ekonomi, dimana aktivitas pertanian yang menguntungkan dianggap berlawanan dengan konservasi. Nobar dan diskusi ini memberikan pencerahan bahwa bisa diciptakan aktivitas konservasi yang juga menguntungan secara ekonomi.

 

Kontributor: Murtiningrum[:]

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.