Dosen DTPB FTP UGM menjadi Pembicara dalam Rapat Koordinasi DAK Bidang Irigasi Wilayah DIY

Yogyakarta, 9 Juli 2024. Pada tanggal 9 Juli 2024, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral (PUP-ESDM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar Rapat Koordinasi Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang irigasi wilayah DIY. DAK adalah dana yang dialokasikan oleh pemerintah pusat kepada daerah untuk mendanai kegiatan tertentu yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional dengan sumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Tema utama yang diusung dalam rapat kali ini adalah standar bangunan ukur dan korelasinya dengan pengelolaan irigasi. Bertempat di Ruang Rapat B Dinas PUP-ESDM DIY, rapat ini dibuka oleh Kepala Seksi irigasi Bidang Sumber Daya Air dan Drainase, dan dihadiri oleh perwakilan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) DIY, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Dinas Pekerjaan Umum kabupaten, Dinas Pertanian kabupaten, dan petugas operasi dan pemeliharaan irigasi.

Pemaparan Materi oleh Dr. (Cand) Ansita Gupitakingkin Pradipta

Pada kesempatan ini, dosen Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem (DTPB) Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. (Cand) Ansita Gupitakingkin Pradipta, S.T., M.Eng. bertindak selaku pembicara yang memaparkan materi bertajuk Kalibrasi Bangunan Ukur untuk Mendukung Pengelolaan Irigasi Berkelanjutan. Paparan dibuka dengan penjelasan mengenai tipe-tipe bangunan irigasi dan persyaratan teknisnya, permasalahan yang dihadapi bangunan ukur irigasi di lapangan, serta urgensi dan prosedur kalibrasi bangunan ukur irigasi. Setelah pemaparan materi, peserta rapat terlibat dalam diskusi interaktif membahas mengenai kondisi bangunan ukur irigasi di wilayahnya masing-masing beserta kendala dan tantangan ke depan. Ansita mengungkapkan bahwa perubahan iklim dapat menjadi tantangan tersendiri dalam pengelolaan bangunan ukur irigasi karena dapat meningkatkan intensitas curah hujan wilayah yang berpengaruh pada sedimentasi daerah aliran sungai sebagai sumber air jaringan irigasi.

Diskusi bersama peserta rapat

Hasil diskusi dari rapat ini diharapkan dapat menjadi masukan berharga dalam rencana dan pelaksanaan kalibrasi bangunan ukur irigasi di wilayah DIY guna mendukung sistem irigasi berkelanjutan dalam pencapaian agenda swasembada pangan. Lebih jauh lagi, pembahasan mengenai pengelolaan irigasi merupakan dukungan dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 2: Tanpa Kelaparan, melalui peningkatan produktivitas pertanian berbasis sistem irigasi yang adaptif dan berkelanjutan.

Kontributor : Ansita

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses